Menunjukkan peningkatan performa, AURA mulai tunjukkan bahwa mereka punya taji di MPL Season 8. Apakah mereka bisa melangkah ke playoffs?
Seakan merasakan krisis dengan tak bisa melangkah ke playoffs sejak MPL Season 5, AURA sedang berusaha untuk bangkit musim ini. Mengawali MPL Season 8, God1va, Kabuki, Variety, Qeira, Facehugger, High, dan Tezet telah sukses mengguncang Regular Season dengan mengalahkan Bigetron Alpha.
Bisa dibilang, enggak mudah untuk AURA bisa mendapatkan performa terbaik setelah ditinggalkan beberapa pemain, seperti Clover dan Darknesss yang telah resmi berada di EVOS. Apalagi Vaanstrong juga menyusul kedua seniornya ke tim berlambang macan putih ini.
Regular Season di musim delapan ini telah menyelesaikan tiga minggu. Namun, pasukan naga ini juga telah memberikan perubahan yang signifikan. Walaupun masih tetap merasakan kekalahan dari Alter Ego di pekan lalu, tapi aksi-aksi God1va dan kawan-kawan patut diberikan apresiasi karena hampir menurunkan Celiboy dari puncak klasemen.
Melihat perubahan yang dialami AURA, KINCIR pun membuat beberapa alasan kebangkitan tim berlambang Naga ini. Yuk simak di bawah ini!
Tanpa Transfer Pemain, Chemistry Semakin Kuat!
Walaupun kembali menghadirkan Tezet, tapi AURA tetap enggak melakukan transfer ataupun merangkul pemain lain, mengingat Tezet juga masih berada dalam naungan tim tersebut. Hal ini membuat chemistry para pemainnya lebih menyatu dibanding dengan beberapa musim.
Bisa dilihat dari beberapa pertandingan yang diikuti oleh tim ini, para pemain bisa bermain dengan lebih lepas tanpa adanya gangguan. Bahkan terkesan semakin kompak dalam melakoni pertandingan.
KINCIR sempat menanyakan alasan perkembangan AURA pada Variety sewaktu wawancara sehabis pertandingan melawan Rebellion. Menurutnya, peningkatan performa di musim ini berkat kerja keras dari para pemain dan semakin menyatunya chemistry antar pemain.
Hal ini membawa dampak positif untuk para pemainnya dan bisa lebih percaya diri dengan kemampuan mereka masing-masing. Variety bisa bermain lebih lepas karena para rekan satu timnya bisa melakukan tugasnya dengan baik.
Deretan Pemain Muda yang Punya Kemampuan Mumpuni
Jika beberapa tim diperkuat oleh para pro player bintang dan ternama, berbeda dengan AURA yang justru mempercayai para pemain muda. Hanya God1va yang paling senior di jajaran pemain tim tersebut.
Jelang MPL Season 6, AURA pernah memboyong Tezet dari Geek Fam serta Trust yang pernah bergabung dengan ONIC. Sayangnya, kedua pemain ini masih belum bisa mengangkat performa AURA dengan membawa mereka ke playoffs. Bahkan, di pertengahan musim, Qiera dari MDL menggantikan posisi Tezet.
Mungkin, sejak saat itu mereka lebih merawat pemain muda yang ada. Baik untuk MPL ataupun MDL. Bisa jadi, langkah tim ini untuk memaksimalkan para pemain muda jadi yang paling tepat karena di musim ini mereka mampu menunjukkan kekuatannya.
Tak hanya Qiera, Kabuki, Variety, dan High merupakan pemain yang dulunya memperkuat tim ini di turnamen tier dua, yaitu MDL. Berkat kemampuannya yang menonjol, keempatnya kini berpeluang jadi sosok idola baru untuk para penggemar Mobile Legends.
Kini, Variety digadang-gadang jadi pemain paling gesit dalam menggunakan Lancelot setelah Alberttt dan Ferxic. Tapi, untuk bisa disamakan dengan kedua pemain tersebut, sang pemain harus menyelesaikan tugas utamanya untuk membawa AURA ke playoffs.
Turunnya Facehugger sebagai Mantan Analis, Pintu Menuju Perubahan
Sejak turunnya Facehugger sebagai pemain, memang AURA telah memperlihatkan perubahannya. Walaupun perpindahan ini terkesan terlambang karena dilakukan para akhir musim di MPL Season 7 lalu, namun Vynn telah mengatakan jika masuknya mantan analis tersebut punya impact yang besar.
Sebelum terjun menjadi analis, Facehugger diketahui pernah menjadi pro player di Dota 2. Segudang pengalaman yang dimiliki tentunya mampu membantu para pemain lainnya untuk lebih berkembang dari sebelumnya.
Menempati posisi sebagai Support/Midlane, Facehugger bahkan mampu mengganggu pergerakan salah satu pemain Support paling ditakuti di ranah kompetitif, yaitu Renbo. Pasalnya, pemain Bigetron Alpha tersebut dikenal dengan penempatan posisis dan pool Hero yang luas.
Baik Lylia dan Pharsa yang digunakan oleh Facehugger, pemain ini sukses membantu bahkan membuka kesempatan untuk para pemain lainnya membuka team fight. Beberapa kali pemain juga unggul dalam lane.
Dibanding Geek Fam dan Rebellion, AURA Lebih Berpeluang ke Playoffs
Sebenarnya, kejutan peningkatan performa di Regular Season juga pernah ditampilkan oleh Geek Fam di MPL Invitational dan MPL Season 7 lalu. Sayangnya, walaupun Renv dan kawan-kawan sukses mengalahkan EVOS di week 2 lalu. Namun, mereka belum bisa melangkah ke playoffs untuk pertama kalinya sejak musim keempat.
Memasuki musim baru, Geek Fam juga masih belum menunjukkan tanda-tanda perubahannya kembali. Menang, mereka telah mengganti posisi Babyww dengan Hanz sebagai hyper carry. Tetap saja mereka masih menelan kekalahan dan hanya berhasil menang lawan Rebellion.
Bisa dibilang, Frzz dan kawan-kawan masih belum berkembang di musim ini. Jika mereka tetap tak bisa memberikan peningkatan, nampaknya akan jadi musim keempat Geek Fam tak bisa melangkah ke playoffs.
Sementara Rebellion yang merupakan tim penantang baru di musim ini, hanya bisa memberikan kejutan di awal debutnya ketika berhadapan dengan Bigetron Alpha karena mampu menahan imbang. Sayangnya, minggu-minggu berlalu mereka juga masih belum bisa memperlihatkan improve-nya.
Dari kedua tim tersebut, AURA memang dilihat punya peluang yang lebih besar. Walaupun begitu, Kabuki dan kawan-kawan harus tetap waspada, mengingat Geek Fam kini diperkuat Ruben sebagai pelatih, mengingat sosoknya pernah berada di RRQ Sena.
***
Bagaimana tanggapan kalian dengan alasan kebangkitan AURA di MPL Season 8? Apakah mereka bisa mempertahankan posisi hingga tembus ke playoffs? Jangan sungkan untuk memberikan komentar kalian di kolom komentar bawah, ya! Tetap di KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita seputar esports.