Berkontribusi Beda di Esports ala Hartman Harris

Sebagai bagian peringatan Hari Sumpah Pemuda, Kincir merayakan pentingnya Semangat Berubah dengan mengundang beberapa sosok inspiratif yang punya cerita menarik. Hartman Harris adalah sosok penting di balik berdirinya organisasi esports yang cukup sukses meski hanya didirikan dalam kurun waktu yang cukup singkat. Dia menuturkan kalau kesuksesan EVOS berangkat dari passion yang sudah ada dalam dirinya sejak dari dulu.

Kira-kira, apa motivasi seorang Hartman Harris untuk membentuk organisasi EVOS Esports, ya? Simak penuturan berikut ini!

 

Main game dari SD dan berniat bikin perusahaan game

Bagi seorang Hartman, pengalamannya dengan game sudah dimulai dari sejak lama. Sejak menginjak bangku Sekolah Dasar, dia sudah akrab dengan banyak game khususnya MMORPG yang jadi favorit banyak orang. Dia berencana untuk memulai karier dengan membentuk perusahaan game. Melihat popularitas game mobile, dia berencana mengembangkan perusahaan game di Singapura.

“Gua dari dulu, sih, main game dari SD-SMP kayak CS atau DotA. MMORPG juga, game apapun lah. Temen deket gua yang udah main bareng dari dulu punya ide untuk bikin mobile games. Kita awalnya bikin perusahaan waktu itu di Singapura. Modal enggak banyak. Percaya kalau dulu ada game seperti Flappy Bird yang di-develop sendiri. Dengan modal enggak banyak penghasilannya bisa besar sekali.”

 

Berubah haluan dan mencoba peruntungan dengan usaha lain

Merasa kalau kesempatan untuk bisa menelurkan karya yang populer cukup sulit, Hartman dan koleganya mengubah arah perusahaan. Di start-upnya itu, dia mempertahankan karyawannya yang juga bisa dipakai untuk mengembangkan website. Hartman mencoba membuka digital agency yang sempat kebagian klien penting.

“Kita waktu itu udah ada beberapa developer dan desainer. Waktu itu kita pakai mereka untuk branding perusahaan lain. Awal pertama kali perubahannya ada di situ. Kita belajar desain web dan lain-lain. Selama setahun kita bikin web untuk berbagai brand dan perusahaan. Untuk industri juga. Di sana kita ada kesempatan untuk berubah lagi jadi data analyst. Kita sempat bantu untuk Samsung dan Unicef. Jadi kita bantu di website mereka. Apa yang salah dari website mereka. Dari engagement-nya.”

 

Kembali pada passion di dunia game

Via Istimewa

Merasa enggak cocok di dunia agensi, Hartman dan koleganya kembali berubah haluan. Baginya, enggak semua klien yang dia kerjakan punya brand value yang terlalu kuat. Banyak mendapat klien dari elektronik membuatnya merasa ada singgungan yang bisa digunakan. Dia mengatakan kalau tadinya rencana untuk kembali ke dunia game hanya dijalani sebagai for fun hobby saja.

“Ada celah dari sana, kita ada ide. Kita berubah bikin liga. Pas waktu itu kita hanya lucu-lucuan saja. Usul dari saya. Bikin liga kecil-kecilan bukan untuk cari duit atau apa. Karena kita semua gamer, kita ingin mengangkat industrinya. Mengingat dari awal kita passionnya di dunia game. AES (Asean Electronic Sports) League di tahun 2016. Dari situ kita jalan satu season, kita merasa dunia esports Indonesia kualitas timnya belum setara di Amerika, Korea, atau China.”

 

Mendedikasikan diri untuk mengembangkan bisnis di dunia game

Setelah menyelenggarakan AES League dan menjadi sponsor utama untuk tiga besar tim yang saat itu tampil gemilang, Hartman mulai serius menjalani dunia esports. Saat itu, AES League dijuarai oleh Rex Regum Qeon dengan Kanaya dan Majapahit sebagai runner-up. Saat itu, RRQ dan Kanaya sudah memiliki sponsor sehingga Majapahit jadi tim yang disponsori oleh Hartman dan Ivan pertama kali.

Inilah cikal bakal organisasi EVOS Esports dengan tim Dota 2 mereka yang pertama dari skuat yang sebelumnya bernama Majapahit. Hartman enggak ingin hanya berhenti mengakuisisi sebuah tim saja. Dia lantas mengumpulkan manajemen dan membentuk organisasi esports. Dia dan Ivan ingin membentuk organisasi esports yang maju dan menurutnya baik dari managemen dan branding.

“Kita saat itu belajar, belum tentu kalau kita kumpulin lima orang berbakat selalu menang. Gimana sebenernya kalau suatu tim harus didukung oleh organisasi dan manajemen yang baik. Bakat itu bisa diganti sama kerja keras, niat, dan chemistry. Kita ingin membentuk tim yang saling membangun.”

 

Harapan dan motivasi dari seorang Hartman Harris

Bagi seorang Hartman, kesuksesan dan pilihan punya jalan panjang. Orang memang harus merasakan banyak hal sebelum bertemu pada hal yang akan membuatnya sukses. Dia berharap kalau EVOS bisa jadi contoh organisasi tim esports yang baik dan bisa jadi inspirasi banyak orang kalau karier di dunia esports dan game itu beragam.

“Sukses adalah kita bisa mendapat hasil yang kita mau. Setiap hari kita senang membangunnya dan giat untuk kerjaan itu. Mimpi itu enggak terbatas. Kita enggak harus terpatok dengan bekerja, harus jadi CEO perusahaan, dokter, atau insinyur. Anak-anak sekarang harus bersyukur karena peruntungan ada di mana-mana. Kompetisi ada di mana-mana juga dan kita harus berani jadi yang terbaik.”

***

Co-founder EVOS ini membuktikan bahwa kerja keras enggak akan membohongi hasil. Organisasi esports yang dia pupuk telah menorehkan banyak prestasi penting dan bahkan jadi salah satu tim paling disegani di Tanah Air. Hartman membuktikan kalau semangat "Berani Berubah" harus dipupuk oleh para anak muda Tanah Air yang ingin mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah internasional. Lo sendiri gimana? Apa semangat berubah yang lo ingin gaungkan sambil memperingati Sumpah Pemuda tahun ini?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.