– Siapa bilang semua Hero Marksman Mobile Legends kuat di late game?
– Lima Hero ini jadi contoh kalau kalian harus paham role dan mikro!
Memakai Hero Marksman di dalam pertandingan Mobile Legends memang gampang-gampang susah. Sebagai core, tipe Hero ini punya spesifikasi tersendiri yang harus dimaksimalkan oleh sang pengguna. Pasalnya, meski kebanyakan Marksman efektif untuk late game, ada juga yang sangat cupu ketika harus bertanding hingga menit 15 ke atas.
Memang enggak mutlak Hero-hero tersebut lemah di late game. Namun, jika dibandingkan dengan rekan satu role-nya seperti Hanabi, Lesley, atau Irithel, damage-nya kalah sakit.
Nah, KINCIR akan menjabarkan lima Marksman yang kurang bisa diandalkan jika pertandingan sudah masuk ke fase late game. Penasaran? Langsung simak artikel berikut ini.
1. Kimmy
Hero hybrid physical dan magical damage ini memang seringkali jadi ancaman ketika di pertandingan. Pasalnya, kecepatan farming-nya memang patut diwaspadai karena Kimmy termasuk Hero yang “cepat gendut”. Kalau sudah memasuki mid game, damage yang dihasilkan dari skill pertama saja bisa membuat peran Tank jadi setipis kertas. DPS yang dihasilkan pun terbilang besar bahkan terlihat seperti burst damage.
Sayangnya, Kimmy tidak begitu efektif di late game. Pertumbuhan damage miliknya tidak fluktuatif dan terbilang stagnan. Artinya, dari mid game ke late game Kimmy tidak terlalu berbahaya. Maka dari itu, para pengguna Kimmy harus gila-gilaan farming di awal agar game bisa berakhir dengan cepat.
Malapetaka akan terjadi kalau saja game terlalu larut. Menyentuh menit 16 ke atas, kehadiran Kimmy tidak terlalu berpengaruh. Pasalnya, Tank lawan pasti sudah punya item counter terbaik untuk Kimmy yaitu Blade Armor. Selain itu, item-item "dewa" seperti Twilight Armor dan Athena Shield juga pasti menjadi andalan lawan untuk membuat Kimmy tidak berguna.
Selain punya damage yang stagnan, skill Kimmy juga tidak menjadi ancaman di late game. Kemampuannya terbilang itu-itu saja dan sulit diimprovisasi ketika mencapai menit-menit akhir yang notabene gameplay sudah mulai intens.
2. Granger
Serangan beruntun yang dihasilkan dari skill 1 miliknya memang patut diwaspadai. Apalagi kalau di akhir serangan dikombinasi dengan Ulti. Hero sekeras apa pun sudah bisa dipastikan mati! Damage yang dihasilkan oleh Granger terbilang tidak masuk akal dan sangat efektif ketika harus duel atau teamfight.
Akan tetapi, skenario ini hanya berlaku dari awal game hingga pertengahan. Memasuki late game, jangan terlalu mengandakan Granger di pertandingan. Hero ini tidak terlalu mumpuni untuk memberikan ancaman kepada musuh. Apalagi di fase ini, carry lawan juga sudah melengkapi deretan item-nya.
Darah yang tipis dan minim pergerakan menjadi ancaman bagi Granger. Terlebih, kalau musuh mengandalkan Assassin. Selain itu, serangannya yang harus diarahkan alias enggak nge-lock juga mengurangi efektivitas serangannya. Terlebih jika dibandingkan dengan Hero Marksman late game lainnya.
3. Popol & Kupa
Di skena kompetitif, Popol & Kupa lebih sering dipakai sebagai support atau offlaner yang mengandalkan daya tahan. Terlebih, kemampuan yang dimilikinya lebih dibutuhkan daripada damage dari hero ini. Meskipun terbilang besar, ketika sampai di late game hanya stun serta shield dari skill yang paling bermanfaat untuk menyelamatkannya dari gempuran musuh.
Sang serigala yang diandalkan di dalam pertandingan juga tidak melulu digunakan untuk memberikan damage. Soalnya, ketika terlalu lama berada di garis depan sang Hero utama akan diincar dan cukup mudah untuk dibunuh.
Apalagi jika sampai bermain memasuki late game. Popol & Kupa tidak bisa mengandalkan damage karena terbilang kecil. Lagi-lagi, stun serta daya tahan hero ini yang mampu menjadi alat untuk bertahan hidup di Land of Dawn.
Lebih baik Popol & Kupa memang ditugaskan sebagai offlane. Spesifikasi yang dimilikinya begitu mumpuni ketika harus mempertahankan Turret lawan. Berkat bantuan sang serigala, Turret musuh juga lebih cepat hancur. Tapi jangan pernah bermain hingga memasuki late game karena Hero ini didesain bukan untuk bertarung dalam waktu yang lama.
4. Clint
Sebelum mendapatkan nerf besar-besaran, Clint merupakan Hero yang bisa bermain di fase kapan pun baik early game hingga late game. Akan tetapi, Hero ini tidak lagi difavoritkan karena banyak perubahan yang terjadi dari skill hingga besaran damage yang dimilikinya. Padahal Clint merupakan salah satu Hero paling ditakuti ketika dipakai.
Sekarang, Clint bukanlah opsi utama di dalam pertandingan. Di early game, damage yang dihasilkannya tidak terlalu besar, hampir sama seperti Makrsman lainnya. Namun, memasuki mid game hingga late game, Clint tidak juga mampu mengangkat tim lewat kombinasi skill yang dimilikinya. Kalau dibilang lemah memang tidak pas, tapi Hero ini juga tidak bisa menangkat tim kalau bermain hingga lama.
Padahal, item Endless Battle dan Berseker’s Fury sangat bermanfaat ketika dipakai oleh Marksman, tapi tidak untuk Clint. Sejak pasif item tersebut diubah penggunaannya tidak lagi cocok karena ada cooldown pasif sedangkan Ulti–nya bisa membuat Clint melancarkan serangan sebanyak lima kali. Kombinasi ini tidak terlalu efektif ketika dibawa ke late game sedangkan Marksman membutuhkan serangan besar.
5. Roger
Hero yang telah lama hilang ini potensinya berhasil ditemukan sesuai dengan meta hyper carry. Maka dari itu, Roger sekarang jadi andalan baik di skena kompetitif ataupun di ranah publik. Padahal Hero ini tidak mendapatkan buff besar-besaran seperti Hero seangkatannya yang lain seperti Balmond, Gatotkaca, dan Hilda. Sayang, skill yang dimilikinya cukup efektif untuk dijadikan hyper carry.
Pasalnya, jika Roger cepat jadi damage yang dihasilkannya sangat besar. terutama di awal-awal pertandingan. Perubahan menjadi werewolf mampu meningkatkan daya serang serta kecepatan serang miliknya. Sayangnya, memasuki late game Hero ini tidak begitu efektif untuk menjadi ujung tombak serangan.
Apalagi penggunaan Hero ini cukup riskan karena jaraknya yang terlalu dekat. Kalau mengandalkan serangan jarak jauh, damage yang diberikan tidak terlalu besar seperti ketika bertransformasi. Maka dari itu, kalau menggunakan Roger jangan pernah bermain hingga late game. Kalau damage sudah cukup besar, sebisa mungkin kalian harus bermain cepat dan ganti gaya permainan ke objektif.
***
Sebagai tipe Hero core, Marksman memang didesain untuk memberikan damage yang besar. Akan tetapi, tiap Hero punya waktu “bersinar”-nya masing-masing, tidak semua Hero bisa dipakai di berbagai fase.
Contohnya kelima Hero di atas yang bisa efektif dalam rentan waktu early game hingga ke mid game. Berbeda dengan Marksman lain yang memang dibuat untuk pertandingan late game.
Bagaimana pendapat kalian tentang kelima marksman ini? silakan tuangkan pendapat kalian di kolom komentar, ya! Jangan lupa untuk terus nantikan berita terbaru seputar esports dan game hanya dari KINCIR.