Babak Kualifikasi Piala Presiden Esports (PPE) 2020 regional Vietnam telah usai. Dari 12 tim yang bertanding, dua tim berhasil lolos ke babak Grand Final untuk bertanding di Jakarta, yakni King of Free Fire (KOFF) dan Cloud.
Pertandingan antara KOFF dan Cloud yang berlangsung pada Sabtu (26/10) berlangsung dengan sengit. Saking ketatnya, kedua tim tersebut bahkan lolos dengan poin yang sama, yakni 1950 poin.
Pada akhirnya, KOFF lah yang berhak menjadi peringkat pertama kualifikasi regional Vietnam Piala Presiden Esports 2020. Pasalnya, mereka diuntungkan dengan raihan dua kali “Booyah!” disbanding Cloud yang hanya meraih satu kali.
Setelah pertandingan usai, KINCIR berkesempatan menemui tiga caster untuk berbincang mengenai pertandingan regional Thailand. Mereka bertiga adalah Janitra Ezra, Muhammad Redondo “Skyla” Rengguna Leo Nasution, dan Nadya “Ohbaby”. Mereka sepakat bahwa ada perbedaan antara meta tim dari Vietnam dengan Indonesia.
“Pergerakan tim Vietnam yang lambat membuat permainan sangat berhati-hati. Sampai zona terakhir pun masih menyisakan 9-10 tim. Hal itu menjadi sangat berbeda dengan di Indonesia yang paling banyak menyisakan 7-8 tim,” ujar Skyla menanggapi meta tim Vietnam.
Perbedaan lainnya yang dia sampaikan kepada KINCIR adalah permainan tim asal Vietnam ini lebih kuat secara tim dibanding secara individu. Dia menganggap bahwa seharusnya Indonesia dapat bermain lebih maksimal dibanding tim asal Vietnam karena memiliki skill individu yang baik.
“Saya lihat KOFF lebih baik secara individu, sedangkan Cloud dan RFF secara team work,” lanjutnya.
Begitu pula dengan Janitra yang punya pendapat sama dengan Skyla. Dia sempat terkejut melihat tim Vietnam yang masih tersisa banyak di zona terakhir. Meski begitu, tim Vietnam punya kebiasaan yang harus diwaspadai oleh tim Indonesia, yakni push di zona terakhir.
“Meski waspada di menit awal, tim-tim Vietnam justru nge-push di menit akhir. Hal ini mesti diwaspadai oleh tim Indonesia jika tidak bermain hati-hati,” tutur Janitra.
Gaya bermain waspada dan penuh perhitungan ini disebut sebagai alasan kenapa sangat sulit untuk menentukan pemenang bagi OhBaby. Caster cewek yang juga jadi pemain Island of Gods ini bahkan belum bisa memprediksi siapa yang akan menang hingga ronde ke-4.
“Meski kesannya main sangat hati-hati, tim Vietnam sebenarnya tidak bermain secara defensif. Gue ngeliatnya lebih kepada skill yang rata dari tiap tim. Benar-benar enggak bisa diprediksi karena ada tim yang di babak awal bermain bagus, dan ada juga yang di babak akhir bangkit,” jelas OhBaby.
Saat harus menentukan siapa tim terbaik, Janitra dan OhBaby sepakat bahwa KOFF adalah jawabannya. Beda dengan Skyla yang berpendapat Refund Free Fire (RFF) sebagai yang terbaik.
Sekadar info, RFF sebenarnya berpeluang besar jadi juara karena memimpin klasemen dari ronde pertama hingga keenam. Sayangnya, mereka bermain buruk di ronde ketujuh sehingga harus turun dua peringkat.
Bagaimana pendapat kalian tentang kualifikasi regional Vietnam Piala Presiden Esports 2020? Apakah kalian setuju dengan opini ketiga caster tadi? Yuk share pendapat kalian dan jangan lupa baca terus KINCIR!
Kalau kalian ngerasa jago main Free Fire, langsung aja daftarin tim terbaik kalian di situs resmi Piala Presiden Esports 2020, ya. Selain itu, jangan lupa tonton kualifikasi Kalimantan 2 dan Sulawesi akhir pekan ini di kanal YouTube IESPL!