Enggak semua orang punya kemampuan mengembangkan video game. Selain kemampuan di bidang programming, kematangan ide juga harus diperhatikan. Tapi apa jadinya kalau hal-hal "sepele" yang biasa terjadi sehari-hari diterapkan menjadi sebuah game? Bisa dipastikan, sebagian orang bakal nganggap game tersebut cuma proyek sampingan para pengembang video game. Menariknya, beberapa proyek sampingan tersebut justru membuat pengembang game tersebut terkenal. Mungkinkah (sekarang) orang lebih suka dengan sesuatu yang aneh dan enggak jelas?
Sebagai contoh, Flappy Bird yang dikembangkan oleh Nguyen Ha Dong asal Vietnam. Nama Ha Dong langsung terkenal setelah game "iseng-iseng" yang dia kembangkan tersebut berhasil menarik perhatian masyarakat dunia. Gameplay yang sederhana dan cenderung bikin KZL para pemainnya malah bikin ketagihan. Ha Dong sendiri sempat putus asa saat mengembangkan beragam video game sebelum Flappy Bird karena tidak satu pun yang berhasil. Dari contoh tersebut, sebenarnya bisa kita simpulkan kalau kebanyakan orang saat ini lebih suka game sederhana yang bikin KZL dan penasaran.
Buat lo yang lebih suka nonton dari baca, tonton video di bawah ya.
1. Pimple Poper
Jerawat, komedo, dan permasalahan kulit wajah lainnya menginspirasi sang pengembang saat menciptakan game yang terbilang cukup berhasil ini. Walaupun enggak jelas, game ini dipercaya bisa mambantu orang yang lagi jenuh dengan kegiatan yang sedang dilakukan. Kalau Viki ada kesempatan ngobrol dengan pengembang Pimple Poper, mungkin dia akan bilang seperti ini kalau ditanya apa alasannya membuat game enggak penting ini. "Pimple Poper diciptakan untuk menghalau kebiasaan manusia yang tangannya suka 'iseng' pas ada jerawat di wajahnya. Padahal lo kan tau kalau jerawat dipegang-pegang malah bisa iritasi. Nah, daripada wajah rusak, mending gua ciptain aja game kayak gini. Jadi, lo bisa melampiaskan keisengan tangan lo lewat game." Kira-kira begitu wawancara dalam imajinasi Viki.
2. Sperminator
Game ini sebenarnya punya tujuan mulia. Pengembang berusaha mengajarkan ke anak muda tentang resiko bercinta tanpa dibarengin ilmu pengetahuan. Tentu semua orang enggak ada yang mau jadi orangtua yang prematur. Inti game ini adalah ngasih tau ke pemain kalau sperma sampai ke ovum itu bisa terjadi pembuahan dan akhirnya jadi baby yang lucu. Nah, supaya baby yang lucu enggak muncul dan lo masih bisa puas menikmati masa muda, beberapa alat penunda kehamilan dibutuhkan.
Game ini bisa diunduh siapapun di dunia, termasuk Indonesia yang masih kental dengan budaya timur yang tabu kalau bicara seks. So, kalau lo mau uji kemampuan lo dalam menunda kehamilan, lo harus cobain game ini. Tapi jangan sampai pemerintah tau, nanti game ini dicekal kayak layanan streaming film–Netflix–yang cuma bertahan seumur jagung di Indonesia.
3. Toilet Time
[WPGP gif_id="2087" width="680"]
Kebiasaan para pengguna toilet yang berbeda-beda memberi ilham ke pengembang game untuk berkreasi dengan kegiatan pribadi tersebut. Bisa dipastikan, rasa jijik saat memainkan game ini bakal mendominasi. Kalau lo merasa senang dan benar-benar menikmati, sebaiknya lo ngobrol-ngobrol sama psikolog deh. Viki takut kalau lo disangka freak sama teman-teman lo.
Di luar hal pribadi yang menjijikan tersebut, ternyata ada hal yang menarik juga loh. Dari game ini, lo bisa tau cara memilih toilet yang benar saat di mal dan cara menyamarkan bunyi jatuhnya "bom" saat poop di toilet umum. Penting enggak penting sih ya. Secara "panggilan alam" ini bersifat naluriah bagi makhluk hidup. Dan masing-masing pasti punya trik tersendiri yang akan disimpan baik-baik.
4. Alpaca Evolution
Alpaca adalah hewan yang mirip dengan domba tapi punya leher panjang. Seperti halnya domba, bulu Alpaca juga dimanfaatkan manusia sebagai material pembuat kebutuhan fesyen. Bayangan setiap orang tentang hewan yang suka senyum ini hancur ketika game Alpaca Evolution muncul. Terinspirasi dari game jadul bertajuk Snake yang sangat terkenal, pengembang Alpaca Evolution menjadikan Alpaca sebagai pengganti ular. Alpaca utama memakan Alpaca lainnya hingga akhirnya semakin besar dan berevolusi.
Di samping gameplay-nya yang enggak penting ini, ternyata ada pesan keren terselubung dari game besutan Cocosola, Jepang ini. Kita sebagai manusia diingatkan tentang pentingnya menjaga alam agar semua makhluk hidup yang ada bisa terus berkegiatan sesuai kodrat alam. Kalau enggak, evolusi, mutasi, dan semua hal-hal buruk yang berakhiran "-si" lainnya bisa aja terjadi. Jangan sampai deh manusia dan makhluk lainnya menjadi kanibal karena bahan pangan dan sumber daya lainnya habis.
5. Toilet Paper
Game ini jadi game paling enggak penting pilihan Viki. Enggak ada pesan terselubung dan cenderung mengajarkan pemborosan. Game yang intinya beradu cepat menghabiskan tisu toilet ini bakal bikin jari lo sakit dan bisa menyebabkan layar hape rusak. So, kalau lo masih sayang sama hape lo, mending cari game yang lain aja ya.
***
Menurut lo ada game yang lebih enggak penting dari game di atas? Share dong ke Viki biar kita bisa ulas bersama.