Memasuki MPL Season 12 sebagai jawara bertahan, ONIC Esports menjadi favorit buat menjuarai turnamen musim ini. Apalagi tim landak kuning berhasil menjadi jawara Asia Tenggara, usai menjuarai MSC 2023 pada bulan lalu.
Menyandang status sebagai tim favorit, ONIC Esports terus menambah amunisi pada tim mereka. Salah satunya adalah dengan mendatangkan Alberttt dari RRQ, pada bursa transfer awal musim lalu. Kedatangan Alberttt jelas memberikan opsi strategi buat coach Yeb dan coach Adi selaku pelatih tim landak kuning.
Memiliki banyak pemain bintang, membuat kedua pelatih tersebut memiliki opsi strategi yang berlimpah. Hal tersebut terlihat sepanjang dua pekan turnamen ini berlangsung, di mana ONIC Esports nyaris tampil dengan susunan pemain yang berbeda setiap laganya.
Rahasia ONIC Esports sering ganti line up di MPL Season 12
Misalnya saja Drian yang mendapatkan kesempatan bermain sebagai Midlaner saat melawan RRQ, dan bermain sebagai Roamer saat menghadapi Dewa United Esports. Sementara itu Alberttt juga sudah mendapatkan kesempatan main sebagai Midlaner dan juga Goldlaner sepanjang musim ini.
Coach Adi memaparkan alasannya dalam pemilihan pemain yang berbeda-beda setiap pertandingan tersebut. Ia beranggapan jika setiap pemain yang tampil pantas buat bermain di MPL Season 12. Selain itu ia juga mengatakan semua pemain dianggap setara, dan walaupun line up pemain berbeda tetapi gameplay tetap sama.
“Aku sama coach Yeb beranggapan kalau pemain yang masuk ke line up itu semuanya pantas buat main di MPL Season 12. Kita berbagi ilmunya setara, dan kita ingin mereka improve setara juga. Siapapun yang bermain, ONIC Esports tetap ONIC Esports dan gameplay-nya tetap sama,” ujar coach Adi.
Adi juga mengatakan jika langkah ONIC Esports yang kerap gonta-ganti line up ini merupakan bagian dari strategi. Ia menambahkan jika penentuan line up biasanya melihat lawan yang akan Butsss dan kawan-kawan hadapi pada setiap pertandingan.
“Gonta-ganti line up ini sebenarnya bagian dari strategi juga. Walaupun gameplay-nya kurang lebih sama, tetapi tetap saja dari anak-anak ada yang berbeda. Misalnya Drian sama Kiboy itu berbeda, Alberttt sama CW juga beda. Itu mungkin lebih ke strategi saja, dan case-nya kita menentukan line up setelah melihat lawannya siapa,” pungkas coach Adi kepada KINCIR.
Jangan lupa buat terus mengunjungi KINCIR untuk mendapatkan informasi terbaru seputar games dan esports!