Turnamen MPL Invitational memang berhasil menyajikan aksi-aksi memukau yang diperlihatkan oleh tim-tim dari empat negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Myanmar. Lewat ajang ini juga, Udil dan Antimage bertemu kembali tapi sebagai lawan setelah midlaner pindah dari ONIC ke Alter Ego.
Pada babak playoffs hari pertama, selain laga EVOS dan RRQ, pertandingan ONIC dan Alter Ego juga jadi laga yang ditunggu-tunggu para penggemar skena kompetitif Indonesia. Soalnya, ajang ini merupakan kali pertama pertemuan pertama Udil dengan ONIC sebagai rival.
Jika kalian menyaksikan pertandingan MPL Season 4, Antimage dan kawan-kawan pun berhasil diturunkan ke bumi oleh Celiboy. Hingga Season 5, mereka belum juga bisa mengalahkan Alter Ego. Tapi, di babak playoffs, Udil yang masih bergabung dengan ONIC mampu mengalahkan Maungzy dengan skor 2-1.
Dari sengitnya pertandingan yang disajikan pada babak playoffs MPL Invitational, Alter Ego dan ONIC pun bisa dikatakan sebagai el clasico kedua setelah RRQ dan EVOS. Sebagai salah satu pemain landak kuning ini, Drian pun merasa senang bisa mendapat julukan “el clasico”. Menurutnya, julukan tersebut merupakan pujian untuk performa mereka.
“Senang banget dapat julukan “el clasico” saat melawan Alter Ego. Saya rasa ini merupakan pujian atas performa tim. Usaha dan latihan kita pun enggak sia-sia jika dapat julukan tersebut. Saya pun berharap kedepannya, ONIC bisa tetap bisa punya performa yang baik, bahkan terus meningkat,” ungkap Drian kepada KINCIR.
Sebagai Managing Director ONIC Esports, Chandra Wijaya pun mengatakan jika julukan tersebut bisa jadi motivasi untuk para pemain dari ONIC. Dirinya pun berharap bisa selalu memberikan yang terbaik dalam setiap turnamen Mobile Legends.
“Tentunya, ini jadi motivasi baru untuk ONIC untuk selalu memberikan performa yang terbaik dalam setiap pertandingan Mobile Legends khususnya untuk fans ONIC (SONIC),” ungkap Chandra kepada KINCIR.
Terlepas dari julukan el clasico, pada babak playoffs MPL Invitational hari pertama, tim yang diperkuat oleh Antimage, CW, Drian, Sasa, dan Rasy ini pun berhasil mengalahkan Udil yang merupakan mantan rekan satu tim mereka.
Di awal pertandingan memang Antimage terlihat mengincar Udil. Sayangnya, hal ini malah membuat ONIC kehilangan satu poin di game pertama. Pemain yang terkenal dengan kemampuannya menggunakan Thamuz mengatakan, jika kemenangan kemarin membuatnya puas. Sebab, berkat latihan keras dan kerja sama membawa dampak baik untuk mereka. Antimage pun berharap bisa kembali melawan mantan teman satu timnya tersebut dengan skill yang telah meningkat.
“Puas banget rasanya di pertandingan kemarin. Setelah sekian lama selalu bermain sebagai tim, tapi kali melawan Udil sebagai musuh. Kita juga melakukan dengan sportif, bahkan berapi-api karena mau menunjukkan skill masing-masing. Saya pun berharap di pertemuan selanjutnya, pertandingan akan lebih seru dengan skill yang lebih dibanding kemarin,” ungkap Antimage.
Bagaimana tanggapan kalian dengan julukan el clasico baru antara Alter Ego dan ONIC? Jangan sungkan untuk menuliskan komentar kalian di kolom bawah, ya! Tetap di KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita menarik lainnya seputar esports.