EVOS Legends menjadi juara dari MPL Season 7 setelah melalui laga sengit menghadapi Bigetron Alpha. Walau EVOS Legends sempat kalah di Final Upper Bracket, REKT dan kawan-kawan membuktikan mental juara mereka melalui laga panjang dengan format Best-of-7. Dengan skor 4-2, EVOS Legends kini resmi menjuarai gelaran MPL sebanyak dua kali.
Pada game pertama, EVOS Legends memutuskan untuk menggunakan strategi Diggie Feeder. Dengan strategi tersebut, EVOS Legends awalnya sempat tertinggal. Karena, Diggie gagal menghalang Granger yang melakukan farming di Jungle. Ketertinggalan tersebut tidak bertahan lama. Sebab, EVOS Legends akhirnya berhasil merebut dominasi pertarungan.
Berbekal kombo Pharsa dan Harith, EVOS Legends dapat menginisiasi dan mendominasi pertarungan. Namun, Bigetron Alpha bermain dengan tenang walau berada di bawah tekanan. Pada fase late-game, Bigetron Alpha yang bertarung dengan sabar dan hati-hati akhirnya berhasil melakukan come-back. Pada menit ke-32, Bigetron Alpha akhirnya berhasil mengamankan kemenangan game pertama.
Di game kedua, EVOS Legends memutuskan untuk bermain dengan agresif. Gaya permainan tersebut bertujuan untuk mematahkan kombinasi Khufra dan Harley dari Bigetron Alpha. Terbukti, dengan rotasi permainan cepat dari Ling yang dimainkan oleh Ferxiic, Harley tidak dapat berbuat apapun. Bahkan, seluruh monster buff selalu berhasil dicuri oleh Ferxiic dengan sangat mudah.
Dominasi EVOS Legends di game kedua terbilang sangat besar. Bigetron Alpha tidak dapat berbuat apapun kecuali bermain bertahan saja. Ferxiic yang bermain sebagai Ling menjadi pemain dengan performa paling maksimal di game kedua. Dengan Ling, Ferxiic kerap kali melakukan inisiasi dan menghabisi setiap pemain dari Bigetron Alpha. Dengan dominan, EVOS Legends berhasil mengamankan kemenangan game kedua pada menit ke-19.
Pada game ketiga, Bigetron Alpha kembali bermain optimal—tidak seperi game kedua. Ferxiic kembali dipercaya menggunakan Ling dengan sangat agresif. Di sis iain, Renbo dari Bigetron Alpha menggunakan Hayabusa-Support dengan Execute yang kerap kali melakukan solo-kill kepada para pemain EVOS Legends. Enggak heran, kalau pertukaran kill kerap kali terjadi.
Memasuki mid-game, Bigetron Alpha ternyata jauh lebih solid. Mengandalkan eksekusi yang matang dari Renbo dan Kyy, Bigetron Alpha mampu memberikan gempuran serangan yang sulit untuk diantisipasi. Perlahan, mereka akhirnya mampu menghabisi inhibitor-turret dari EVOS Legends. Hingga akhirnya, Renbo dan kawan-kawan berhasil mengamankan kemenangan game ketiga pada menit ke-20.
Di game keempat, kedua tim tampil optimal dan bertarung dengan sangat sengit. Kali ini, tidak terlihat tim yang bermain dengan agresif. Kedua tim terlihat bermain dengan sangat terukur di game keempar ini. Ferxiic yang bermain sebagai Granger lagii-lagi menjadi pemain yang sangat mengerikan. Setiap kombo Rondo dan Rhapsody selalu on-point dan mampu memberikan damage yang maksimal. Di sisi lain, Matt yang bermain sebagai Lapu-Lapu juga bertarung dengan sangat optimal.
Memasuki late-game, Bigetron Alpha sempat unggul. Namun, perlahan, EVOS Legends mampu membalikkan keadaan dan merebut dominasi permainan. AntiMage yang bermain sebagai Alice menjadi pemain yang mampu menciptakan momentum penting untuk EVOS Legends. Berkat momentum permainan yang tepat dari AntiMage, EVOS Legends mampu melakukan push dan merontokkan base dari Bigetron Alpha. Pada menit ke-17, EVOS Legends akhirnya mampu mengamankan kemenangan game keempat.
Pada game kelima, EVOS Legends kembali mendominasi permainan. Ferxiic yang bermain sebagai Granger kembali menjadi damage-dealer yang sangat mematikan. Ditemani oleh Rafaela, Granger dapat bergerak dan bertarung secara agresif. Di sisi lain, Bigetron Alpha dipaksa untuk bermain bertahan tanpa mampu melakukan inisiasi pertarungan apapun. Enggak heran, kalau EVOS Legends akhirnya mampu merebut tempo dan dominasi permainan.
AntiMage yang bermain sebagai Lapu-Lapu kembali menjadi pemain dengan performa yang sangat tinggi di game kelima. Berkat absorb damage, AntiMage mampu menghadang dua-tiga pemain Bigetron Alpha secara bersamaan. Bertarung di bawah tekanan, Bigetron Alpha tidak mampu membalikkan keadaan permainan. Pada menit ke-12, EVOS Legends mampu memenangkan game kelima.
Di game keenam, performa permainan Bigetron Alpha terlihat menurun. Renbo dan kawan-kawan kerap kali terculik dan tidak mampu menguasai peta pertarungan dengan baik. Di sisi lain, EVOS Legends masih bermain dengan sangat solid. Berkali-kali, EVOS Legends mampu mengambil jungle dan turtle dari tim Bigetron Alpha. Dengan surprise pick Estes dan Brody, EVOS Legends menjadi sangat sulit untuk dibendung oleh Bigetron Alpha.
Memasuki mid-game, EVOS Legends sudah mampu mendominasi pertarungan dengan mudah. Branz dari Bigetron Alpha bahkan tidak mampu memberikan damage yang optimal. AntiMage yang bermain sebagai Paquito menjadi pemain dengan performa yang paling bersinar. Kerap kali, AntiMage mampu menciptakan momentum serangan yang berdampak besar. Pada menit ke-11, EVOS Legends akhirnya mampu menghancurkan Nexus dari Bigetron Alpha.
Dengan raihan tersebut, EVOS Legends akhirnya menjadi juara MPL Season 7. Di sisi lain, Bigetron Alpha mendapat gelar runner-up. Selain gelaran MPL Season 7, masih akan banyak turnamen-turnamen seru lainnya. Jadi, ikuti terus berita terkini mengenai esports Mobile Legends hanya di KINCIR, ya!