Kisruh menjelang gelaran akbar Mobile Legends Pro League (MPL Season 4) akhirnya menemui jalan tengahnya. Louvre Esports dan Moonton selaku dua pihak yang bertikai telah sepakat untuk menyelesaikan kesalahpahaman yang selama ini menjadi buah bibir.
Hal ini disampaikan langsung oleh Louvre melalui pernyataan resmi yang diposting di akun media sosialnya. Dalam pernyataan tersebut, Louvre menjelaskan bahwa mereka telah sepakat menyelesaikan polemik dengan Moonton.
Kesepakatan ini bisa terwujud berkat pertemuan antara pihak Louvre dan Moonton yang didampingi oleh owner RRQ, Riki Kawano Suliawan (15/7).
Dalam pertemuan tersebut, diketahui bahwa Louvre sepakat dengan sistem franchise league MPL Season 4. Namun, kesepatakan itu datang dengan beberapa catatan.
View this post on Instagram
Statement Resmi Tentang Petisi Yang Sudah Ditanda-tangani lebih dari 50,000 orang & MPL Season 4
A post shared by Louvre Esports (@louvre_esports) on
Kesepakatan bisa terwujud berkat pernyataan Moonton yang tidak akan melarang penyelenggaraan turnamen lain, terutama yang bersinggungan dengan kepentingan negara. Selain itu, Louvre juga setuju bahwa hanya atlet-atlet terbaik yang pantas berlaga di MPL.
Louvre juga sepakat bahwa adanya franchise league dapat menjadi tolak ukur bagi standarisasi dunia esports di Indonesia. Sistem ini dianggap juga dapat menghasilkan aturan baku terkait sistem liga, larangan poaching, dan standarisasi atlet.
Sayangnya, ada kabar buruk di balik kesepakatan ini. Sebagai penutup dari pernyataan resminya, Louvre kukuh tidak akan berlaga di MPL musim berikutnya meski diberi kesempatan. Meski begitu, mereka komitmen akan tetap mendukung sepenuhnya sistem franchise league dari luar MPL.
Moonton juga mengeluarkan pernyataan di akun media sosial resminya. Dalam postingan tersebut, mereka menyatakan rasa terima kasihnya kepada Louvre dan sang CEO, Erick Herlangga, yang dianggap berkontribusi besar untuk komunitas dan antusiasmenya terhadap esports.
View this post on Instagram
A post shared by Mobile Legends E-Sports (ID) (@mlbbesport.id) on
Seperti yang telah diketahui bersama, Erick mengeluarkan petisi yang menentang sistem franchise league MPL Season 4. Dalam petisi tersebut, dia menyorot tingginya biaya investasi (Rp15 miliar per tim) serta monopoli turnamen. Selain itu, sistem tersebut dianggap akan mematikan tim-tim kecil yang ingin berlaga di ajang MPL.
Moonton pun gerah dengan tudingan tersebut. Mereka pun mengklarifikasi bahwa franchise league MPL Season 4 adalah sistem berbasis investasi jangka panjang. Mereka juga menolak tudingan monopoli turnamen.
Usainya perselisihan antara kedua belah pihak ini menjadi kabar sejuk bagi pemerhati esports di Indonesia. Namun, sayangnya kesepakatan ini juga berarti kita enggak akan bisa lagi menyaksikan tim sekelas Louvre berlaga di panggung terakbar esports Mobile Legends.
Tentunya kita harus mengapresiasi niat baik dari Louvre dan Moonton yang sama-sama ingin memajukan esports Indonesia walaupun perbedaan pandangan. Jika kalian punya pandangan tersendiri, silahkan beropini di kolom komentar di bawah, ya! Jangan lupa ikuti terus KINCIR untuk mendapatkan berita terbaru dari dunia esports.