Gelaran Piala Menpora Esports 2020 AXIS telah melangsungkan babak Kualifikasi Kloter 1. MAN 3 Palembang dan Universitas Gunadarma menjadi dua tim terkuat dari Kualifikasi Kloter 1 yang berhak melaju ke babak Grand Final, Piala Menpora Esports 2020 AXIS.
Mempertemukan 512 tim dengan beragam jenjang pendidikan dari SMP sampai Perguruan Tinggi, gelaran yang diinisiasi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Indonesia Esports Premier League (IESPL) tersebut menyajikan banyak kejutan. Salah satunya adalah pemilihan Hero yang jadi sorotan bagi salah satu shoutcaster yang memandu babak 16 besar Kualifikasi Kloter 1, Abednego “Ansel” Ringgo.
Bagi Abed Ansel, pertarungan antarpelajar cukup mengejutkan dari hadirnya Hero-hero di luar meta saat ini. Bahkan, ada beberapa tim yang berani untuk mencoba meta baru.
“Ada yang bisa dibilang ngikutin meta, ada juga yang cobain meta baru, seperti muncul Faramis Support jadi Tank. Banyak Hero yang bisa dibilang unexpected hadir kali ini untuk memeriahkan dan memberikan warna yang cerah untuk para penonton dan juga kita (caster),” ujar caster yang dulu sempat jadi Top Global Saber tersebut.
Sebagai gelaran yang menyasar para pelajar, Piala Menpora Esports 2020 AXIS menyajikan pertarungan antarpelajar. Sebagai salah satu penggiat skena esports, Abed Ansel menemukan beberapa performa anak SMP yang terbilang baik. Di luar dugaan, beberapa tim SMP bahkan berhasil mengalahkan tim SMA yang secara kognitif atau penalaran seharusnya jauh lebih maju daripada anak SMP.
“Namun, yang enggak disangka-sangka, ada anak SMP yang bisa ngalahin anak SMA. Menurut gua, itu merupakan prestasi yang bagus banget, sih. Enggak bisa dianggap remeh alias sebelah mata. Jadi, buat para penggiat esports, anak-anak muda sekarang jago-jago. Beda sama dulu, tuh,” ujar Abed.
Performa anak SMP yang jauh lebih baik dari anak SMA dan Perguruan Tinggi menandakan bahwa derajat pendidikan bukanlah ukuran yang relevan untuk menakar performa permainan. Menurut Abed Ansel, kondisi tersebut dikarena dedikasi anak SMP yang mungkin jauh lebih tinggi daripada teman-teman SMA ataupun Universitas.
“Sejujurnya, dengan melihat performa anak SMP yang bisa ngalahin anak SMA, derajat pendidikan udah enggak lagi relevan untuk mengukur kemampuan permainan. Anak SMP lebih jago karena mereka lebih fokus dan tekun. Menurut saya, mereka bisa all-out di hobi mereka,” ujar Abed.
Dalam Kualifikasi Kloter 1, Abed Ansel sebenarnya telah memprediksi MAN 3 Palembang dapat keluar sebagai pemenang. Sebelum pertandingan final, Abed telah menduga, bahwa Universitas Gunadarma dan MAN 3 Palembang akan menempati slot di Grand Final. Namun, menurut Abed, MAN 3 Palembang lebih unggul dari Unviversitas Gunadarma karena pool Hero mereka lebih luas selama gelaran Kualifikasi Kloter 1.
“Kalo dilihat dari draft, saya belum liat draft yang unik dari Universitas Gunadarma. Sebaliknya, MAN 3 Palembang, mereka cukup luas dari pool Hero-nya. Mereka pasti punya mikro dan makro skill yang jauh lebih baik. Karena itu, mereka kayaknya punya potensi yang lebih besar ketimbang Gunadarma,” tutupnya.
Babak Kualifikasi Kloter 1, Piala Menpora Esports 2020 AXIS telah mendapatkan dua tim terkuat, yaitu MAN 3 Palembang dan Universitas Gunadarma yang akan menempati slot di Grand Final mendatang. Berkaca pada Kualifikasi Kloter 1, pertarungan antar-pelajar berhasil memberikan kejutan dari segi draft ataupun performa anak-anak SMP yang sangat baik.
Bagaimana menurut kalian dengan Kualifkasi Kloter 1, Piala Menpora Esports 2020 AXIS? Silahkan tulis pendapat kalian di kolom komentar. Serta, ikuti terus informasi terkini mengenai Piala Menpora Esports 2020 AXIS hanya di KINCIR, ya!
Jangan lupa saksikan babak 16 besar, Kualifikasi Kloter 2 pada Sabtu (05/09). Dukung terus sekolah atau kampus kalian untuk menjadi yang terbaik!