Mobile Legends baru saja menghadirkan update besar yang dinilai dapat mengubah banyak meta permainan sebelumnya. Perubahan tersebut tentu berdampak pada skena kompetitif yang kini sedang berjalan—salah satunya Piala Menpora Esports 2020 AXIS.
Tim-tim yang sedang berlaga diharapkan dapat melakukan penyesuaian meta dengan update terbaru ini. Sehingga, mereka nantinya bisa bermain dengan sangat optimal dalam babak Grand Final mendatang.
Dalam kesempatan singkat, KINCIR berhasil mewawancarai kapten tim Universitas Gunadarma, yaitu Ariq Arundaya Zaneta alias Ariq. Pada kesempatan tersebut, Ariq menceritakan penyesuaian tim Unviersitas Gundarma dari update besar yang beberapa waktu lalu hadir di Mobile Legends.
Menurut Ariq, update tersebut membuat Mobile Legends kini menjadi lebih seru dan menantang. Sebab, banyak kemungkinan meta baru yang bisa muncul dalam permainan.
“Update besar kemarin bikin Mobile Legends menjadi lebih seru dan lebih menantang. Kini, ada banyak meta baru yang kemungkinan bisa berhasil diterapkan dalam skena kompetitif. Dengan keberagaman meta, permainan nantinya jadi enggak monoton, karena setiap tim bisa mengandalkan satu hyper carry ataupun dua core,” ujar Ariq.
Perubahan dari update terbaru memang memaksa setiap pemain Mobile Legends untuk dapat beradaptasi dengan permainan. Bagi Ariq, penyesuaian terbesar yang dilakukan oleh tim Universitas Gunadarma terletak pada perombakan role Hero dalam permainan. Mereka kini tengah mencari komposisi yang tepat untuk kembali memainkan dua core dalam permainan alih-alih mengandalkan meta satu hyper carry.
“Kami melakukan banyak banget penyesuaian dari update terbaru. Penyesuaian tersebut lebih menyasar ke role permainan. Kita kini sering merombak ulang role-role permainan sebelumnya. Karena, update sekarang membuka banyak kemungkinan meta baru. Kondisi tersebut justru sebenarnya lebih enak buat Gundar, karena kami seperti kembali ke meta Gundar sebelumnya, yaitu enggak pakai hyper carry melainkan dua core,” ungkap Ariq.
Dalam mengamati perubahan meta terbaru, Ariq mengaku kerap mendapatkannya dari turnamen-turnamen besar, seperti Mobile Legends Profesional League (MPL). Di turnamen besar, tim-tim profesional biasanya menggunakan meta paling optimal dan efektif untuk merebut kemenangan. Selain itu, turnamen-turnamen amati juga enggak luput dari perhatian Ariq untuk mendapatkan komposisi meta yang tepat untuk Universitas Gunadarma.
“Proses adaptasi meta yang kami lakukan adalah mengamati meta di turnamen-turnamen besar, seperti MPL. Kami juga mengamati meta proplayer dalam permainan steraming. Selain itu, turnamen-turnamen amatir juga membantu kami melihat kemungkinan meta baru.” ucap Ariq.
Ariq menambahkan, kalau pilihan meta permainan harus dapat menyesuaikan dengan komposisi kekuatan suatu tim. Oleh karena itu, enggak semua meta dapat dieksekusi dengan baik oleh suatu tim. Sebab, setiap tim pasti memiliki kekuatannya masing-masing. Tim Universitas Gunadarma kerap menjajal meta baru di Rank, scrim, ataupun turnamen-turnamen amatir. Jika berhasil mengamankan kemenangan, maka meta tersebut dianggap cocok untuk tim Universitas Gunadarma oleh Ariq dan kawan-kawan.
“Biasanya, kalau dapat susunan meta baru, kami tes di rank, scrim, terus baru bawa ke tourney. Kalau berhasil dipakai di tourney, berarti meta tersebut cocok dengan gaya permainan kami. Kalau gagal, berarti enggak cocok untuk kami,” tutup Ariq.
Penyesuaian meta yang terjadi dari update 1.5.16 dinilai membawa berkah bagi Universitas Gunadarma oleh Ariq. Pasalnya, mereka bisa kembali memainkan meta permainan lama yang sudah sangat dikuasai. Kondisi tersebut membuat Universitas Gunadarma percaya diri dapat bermain dengan sangat optimal dalam babak Grand Final, Piala Menpora Esports 2020 AXIS.
Bagi teman-teman yang penasaran dengan meta permainan terbaru dari tim Universitas Gundarma, kalian dapat menyaksikannya secara langsung dalam babak Grand Final melalui kanal YouTube: IESPL_ID, Sabtu (03/10), pukul 15.00 WIB.