– Ketujuh hero ini akan memudahkan kalian masuk ke dalam leaderboard Hero
– MMR yang diperlukan hanya sedikit karena jarang pemain yang menggunakannya
Sepengalaman KINCIR bermain, pemilihan Hero yang masuk ke dalam meta tergantung dari seberapa sering Hero tersebut muncul di dalam skena kompetitif. Pasalnya, para atlet profesional pasti akan memilih spesifikasi Hero berdasarkan kemampuan mereka setelah mendapatkan buff atau nerf. Dari situlah alasan sepuluh Hero terbaik jadi langganan pakai ketika bermain di mode Ranked.
Bagi kalian yang ingin mengejar Top Local, kalian harus punya pola pikir yang berbeda dari para pro player. Ketika mereka meninggalkan Hero karena dirasa sudah tidak lagi efektif, di situ kalian masuk memanfaatkan momen mendapatkan peringkat Top Local dari Hero-Hero yang terbengkalai. Pastinya tidak akan sulit karena publik pun tidak akan melirik dan otomatis persaingan akan semakin mudah.
Bagi kalian yang sekadar ingin sombong namanya ada di jajaran Top Local, KINCIR kasih daftar tujuh Hero yang cukup mudah untuk “ditunggangi” agar kalian masuk ke dalam leaderboard Hero. Penasaran? Langsung simak artikel berikut.
1. Bane
Sebagai seorang Fighter, Bane punya keunggulan dalam melakukan push Turret. Pasalnya, skill ultimate miliknya mampu memberikan damage kepada bangunan dalam jumlah yang besar belum lagi ditambah dengan serangan yang berkala. Selain itu, dirinya punya kelebihan lain yaitu mampu meregenerasi darah melalui skill kedua. Pasifnya juga terbilang mematikan karena bisa melakukan splash damage kepada musuh dalam jarak tertentu.
Akan tetapi, semua kelebihan yang disebutkan tadi hanya berlaku di masa lampau. Setelah di-revamp, Bane kurang diminati karena tidak begitu mumpuni untuk bersaing dengan Fighter meta lainnya seperti Khaleed, Hilda, atau Yu Zhong. Maka dari itu, kalau kalian ingin mengincar titel Top Local, kalian bisa push Bane di Ranked, meskipun akan dapat hinaan tapi kalian bisa sekalian melatih mental.
2. Rafaela
Support yang satu ini adalah ahlinya buff. Skill dua miliknya mampu membuat rekan tim mendapatkan kecepatan gerak serta regenerasi darah. Efek stun yang dimilikinya juga sangat menyebalkan bagi lawan jika ditambah oleh slow dari skill pertamanya. Akan tetapi, Rafaela tidak lagi digemari. Banyak Support mulai bermunculan di dalam pertandingan.
Apalagi kini meta Mage midlane yang dulunya core dialihfungsikan menjadi Support, sebut saja Change maupun Valir. Oleh sebab itu, keberadaan Hero pure Support mulai ditinggalkan karena spesifikasi tempurnya kurang. Para pemain lebih memilih Hero yang bisa melakukan spam skill dan mampu menyumbang damage secara besar.
Untuk menjadi Top Local Rafaela cukup mudah karena saat ini dirinya jarang dilirik oleh para pemain. Kalau kalian masih di rank epic, Hero ini bisa jadi opsi terbaik karena pemilihan Hero di rank tersebut masih rancu dan belum terlalu mengikuti meta. Kalian bisa mengandalkan Hero ini dan menjadi Support di midlane. Akan tetapi memang butuh penguasaan yang tinggi dan kalian pun harus terus bermain aman jika menggunakan Rafaela.
3. Estes
Lagi-lagi, Hero yang terbengkalai jatuh kepada Support. Semenjak pada Mage mid mendominasi peran ini Estes jadi ditinggalkan oleh para penggunanya. Padahal, kemampuannya masih bisa diperhitungkan di dalam pertandingan, kemampuan meregenerasi darah yang dimilikinya lebih besar daripada Hero lainnya. Sekali boost, darah rekan tim sekelas Assassin bisa kembali penuh meskipun sudah sekarat.
Kalau kalian giat menggunakannya, dalam 15 match, kalian sudah bisa masuk ke peringkat 10 besar Top Local. Pasalnya MMR dari para pesaing kalian masih sangat kecil dan bahkan masih berkutat di angka kisaran seribu poin. Untuk masuk ke title wilayah juga masih terhitung mudah.
4. Diggie
Meskipun sempat ramai dipakai karena adanya meta “Diggie feeder”, Hero berwujud burung hantu ini memiliki tingkat persaingan ranking Top Local yang sengit. Namun, setelah memasuki Season 18, Hero ini ditinggalkan karena meta tersebut sudah tidak efektif karena banyak yang menggunakan dua carry. Hal ini yang membuat Diggie jadi tidak primadona lagi di ranah publik.
Kehadirannya juga kurang efektif meskipun punya ultimate yang berbahaya, yaitu mampu menangkal segala jenis crowd control. Akan tetapi, durasinya terlalu cepat dan sangat mudah untuk diantisipasi karena hampir semua Hero meta saat ini mengandalkan damage besar serta mobilitas tinggi.
5. Minotaur
Sebagai seorang Tank, Minotaur masih kalah unggul jaluh dari Khufra ataupun Atlas. Meskipun dirinya punya crowd control tapi mekanismenya terlalu sulit untuk dimanfaatkan dalam peperangan. Kelemahan dari ultimate miliknya adalah sebelum hantaman ketiga, musuh bisa kabur dengan flicker atau melakukan dash untuk menjauhinya. Otomatis, kalau tidak ada follow up dari rekan tim yang lain, hal tersebut akan jadi sia-sia.
Bagi kalian para Tanker yang sulit bersaing di peringkat Top Local, Minotaur bisa jadi opsi untuk mendongkrak ranking kalian. Meskipun harus kerja keras untuk mendapatkan kemenangan, setidaknya kalian tidak perlu susah payah meraih peringkat Top Local. Pasalnya, saat ini Minotaur minim peminat dan kalian bisa jadi yang terhebat di antara penggunanya yang lain.
6. Argus
Fighter yang sangat butuh rework (lagi) ini memang sangat sulit digunakan jasanya di mode ranked. Jurus pamungkasnya yang membuatnya susah mati tidak didukung dengan spesifikasi seorang Fighter di meta Season 18. Oleh karena itu kalian bisa memanfaatkan keterbengkalaiannya untuk meraih peringkat di Top Local Hero Argus. Akan tetapi, memang butuh kerja keras untuk mengumpulkan MMR menggunakan Hero ini.
Jika harus bersaing dengan jejeran Fighter meta, Argus jelas butuh penanganan khusus oleh penggunanya. Ketertinggalan metode perang yang dimiliki Argus bisa membuatnya jadi bulan-bulanan ketika bertanding, pasalnya saat ini para pemain lebih mengandalkan Hero yang punya stun sedangkan Argus sangat rentan terhadap hal tersebut.
7. Faramis
Meskipun pernah dipakai oleh RRQ Hoshi pada MPL Season 5, sekarang Faramis kehilangan para penggemarnya. Ultimate dari Hero ini memiliki resiko yang tinggi dan cukup mudah untuk ditangkal. Ketika Faramis mengaktifkan ultimate, musuh tinggal pergi dari Area tersebut dan berpindah tempat perang, dengan begitu, skill ini akan jadi sia-sia.
Kesulitan penggunaannya jadi faktor utama mengapa Faramis tidak lagi digandrungi. Oleh karena itu sekarang saatnya kesempatan kalian untuk mengincar peringkat Top Local, saat ini pun kalian hanya perlu mengumpulkan 2500 MMR agar menjadi Top Local! Jika dihitung-hitung, 15 kali kemenangan menggunakan Hero ini sudah cukup untuk menembus peringkat sepuluh besar.
***
Berdasarkan MMR tujuh Hero tersebut di leaderboard Top Local, kalian tidak perlu berusaha keras untuk masuk ke dalam peringkat Top Local. Jangan bermimpi dulu masuk ke tingkat Global karena persaingan akan semakin ketat dan pastinya cukup sulit untuk menempat peringkat tertinggi. Kalau ada satu hero yang masuk jajaran Top Local, kalian bisa sombong ke teman-teman kalian karena ada nickname tercantum di bagian leaderboard.
Sekian artikel tentang tujuh Hero terbengkalai tadi, bagaimana tanggapan kalian? Silakan tulis jawabannya di kolom komentar, ya! Jangan lupa untuk terus pantau KINCIR agar kalian tidak ketinggalan berita terbaru seputar game dan esports.