– Di antara kota lainnya di Indonesia, Pontianak menjadi yang paling sering melahirkan “bintang” Mobile Legends.
– Kalau kalian ngaku sebagai penggemar esports Mobile Legends, bohong kalau tidak tahu tujuh pemain ini!
Didukung dengan berjamurnya kafe yang menyediakan fasilitas wifi, Kota Pontianak menjadi salah satu domisili ideal buat para penggiat esports. Melihat hal tersebut, enggak mengherankan jika ibukota Provinsi Kalimantan Barat ini jadi salah satu kota dengan penyumbang pro player ternama dari skena kompetitif Mobile Legends.
Beberapa dari mereka pun telah merasakan kerja kerasnya sebagai pro player. Dari yang namanya mulai dikenal, memperkuat tim besar, hingga mengharumkan nama bangsa. KINCIR pun mengumpulkan nama pemain asal Pontianak yang merih kesuksesan di skena esports Mobile Legends. Yuk simak di bawah ini!
1. Ahmad – Alter Ego
Hadir sejak gelaran MPL Season 3, pemain yang dulu menggunakan nickname Maungzy ini bergabung dengan tim Alter Ego. Kemampuannya pun berhasil menunjukkan kemampuannya di ajang TBOF by IESPL. Enggak hanya itu, dirinya juga dipercaya untuk menjadi duta Piala Presiden Esports 2019 bersama dengan Jess No Limit.
Sebagai pemain yang berasal dari Pontianak, dia pun mendukung para jagoan dari regional di ajang besutan pemerintah tersebut. Kini, Ahmad pun sedang berjuang untuk membawa trofi MPL Season 6.
Enggak hanya sibuk menjadi pro player, pemain offlaner Alter Ego ini pun juga melakukan kegiatan sebagai streamer. Enggak jarang, Ahmad pun membagikan tips dan saran untuk menggunakan sebuah Hero di Mobile Legends.
2. Wann – EVOS Esports
Berhasil membawa EVOS keluar dari kutukan runner up, Wann mampu membawa tim yang berlambang jadi juara di MPL Season 4. Bahkan, jadi tim terkuat di dunia dengan memenangkan M1 World Championship pada 2019 lalu.
Sebelum memperkuat EVOS, Wann juga pernah jadi bagian dari pasukan landak kuning di ONIC. Dia juga dipercaya oleh para seniornya untuk membentuk tim REVO bersama dengan Eiduart, Emperor, Fabiens, dan Donkey untuk mengikuti gelaran MPL Season 3 dan Piala Presiden Esports 2020.
Namanya pun semakin dikenal ketika berhasil membawa EVOS jadi juara. Enggak hanya ingin mengandalkan profesinya sebagai pro player, Wann juga telah punya usaha kuliner di kota asalnya, yaitu Pontianak.
3. Drian – ONIC
Masuk ke dalam tim yang berisikan “anak-anak ajaib” dalam skuad ONIC, Drian merupakan termuda, yaitu 18 tahun. Di balik umurnya yang terbilang masih belia, pemain support landak kuning ini pun berhasil menarik perhatian EVOS dan sempat ingin menarik sang pemain.
Soalnya, Drian punya kemampuan mumpuni sebagai seorang pro player. Enggak hanya bisa mengemban tugas sebagai Tanker/Support. Dia juga jago menggunakan Hero Marksman dan sempat menempati posisi sebagai carry di MPL Season 5 lalu. Apalagi ditambah dengan berhasilnya sang pemain membawa medali perak untuk Indonesia pada SEA Games 2019 lalu.
4. Pyschoo – ONIC
Memulai karier kompetitif dengan bergabung dengan ONIC. Psychoo sukses membawa tim tersebut untuk mendominasi turnamen-turnamen Mobile Legends di Indonesia, seperti MPL Season 3, Piala Presiden Esports 2019, dan MSC 2019.
Kepiawaian pemain tanker yang bernama lengkap Teguh Imam Firdaus ini sempat dinobatkan jadi peraih MVP di MPL Season 3 lalu. Sayangnya, dia pun kini jarang terlihat membela ONIC di sejak MPL Season 4 hingga 6 dan hanya duduk di bangku cadangan.
5. Doyok – Geek Fam
Enggak seperti keempat pemain di atas yang telah membawa tim yang dibelanya jadi juara. Doyok masih tertatih untuk menunjukkan kemampuannya di MPL Season 6. Di balik kesuksesannya sebagai pro player, pemain yang andal dalam menggunakan Harith ini pun mengorbankan sekolahnya demi menekuni esports.
Doyok pun juga sempat berjuang untuk meminta restu dari kedua orang tuanya untuk bisa berkarier di esports. Sebelum diakuisisi oleh Geek Fam, Doyok pun jadi tim kuda hitam yang patut diperhitungkan di gelaran MPL Season 3 bersama dengan SFI Critical.
6. AyamJago – Geek Fam
Sudah meramaikan skena kompetitif Mobile Legends sejak 2018 silam, AyamJago bergabung dengan Lemon dan TUTURU bergabung dengan skuad RRQ di MPL Season 1. Pemain veteran ini pun juga telah membawa juara untuk sang raja di MPL Season 2 lalu.
Resmi berpisah dengan RRQ, AyamJago pun dipercaya untuk memperkuat Geek Fam bersama dengan Doyok. Sayangnya, peraih gelar MVP di MPL Season 2 ini pun belum juga berhasil membawa tim asal Malaysia tersebut menembus babak playoffs.
7. Watt – Aerowolf
Jadi salah satu pemain carry yang mematikan, Watt punya segudang pengalaman di skena kompetitif Mobile Legends. Pemain yang pernah tersandung kasus poaching ini sukses membawa Aerowolf jadi juara di MPL Season 1 dan Garuda Cup pada 2018.
Dibanding pemain asal Pontianak lain, Watt terbilang jadi pemain yang paling sering berpindah-pindah pelabuhan. Setelah Aerowolf, Watt mencoba peruntungan di ONIC dan Louvre. Bersama Louvre, Watt berhasil meraih runner-up di berbagai kejuaraan bertaraf nasional hingga internasional seperti MPL Season 3, Piala Presiden Esports 2019, dan MSC 2019.
***
Memang, enggak bisa dimungkiri jika Pontianak merupakan kota penghasil pro player di skena kompetitif Mobile Legends. Namun, hal ini bukan berarti kota lain enggak terdapat banyak pemain profesional. Maka dari itu, kini telah hadir turnamen-turnamen yang mencari talenta baru di pelosok negeri, misalnya Piala Presiden Esports dan Piala Menpora Esports 2020 AXIS.
Bagaimana tanggapan kalian dengan deretan pemain profesional sukses dari Pontianak? Jangan sungkan untuk memberikan komentar kalian di kolom bawah, ya! Tetap di KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita seputar esports.