Week 4 MPL Season 7 bisa dibilang jadi minggu terbaik bagi ONIC Esports. Tim jawara MPL Season 3 ini baru saja memenangkan pertandingan melawan Alter Ego sebagai tim pemuncak klasemen. Di hari sebelumnya, mereka juga mengalahkan Bigetron Alpha sebagai salah satu tim unggulan.
Keberhasilan ini tak lepas dari permainan apik dan konsisten yang ditunjukkan oleh para punggawa ONIC. Hingga Week 4, mereka hanya menelan satu kali kekalahan dari EVOS Legends. Sisanya, pasukan landak kuning berhasil menutup pertandingan dengan kemenangan. Hasilnya, ONIC pun menutup paruh musim MPL Season 7 dengan berada di puncak klasemen sementara.
Meski begitu, dominasi ONIC sepanjang paruh musim MPL Season 7 tetap menyisakan pertanyaan besar. Apakah Drian dan kawan-kawan mampu membawa pulang trofi MPL di akhir musim? Ataukah mereka akan kembali melempem seperti yang mereka lakukan di musim lalu?
Drian sebagai salah satu pemain paling senior di skuad ONIC saat ini pun angkat bicara. Menurutnya, jika ONIC ingin juara MPL Season 7, caranya adalah untuk tidak merasa di atas angin saat musim belum selesai.
“Intinya kami berkomitmen jangan sampai merasa star syndrome. Kuncinya stay humble supaya kami bisa tetap fokus menjalani musim dan tidak kedodoran seperti musim lalu,” jelas Drian menjawab pertanyaan tim KINCIR di sesi wawancara MPL Season 7.
Pernyataan Drian pun ada benarnya. Di MPL Season 6, ONIC sebenarnya punya kans yang sangat besar untuk menjadi juara dengan menjadi pemuncak klasemen hingga paruh musim. Mereka saat itu tampil sangat beringas terhadap lawan-lawannya. Sanz sebagai pemain rookie pun tampil layaknya veteran dengan permainan carry-nya yang apik.
Sayangnya, di pertengahan Regular Season, ONIC seakan terkena realita bahwa persaingan di MPL sangatlah kejam. Lepas paruh musim, mereka tidak bermain seapik sebelumnya sehingga harus turun peringkat dan tidak bisa berbuat banyak di playoff.
Drian pun mengakui bahwa ONIC saat itu merasa di atas angin sehingga hilang fokus. Bahkan, pemain yang telah bermain dari MPL Season 2 ini tak menutup fakta bahwa ada konflik internal di tim yang membuat konsentrasi tim terpecah.
“Musim lalu kerasa banget. Sampai ada yang berantem pula. Semua gara-gara star syndrome. Makanya saya tekankan ke rekan setim untuk musim ini jangan sampai kayak gitu lagi,” tutup Drian.
Jika ONIC bisa mengatasi isu tersebut, bukannya tidak mungkin musim ini akan menjadi milik mereka. Apalagi, persaingan saat ini terbuka sangat lebar dengan menurunnya performa Alter Ego. Selama Sanz dan kawan-kawan bisa fokus, sky is the limit buat mereka!