Perjalanan RRQ dalam turnamen MPL Season 11 memang enggak semulus musim-musim sebelumnya. Tim berjuluk raja dari segala raja ini bersaing ketat dengan Geek Slate buat memperebutkan tempat ke upper bracket.
RRQ masih menjaga asa buat lolos ke babak playoffs usai mengalahkan Rebellion Zion dengan skor 2-1 pada Sabtu (25/3). Hasil tersebut tentunya terbilang cukup bagus, mengingat tim berjuluk raja dari segala raja ini baru saja menelan beberapa kekalahan.
Misalnya saja pada pekan keempat, RRQ mengalami tiga kekalahan berturut-turut. Mereka takluk Geek Slate, Alter Ego, dan Bigetron Alpha. Hasil tersebut membuat RRQ merekrut Bangduk sebagai pelatih baru, menggantikan posisi Fiel dan Arcadia.
Sebagai pelatih baru, tentunya Bangduk memerlukan waktu buat adaptasi. Meskipun begitu ia mengawali perjalanannya dengan cukup baik, usai mengalahkan ONIC Esports dan EVOS Legends. Sayangnya win streak Bangduk harus terhenti, lantaran kalah dari Geek Slate.
Bangduk sendiri mengaku jika ia sudah siap buat menerima kekalahan saat menangani RRQ. Ia mengatakan jika cepat atau lambat, ia perlu tahu bagaimana kondisi RRQ saat kalah. Hal tersebut menurutnya membuat ia bisa mengetahui sifat asli dari para pemain, dan dari situ ia bisa belajar untuk nge-handle tim saat kalah.
“Bisa dibilang harusnya gue sudah siap buat menerima kekalahan ketika melawan EVOS Legends. Dengan mainin Banana, gue sudah siap dengan semua resiko yang ada. Cepat atau lambat gue perlu tahu gimana keadaan tim ketika timnya kalah. Kebanyakan tim biasanya bisa nge-handle ketika menang, tetapi belum tentu bisa ketika timnya kalah. Jadi ketika kalah, baru deh ketahuan sifat aslinya. Nah, dari situ gue perlu tahu supaya bisa nge-handle ketika kalah,” ujar Bangduk.
Jangan lupa buat terus mengunjungi KINCIR, untuk mendapatkan informasi terbaru seputar games dan esports ya!