(Free Fire) Eka “Opa” Putra, Sosok Kapten dengan Loyalitas Tinggi

Saat ini BIG Akar bisa dikatakan menjadi tim Free Fire yang patut diwaspadai di Indonesia. Pasalnya, mereka tampil begitu gemilang hingga berhasil mengalahkan tim-tim besar seperti ONIC dan BOOM ID di Final Regional Timur Piatla Presiden Esports 2020.

Salah satu sosok yang tidak boleh kita lupakan dari tim ini adalah Eka “Opa” Putra. Kapten dari tim BIG Akar ini bisa dikatakan punya peran yang tak tergantikan berkat kemampuannya dalam memimpin para rekan setimnya untuk meraih kemenangan.

Kami pun berkesempatan berbicang-bincang dengan Opa untuk lebih dekat dengan sosok yang disebut sebagai salah satu legenda hidup esports Free Fire Indonesia ini. Langsung aja simak ulasan di bawah ini, yuk!

Main Free Fire Karena Suka Game FPS

Via dok. kincir

Saat ini, Opa mengaku bahwa dirinya hanya fokus bermain Free Fire. Namun, terjunnya dia ke dalam game battle royale garapan Garena itu karena awalnya memang suka genre permainan first-person shooter (FPS).

Setelah KINCIR tanyakan mengenai game FPS yang dimainkan sosok kapten BIG Akar itu, ternyata dia sempat main CrossFire. Dia merasa grafik yang disajikan oleh Free Fire memiliki kesamaan dengan game PC yang dikembangkan oleh Smilegate Entertaiment tersebut.

“Sebelumnya, saya itu main CrossFire. Lalu ketika saya lihat Free Fire, ternyata game tersebut memiliki grafik yang enggak beda jauh. Akhirnya saya putuskan untuk pilih mainkan Free Fire," ungkap Opa di sela media day Grand Final Piala Presiden Esports 2020.

Jika melihat pernyataan Opa di atas, rasanya kehebatannya bermain Free Fire berkat pengalamannya bermain game shooter. Namun siapa sangka berkat pengalaman tersebut, saat ini pemuda yang berdomisili di Kalimantan Utara ini memiliki kemampuan hebat untuk membawa timnya bersinar.

Ogah Pindah ke "Lain Hati"

Meskipun sudah banyak teman-temannya yang mengajak pindah memainkan game lain, Opa tetap tidak mau beralih untuk mencoba memainkan game mobile lainnya. Dia merasa bahwa dirinya sudah sangat nyaman bermain Free Fire.

“Saya sudah nyaman sekali main Free Fire. Jadi biar pun sudah banyak teman yang ngajakin main game lain, saya tetap tidak mau beralih,” tambah pemain yang sempat membela PG.BarracX ini.

Opa juga mengatakan kepada kami bahwa ketika sudah memilih satu game, dia akan fokus dan all-out untuk permainan yang telah dipilihnya. Dari pernyataan itu maka semakin terlihat jelas mengapa dirinya hanya fokus untuk mendalami Free Fire.

“Alasan lain saya pilih Free Fire karena game ini memiliki peluang yang lebih terbuka untuk masuk ke ranah esports ketimbang game sebelah. Apalagi banyak pemain game PC yang beralih main ke battle royale “sebelah”. Jadi ranah masuk ke esportsnya akan lebih sulit,” jelas Opa.

Ternyata prediksi Opa terkait peluang masuk skena esports di Free Fire tidak salah. Dia bisa membentuk tim dan mengikuti turnamen-turnamen bergengsi dari pihak Garena. Bahkan saat ini timnya tercatat menjadi salah satu turnamen besar tingkat Asia Tenggara, yakni Piala Presiden Esports 2020.

Loyalitas Tanpa Batas Terhadap BIG Akar

Via dok. kincir

Pernyataan Opa di atas yang menunjukkan bahwa dirinya memiliki loyalitas tinggi terhadap pilihannya untuk tetap "setia" dengan Free Fire. Namun, kesetian lain yang dia tunjukkan juga terlihat dari keberadaanya di BIG Akar sejak 2018 sampai saat ini.

Ternyata BIG Akar adalah tim pertama Opa dalam menggeluti di skena esports Free Fire. Bersama tim tersebut, dia bersama timnya mulai mengikuti turnamen nasional pertama dalam ajang Jakarta Invitationals 2018.

Meski masih termasuk kategori tim baru, hasil yang didapatkan BIG Akar terbilang tidak terlalu buruk. Mereka tercatat menempati posisi keenam dalam ajang Jakarta Invitational 2018.

Kemudian setelah ajang tersebut, empat pemain BIG Akar memilih untuk keluar dari tim tersebut. Adong, Agi, dan Surya memilih pensiun, sementara Gabz bergabung dengan tim ELVO G.I.

Ditinggal empat pemainnya Opa memilih terus berjuang bersama BIG Akar. Namun usahanya bersama tim tersebut tidak sia-sia karena dia dapat terus berjuang hingga masuk ke turnamen Indonesia Pride Weekdays Championship dan Goden Ticket tahun 2019.

Jarak dan Koneksi Internet Tak Halangi Prestasi

Via dok. kincir

Domisili tempat tinggal Opa memang terbilang sangat jauh dari Ibu Kota, yakni Kalimantan Utara, tepatnya Kota Tarakan. Wilayah tersebut berada di perbatasan dengan negara Malaysia.

Biasanya keberadaan jaringan internet di daerah perbatasan memang terbilang kurang mendukung dan ternyata hal itu juga dirasakan oleh Opa. Dia sendiri mengaku bahwa sinyal yang dia dapatkan di tempatnya tinggal tidak “normal”.

“Di daerah perbatasan tempat saya tinggal, sinyal itu tidak ada yang normal. Bahkan sampai chat WhatsApp pun pending,” jelas cowok yang lahir di Makassar ini.

Jika jaringan yang digunakan untuk chat saja bermasalah, apalagi untuk bermain Free Fire yang mana membutuhkan koneksi internet yang lebih stabil. Jelas saja jika masalah yang dialami oleh Opa terbilang berat sebagai seorang pro player.

Pemain yang menyukai senjata M79 itu juga menambahkan kepada kami perjuangannya ketika menjalani Final Regional turnamen Jakarta Invitationals 2018. Opa mengatakan bahwa mendekati hari pertandingan, sinyal di sana sangat buruk. Akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke daerah yang menempuh jarak 3-5 jam.

Masalah yang dialaminya pun berdampak ke hal lain. Melihat perjuangan Opa, pihak keluarga pun tidak begitu setuju dengan jalan karier di dunia esports. Meski begitu, dia tetap berjuang demi meraih cita-citanya, yakni membuktikan kepada banyak orang bahwa “anak perbatasan” juga mampu bersaing.

“Saya ingin membuktikan kalau anak perbatasan juga bisa bersaing di ranah esports meskipun memiliki kendala dalam jaringan, jarak, dan device.” jelas sang kapten sembari menutup wawancara.

***

Bagaimana menurut kalian mengenai sosok Opa di atas? Apakah loyalitas tinggi darinya akan menjadi inspirasi bagi kalian? Jangan sungkan untuk berikan tanggapan kalian mengenai sosok kapten BIG Akar di atas, ya!

Bagi kalian yang ingin menyaksikan Grand Final Piala Presiden Esports 2020 pada 1-2 Februari besok, silahkan beli tiketnya di Blibli.com, Go-tix.id, dan Loket.com. Akan ada banyak keseruan menarik dari pertandingan besok yang akan menjadi sejarah baru dalam perkembangan esports Indonesia. Terus pantengin KINCIR biar kalian enggak ketinggalan kabar menarik lainnya seputar esports dan game!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.