Ngerasa Badang kurang laris di meta Mobile Legends sekarang? Inilah alasan kenapa dia enggak laku sehingga wajib di-revamp!
Sebagai salah satu Hero Fighter “senior” di Mobile Legends, performa Badang tampak kurang bersinar, baik di scene esports maupun publik. Dia kalah pamor dengan “anak baru” seperti Paquito, X.Borg, atau bahkan “orang lama” seperti Balmond.
Memang dia bukannya sama sekali tidak laku. Kalian pasti pernah melihatnya beberapa kali di tier Legend ke bawah. Namun, jika bicara di tier atas, Badang sangat jarang terlihat.
Kalau kalian pernah melihatnya pun, Badang yang muncul pasti punya badge Local Rank atau bahkan Top Global. Makanya, banyak pemain Mobile Legends yang merasa bahwa Hero yang terinspirasi dari kisah rakyat Melayu ini perlu di-revamp kemampuannya.
Pertanyaannya, mengapa Badang kurang diminati hingga patut masuk kriteria Hero yang wajib di-revamp selanjutnya? Untuk mengetahui jawabannya, mari kita analisis bersama kelemahan-kelemahan Badang.
Kelemahan Badang Mobile Legends
1. Efek CC yang Nanggung
Melihat dari perkembangan meta selama ini, kemampuan kontrol alias CC sangatlah berperan penting di dalam setiap pertandingan. Biasanya para pemain sidelaner memilih hero dengan kemampuan kontrol seperti Paquito, Ruby, ataupun Chou. Efek kontrol biasanya digunakan ketika adu mekanik, ganking, ataupun war.
Meskipun tetap memiliki kemampuan kontrol berupa efek stun yang dihasilkan dari skill pasif, hal tersebut masih dirasa kurang efektif. Selain karena durasi yang sangat cepat, efek stun ini juga bisa diantisipasi dengan menggunakan Flicker. Apalagi efek stun baru terpicu saat musuh berada di dekat tembok.
Selain itu, Badang memiliki kemampuan untuk memblokade laju musuh menggunakan skill 2-nya. Namun, skill tersebut bisa diantisipasi dengan Flicker. Terkadang, skill 2 juga bisa jadi bumerang bagi Badang jika tak berhasil mengenai musuh.
Lebih parahnya lagi, blokade yang harusnya digunakan untuk menghalangi musuh yang kabur, malah menjadi blokade bagi dirinya sendiri. Kalian pasti sering banget melihat momen tersebut di tier-tier bawah.
2. Hero Serbabisa yang “B” Aja
Hero-Hero Fighter di Mobile Legends biasanya memiliki ciri khasnya tersendiri. Contohnya seperti X.Borg atau Ruby dengan kemampuan Spell Vamp dan Lifesteal, Chou dengan kemampuan CC tiada henti, atau Paquito yang damage-nya enggak ngotak.
Badang sebenarnya memiliki segala kemampuan tersebut. Sayang, dia lebih tepat disebut serbabisa ketimbang spesialis. Hal inipun dianggap kurang menguntungkan karena keserbabisaannya membuatnya lebih mudah diantisipasi oleh musuh.
Badang pun juga jadi kurang diminati karena serba bisanya terbilang biasa aja. Apalagi, meta Mobile Legends saat ini lebih “menghargai” Hero-Hero spesialis daripada Hero serbabisa.
3. Dilema Battle Spell
Salah satu cara menentukan Battle Spell adalah dengan mengetahui skill ataupun role dari Hero yang akan kita gunakan. Misalnya, saat menggunakan Chou, battle spell yang paling pas untuk digunakan adalah Flicker karena bisa dikombinasikan dengan skill Ulti yang dimilikinya.
Nah, bukan perkara mudah menentukan Battle Spell yang pas untuk digunakan untuk Badang. Jika kita menggunakan Flicker, rasanya sangat sia-sia karena akan digunakan untuk melarikan diri. Sebab, seorang Fighter harus berada di barisan depan bersama dengan Tank.
Battle Spell yang paling memungkinkan cocok untuk digunakan oleh Badang adalah Petrify. Dengan kombinasi skill dua dan Ulti, battle spell ini bisa menahan pergerakan musuh dengan tambahan stun yang dihasilkan.
Akan tetapi, harus kita pikirkan juga masalah daya tahan dan fleksibilitas dari hero ini yang kurang bagus jika memilih Petrify sebagai Battle Spell.
4. Skill Ulti Gampang Dihindari
Skill ultimate dari Badang memang cukup mengerikan bagi lawan. jurus pamungkas dari Badang ini mempunyai damage yang besar. Namun, syarat untuk menghasilkan damage besar cukup ribet karena tinju dari skill ulti harus mengenai musuh.
Ketika mengaktifkan skill ini, Badang akan mengeluarkan pukulan yang begitu cepat selama kurang lebih 3 detik. Selama pelepasan skill, badang akan imun terhadap stun ataupun terhadap efek crowd control.
Kekurangan dari skill ini adalah Badang hanya bisa melepaskan pukulan ke satu arah, jadi jika kalian terkena skill ini, kalian cukup menghindari ke arah samping atau menjauh dari Badang. jika sebelumnya kalian terhalang oleh skill ke dua dari Badang, kalian hanya perlu melakukan Flicker untuk bisa kabur dari skill ini.
Kalian harus pintar-pintar mencari timing yang tepat untuk menggunakan skill ini, karena banyak player yang menggunakan Flicker untuk menghindari serangan seperti ini. Jika ingin berhasil 100%, kalian harus ditemani oleh Hero inisiator yang memilki efek stun seperti Tigreal atau Selena.
5. Base Damage Terlalu Kecil untuk Ukuran Hero Fighter
Biasanya Hero Fighter memiliki Base DMG yang cukup besar. Terlebih yang diandalkan dari role ini adalah pukulan-pukulan yang mematikan. Jika disetarakan dengan hero Fighter lain, Badang memiliki besaran damage yang kecil, yakni 119 poin.
Jika dibandingkan dengan Martis yang memiliki basic damage sebesar 128 poin, dia jelas kalah unggul, baik di early game maupun late game. Bahkan, dia jadi terasa sangat lembek di early game. Padahal, Hero Fighter seharusnya unggul di fase ini.
Badang pun enggak bisa terlalu mengandalkan skill-nya untuk menghasilkan damage besar. Sebenarnya dia punya burst damage dari skill ultimate-nya. Namun, seperti yang dijelaskan sebelumnya, skill ultimate bukanlah damage dealer yang efektif karena terlalu mudah dihindari jika tak dikombinasikan dengan skill 2.
***
Kekurangan-kekurangan Badang di atas membuat dia harus di-revamp lagi kemampuannya. Bicara soal revamp, sebenarnya Hero ini sempat mendapatkannya tak lama setelah rilis. Namun, melihat pamornya yang terus tenggelam saat ini, enggak salah jika Moonton kembali melakukan penyesuaian untuknya.