(Mobile Legends) Ringkasan Statistik ONIC di Grand Final MPL Season 3

Gelaran Grand Final Mobile Legends Professional League (MPL) musim ketiga telah selesai dilaksanakan. Pada gelaran tersebut, ONIC keluar sebagai juara utama setelah mengalahkan Louvre di partai final dengan skor 3-0.

Tak beda seperti turnamen-turnamen yang mereka menangkan sebelumnya, ONIC kembali tampil dominan di MPL Season 3. Bahkan, lawan-lawannya sama sekali tak mampu memetik kemenangan dari mereka.

Dominasi tim berlogo landak kuning ini tentu menarik untuk dibahas. Untuk itu, KINCIR akan rangkum fakta-fakta berdasarkan statistik yang diraih oleh Udil dan kawan-kawan sepanjang babak Grand Final MPL Season 3. Yuk disimak!

 

1. Kill Terbanyak – Udil

Udil menjadi pemain dengan perolehan kill terbanyak. Pemain yang berposisi sebagai midlaner ini berhasil mengantungi kill sebanyak 38.

Setelah Udil, SaSa dan AntiMage juga memiliki perolehan kill yang terbilang cukup tinggi dengan raihan 37 dan 34 kill. Mengacu pada data tersebut, raihan kill pada ketiga pemain ONIC itu terbilang tidak memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Pada pertarungan melawan Louvre, Udil berhasil mengantungi enam kill. Selanjutnya, Udil kembali mengantungi 13 kill ketika ONIC berlaga melawan Aerowolf di semifinal. Pada gelaran grand-final melawan Louvre, Udil mengantungi 19 kill dalam tiga kali pertarungan.

 

2. Assist Terbanyak – Drian

Raihan assist terkadang dianggap remeh dan dilupakan begitu saja. Padahal, poin assist sama pentingnya dengan poin kill. Selama rangkuman perjalanan ONIC di gelaran Grand Final, MPL musim ketiga, Drian menjadi pemain dengan raihan assist terbanyak.

Drian berhasil mengantungi 80 assist. Selain Drian, Psychoo, dan Udil juga berhasil mengantungi poin assist yang cukup tinggi. Psychoo berhasil mengantungi 75 assist, sementara Udil mendapat 67 assist.

Pada pertarungan melawan Louvre, Drian berhasil mengantungi total 26 assist. Pada pertandingan selanjutnya melawan Aerowolf, Drian mengantungi 16 assist. Pada gelaran final melawan Louvre, Drian memperlihatkan performa yang sangat baik. Dia berhasil mengantungi total 37 assist pada gelaran tersebut.

 

3. Death Terbanyak – Psychoo

Poin death kerap kali menjadi acuan buruk dalam penilaian suatu tim. Namun, pandangan tersebut tidak sepenuhnya benar. Ada kalanya, seorang pemain memang harus rela mati di dalam arena pertarungan, terkhusus role  Tank.

Dalam rekap perjalanan ONIC di MPL musim ketiga, Psychoo menjadi pemain yang paling sering terbunuh dalam arena pertarungan. Namun, hal tersebut cukup wajar mengingat Psychoo merupakan pemain Tank yang memang harus menampung banyak damage dalam pertarungan. 

Statistik menarik dari segi death sebenarnya ada pada Drian. Saat sudah seharusnya tanker wajar mendapatkan angka death yang tinggi, lain lagi dengan pemain yang satu ini. Dia justru mendapatkan total death yang paling sedikit di tim, yakni hanya enam kali.

Raihan ini tentu sangat istimewa. Pasalnya, Drian juga bermain tak kalah agresif dari Psychoo. Dia pun kerap mencuri buff, Turtle, dan Lord yang tentu sangat tinggi risikonya. Jadi, wajar saja jika ONIC begitu dominan melihat tanker-nya yang sangat sulit untuk dibunuh.

 

4. Perolehan Gold Terbanyak – SaSa

Gold menjadi salah satu indikator penting dalam pertarungan. Pasalnya, perkembangan seorang pemain sepanjang pertandingan dapat diukur dari perolehan Gold yang didapat.

Selama gelaran pertandingan Grand Final MPL musim ketiga, SaSa menjadi pemain ONIC dengan perolehan Gold tertinggi. Selama gelaran tersebut, dia berhasil meraup 65.820 Gold dalam tujuh pertandingan.

Soal raihan Gold, AntiMage berada di peringkat kedua dengan 63.068 Gold. Cukup mengejutkan mengingat pemain bernama asli MaxHill Leonardo ini dikenal sebagai “petani” yang baik. Namun, harus diakui SaSa menjalankan tugasnya dengan baik untuk farming dan menghabisi musuh hingga raihan Gold-nya jadi tinggi.

 

5. Pemain Terbaik – Udil

Kali ini giliran Lord Udil yang pantas mendapat titel pemain terbaik setelah SaSa meraihnya di Piala Presiden Esports 2019. Sepanjang Grand Final MPL Season 3, permainan Udil sangatlah gemilang. Dari total tujuh game ONIC, dia berhasil meraih empat MVP yang menjadi terbanyak di tim.

Selain itu, nilai rating-nya di gelaran Grand Final MPL Season 3 juga menjadi yang terbaik (9,63) dari tujuh pertandingan. Angka ini pun menjadi bukti bahwa pemain yang satu ini memang bermain dengan baik. Dia juga mendapatkan “Savage” saat game kedua melawan Aerowolf di babak final Upper Bracket.

***

Statistik yang telah dipaparkan bisa dikatakan menjadi bukti dominasi ONIC yang sampai saat ini belum bisa dipatahkan. Tentu mereka tidak meraihnya begitu saja tanpa perjuangan keras. Selain bakat dan talenta yang dimiliki oleh masing-masing pemain, chemistry antara pemain juga menjadi faktor yang menentukan. Hal inilah yang membuat mereka seakan saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya.

Jadi, wajar aja, kan, jika ONIC meraih semuanya dengan mudah? Ataukah kalian punya pendapat sendiri menanggapi penampilan Udil dan kawan-kawan di MPL Season 3? Silahkan tulis pendapat kalian di kolom komentar. Serta, ikuti terus informasi terbaru mengenai esports hanya di kanal KINCIR, ya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.