-sebagai pemegang gelar juara bertahan, banyak hal yang harus dilalui oleh RRQ Hoshi
– setelah tampil maksimal di Grand Final, RRQ Hoshi mencetak sejarah back-to-back championship MPL Season 6
Menjadi juara memang tidak mudah, rival kuat serta peliknya permasalahan internal tim jadi kendala yang harus dilalui untuk sampai pada podium juara. Hal-hal tersebut telah dilalui oleh sang juara MPL Season 6, yaitu RRQ Hoshi hingga akhirnya meraih gelar back-to-back champion pertama kalinya. Rekor ini pun tidak didapat dengan mudah. Banyak yang harus mereka hadapi kala menjalani MPL Season 6.
KINCIR akan menceritakan lika-liku perjalanan sang juara musim ini. Dari momen keterpurukan hingga akhirnya bisa bangkit dan kembali mendominasi jalannya turnamen.
Yuk simak, penggemar RRQ Hoshi wajib banget simak artikel ini!
Melangkah Pasti di Awal Pekan
Sang juara bertahan ternyata masih menyimpan kekuatannya untuk menjalani MPL Season 6. Terbukti dari hasil pekan pertama yang mereka raih yaitu dua kemenangan mutlak atas Geek Fam dan laga el clasico, yaitu EVOS Legends. Kedua rival tersebut merasakan bagaimana solidnya formasi dari RRQ Hoshi dengan kekuatan baru, yaitu Alberttt.
Kemenangan ini cukup mengejutkan karena mereka sempat diragukan karena dua andalannnya menyatakan mundur dari tim, yaitu Tuturu dan Xinn. Dua pemain pemegang peran carry ini sempat ramai diperbincangkan karena keputusannya untuk tidak bermain dari skena kompetitif. Kalau Tuturu benar-benar akan mundur, sedangkan Xinn memilih rehat sejenak.
Minus dua pemain ini ternyata tidak terlalu berpengaruh terhadap performa RRQ Hoshi. Sang raja masih memiliki taji untuk menumpas lawan-lawan kuat di MPL Season 6. Di hari pertama mereka menaklukkan Geek Fam cukup mudah dengan skor 2-0.
Kemudian, konsistensi performa RRQ Hoshi kembali ditunjukkan kala berhadapan dengan rival abadi mereka yaitu EVOS Legends. Pada pertandingan tersebut, Albertt sang carry berhasil mencuri perhatian sebagai carry baru pembawa kemenangan RRQ Hoshi.
Dari hasil pekan pertama ini, RRQ Hohsi pun menempati puncak klasemen sementara. Pundi-pundi poin yang telah didapat menjadi tabungan penting untuk mempertahankan posisi di klasemen mengingat Alter Ego dan Bigetron Alpha menempel di posisi dua dan tiga.
Empat Lose Streak Jadi Pukulan Besar Bagi RRQ Hoshi
Pada dua pekan selanjutnya, RRQ Hoshi mengalami empat kekalahan berturut-turut! setelah berjaya di pekan pembuka MPL Season 6, dengan cepatnya mereka mengalami penurunan performa bahkan bisa dibilang anjlok. Awal rekor buruk ini dimulai kala RRQ Hoshi melawan Bigetron Alpha di week 2.
Pada laga tersebut RRQ Hoshi seperti kehilangan arah kala anak-anak Bigetron Alpha memberikan gempuran keras kepada mereka. Dari awal pertandingan sang raja sudah tertinggal dari banyak aspek. Sang carry, yaitu Albertt pun tidak tampil maksimal dirinya belum mampu mengangkat performa tim dan akhirnya RRQ Hoshi kalah dengan skor 2-0. Kekalahan tidak berhenti sampai di situ.
Di hari selanjutnya, mereka dipertemukan dengan lawan yang tidak kalah berat, yaitu ONIC Esports. Pada waktu itu, sang lawan sedang berada di performa optimalnya karena Sanz. Sang carry yang baru saja diangkat ke MPL mampu membuktikan bahwa di kelas turnamen tier satu, mantan pemain Victim Esports ini jauh lebih bersinar dari Albertt yang dulunya merupakan punggawa RRQ Sena.
Ada adu gengsi terjadi di laga ini terutama bagi kedua carry. Pada turnamen MDL, keduanya adu sengit di laga final dan Sanz berhasil keluar sebagai juara. Pada pertandingan MPL, Albertt kalah untuk kedua kalinya dari carry ONIC Esports dan memang harus dilakukan evaluasi baik dari segi personal atau pun tim.
Secara mengejutkan, tidak ada perbaikan performa dari sang raja pada pekan ketiga. Lagi-lagi mereka mengalami dua kekalahan berutun dari Alter Ego dan bahkan Genflix Aerowolf yang menjadi penempat dasar klasemen musim lalu. Dari dua pekan ini, RRQ Hoshi memang harus benar-benar mengalami perbaikan karena, posisi mereka pun terjun bebas ke posisi lima klasemen sementara.
Masih Ada Harapan Bagi RRQ Hoshi
Setelah mengalami kekalahan beruntun, RRQ Hoshi justru bertanding tanpa Lemon dan XIN! Hal ini tentunya cukup mengejutkan karena sebagaimana kita tahu bahwa dua pemain tersebut merupakan harapan terbesar bagi sang raja meraih kemenangan. Akan tetapi, mereka justru tampil tanpa dua punggawa andalan tersebut.
Mengejutkannya lagi, di kondisi tersebut mereka mulai bangkit dan berhasil mematahkan lose streak yang telah dialami selama dua pekan ke belakang. Vynn, LJ, dan Wizzking pun dipercaya untuk menyokong Albertt sampai ke titik maksimalnya. Hasilnya pun sesuai ekspektasi, Albertt tampil menggila di bawah lindungan para seniornya dengan menggunakan Lancelot.
Dari pekan ini, potensi terbaik Albertt semakin tergali. Pertanyaannya, apakah Albertt bisa mempertahankan performanya selama empat pekan ke depan? Pasalnya paruh musim nanti perjalanan RRQ Hoshi cukup berat agar tidak tereliminasi di dasar klasemen. Mengingat peringkat mereka merosot jauh dari awal pekan.
Melek Meta Buat RRQ Hoshi Kembali Mendominasi!
Setelah paruh musim MPL season 6 selesai, Moonton secara mengejutkan merilis update terbaru yaitu Project NEXT. Dalam update ini, terjadi perombakan total dari segi gameplay. Tentunya, momen ini memaksa para peserta beradaptasi kembali terhadap perubahan yang dilakukan sang pengembang. Oleh sebab itu, mereka diberikan waktu dua minggu sebelum memulai kembali Regular Season.
RRQ Hoshi adalah satu-satunya tim yang sudah “melek” meta terlebih dahulu ketimbang tim-tim lain. Setelah beradaptasi, RRQ Hoshi memaksimalkan pembagian lane dengan menggunakan formasi dua carry sedangkan lawan-lawannya masih belum bisa move on dengan format hypercarry. Xinn pun kembali ke skena kompetitif setelah berminggu-minggu absen.
Lemon juga hadir dalam laga perdana paruh musim MPL Season 6. Kini, Albertt tidak sendiri ada Xinn dan Lemon yang menjadi harapan peraih kemenangan RRQ Hoshi. Kemudian R7 dan Vynn juga masih dipercaya untuk menjadi penyokong para carry.
Dari sini, RRQ Hoshi mulai menunjukkan peningkatan performa dan telah memiliki strategi matang untuk mengantisipasi Project NEXT. Pada minggu kelima, mereka tampil lebih kuat dari tim manapun! Geek Fam dan bahkan ONIC Esports merasakan perbedaan kekuatan RRQ Hoshi di paruh musim tersebut.
Albertt juga berhasil balas dendam dari rekan sesama junior di MPL Season 6, yaitu Sanz. Dalam dua laga drama royal derby, Albertt membawa RRQ Hoshi menang dua ronde tanpa balas. Sang raja dari segala raja semakin tak terbendung pasca rehat dua minggu.
Perjalanan Berakhir di Podium Juara MPL Season 6
Sebagai salah satu tim Mobile Legends terkuat di Indonesia saat ini, RRQ Hoshi begitu dipercaya bisa mencetak rekor sebagai peraih back-to-back champion. Dari segi posisi di babak playoffs, RRQ Hoshi sudah memiliki keuntungan karena tinggal menunggu lawan di upper bracket. Setelah ONIC Esports mengalahkan EVOS Legends, Sanz dan kawan-kawan pun dipertemukan kembali dengan RRQ Hoshi.
Dalam tiga ronde, RRQ Hoshi berhasil menang 2-1 dan menurunkan ONIC Esports ke lower bracket. Langkah RRQ Hoshi pun semakin pasti di bagan atas setelah menumbangkan lawan berat selanjutnya yaitu Bigetron Alpha dengan skor mutlak 2-0. Dari dua kemenangan ini, RRQ Hoshi melangkah maju untuk memastikan kursinya di laga Grand Final.
Peluang untuk meraih gelar juara kedua kalinya pun semakin terbuka lebar dari kemenangan tersebut. Akan tetapi, lawan mereka dalah Alter Ego yang juga diprediksi bakal meraih gelar juara MPL pertamanya. Adu gengsi pun terjadi dalam lima ronde sengit.
Masing-masing tim mengeluarkan performa terbaiknya demi meraih juara di turnamen kasta tertinggi Mobile Legends Indonesia. Setelah menyelesaikan drama lima ronde, RRQ Hoshi pun mencetak rekor sebagai tim pertama di tanah air yang berhasil mendapatkan piala dua kali beruntun serta menjadi yang pertama mengoleksi tiga piala Mobile Legends Professional League!
Dari sini, RRQ Hoshi juga mencatatkan diri sebagai tim terkuat di Indonesia berkat kualitas para punggawanya. Akan tetapi, pada laga tersebut semua mata tertuju kepada sang carry debutan yaitu Albertt. Pada ronde kelima, Albertt menggunakan Wanwan untuk pertama kalinya di MPL Season 6. Kualitasnya sudah tidak perlu diperhitungkan lagi.
Aksi clutch tiga lawan satu menunjukkan dirinya siap bersaing di skena kompetitif tertinggi. Melalui perjalanan panjang selama berminggu-minggu akhirnya Albertt berhasil mengeluarkan potensi terhebatnya untuk membela panji besar RRQ Hoshi. Berkat kualitasnya, Albertt pun dinobatkan menjadi MVP of the Tournament dari MPL season 6!
***
Tim sekelas RRQ Hoshi pun mengalami perjalanan yang tidak mulus pada MPL Season 6 ini. sempat mengalami penurunan performa membuat mereka terpuruk di klasemen. Untungnya, mereka bisa bangkit ketika berhasil beradaptasi dengan gameplay baru Mobile Legends. Sang carry pun, yaitu Albertt dan Xin berhasil jadi pemangku harapan tim untuk meraih gelar juara dua kali beruntun.
Selamat kepada RRQ Hoshi atas gelar back-to-back champion di MPL Season 6! Tuangkan pendapat kalian tentang perjalanan RRQ Hoshi di kolom komentar, ya! jangan lupa juga untuk terus pantau KINCIR agar kalian tidak ketinggalan berita terbaru seputar esports dan game lainnya.