Info 
Game free-to-play biasanya bergantung pada pembelian dalam game yang memungkinkan pemain untuk menukar uang nyata dengan mata uang yang ada di game. Di game seluler yang cukup sukses, seperti Clash of Clans dan Clash Royale, sang pengembang bisa meraih pendapatan besar dari pembelian dalam game. Dengan mata uang dalam game ini, pemain dapat membeli berbagai item dan keuntungan yang membantu mereka di dalam game. Ternyata, mata uang dalam game ini disalahgunakan pihak lain untuk melakukan pencucian uang, loh.
Dilansir laporan yang diterbitkan oleh perusahaan keamanan cyber Jerman, Kromtech, pencuri kartu kredit dilaporkan menggunakan game mobile Clash of Clans, Clash Royale, dan Marvel Contest of Champions, untuk melakukan pencucian uang. Para penjahat online dilaporkan menggunakan 20.000 kartu kredit curian untuk melakukan pembelian di ketiga game tersebut.
Setelah melakukan pembelian dalam game, para penjahat online tersebut menjual akun beserta pembelian tersebut ke tempat penjualan pihak ketiga, seperti G2G atau iGameSupply. Lewat cara tersebut, mereka pun mendapatkan uang tanpa tercantum di kartu kredit curian.
Pencucian ini dimungkinkan karena mudahnya orang membuat banyak akun sekaligus lewat alat otomatis. Ditambah lagi, akun email juga sangat mudah untuk dibuat.
Investigasi Kromtech dimulai dengan perangkat lunak pengembangan basis data populer yang disebut MongoDB. Selama bertahun-tahun, konfigurasi yang buruk memungkinkan peretas untuk terhubung dan mengumpulkan data dari puluhan ribu database MongoDB. Saat menganalisis sampel dari satu database, Kromtech menemukan pelaku kejahatan di game-game tersebut yang menyimpan lebih dari 100.000 kartu kredit di sana.
Walaupun belum ada solusi segera untuk masalah ini, Kromtech mendesak pengembang game dan penyedia layanan untuk mengamankan proses pembuatan akun mereka dari penyalahgunaan alat otomatis. Nah, kita juga harus semakin waspada dengan kejahatan online. Jangan lupa pantengin Kincir.com buat dapatin update seputar game lainnya, ya!
