Playerunknown's Battleground (PUBG) tampaknya enggak bisa hidup tanpa para copycat-nya. Lo bisa cek sekarang juga di Google Play Store. Ada banyak game-game battle royale yang mekanisme gameplay-nya sama. PUBG Corp. pun enggak bisa menahan rasa muaknya terhadap game-game copycat. Mereka pun menggugat NetEase, developer game battle royale khusus mobile, Rules of Survival (ROS) dan Knives out, ke meja hijau.
Seperti yang dikutip dari Torrent Freak, PUBG Corp. menjabarkan poin-poin yang mereka cantumkan ke dalam dokumen berjumlah 155 halaman. Mereka menjelaskan bahwa NetEase telah "kelewat batas dalam pelanggaran hak cipta".
PUBG Corp. mereferensi penggunaan senjata, lanskap, kendaraan, senjata, baju, sistem penyempitan zona, dan area lobi di ROS yang sama dengan game yang mereka buat. Lebih absurd-nya lagi, mereka juga menganggap NetEase mengeksploitasi frasa "Chicken Dinner" untuk memasarkan ROS dan Knives out.
Dalam paragraf ke-50 dari dokumen gugatan tersebut, PUBG Corp. juga menganggap NetEase sengaja menggunakan nama game buatannya untuk memasarkan game mereka. Menurut mereka, hal ini sengaja dilakukan NetEase untuk menipu konsumen. Upaya NetEase juga dianggap mendorong konsumen agar mengira bahwa ROS adalah PUBG versi mobile.
"Tergugat (NetEase) dengan sengaja menciptakan kerancuan yang membuat konsumen percaya bahwa ROS dan Knives out adalah produk yang sama dengan PUBG," tulis PUBG Corp. dalam dokumen gugatannya.
Dalam dokumen gugatan tersebut, PUBG juga memberikan bukti foto kemiripan kedua game battle royale ini dari segi gameplay. Khusus untuk Knives out, PUBG Corp. memberikan bukti berupa screenshot postingan akun media sosial. Di bukti foto tersebut, terlihat jelas Knives out sama-sama menggunakan frasa "Chicken Dinner" sebagai pertanda kemenangan.
Menurut penjelasan yang tertera di dokumen, pihak PUBG Corp. sebelumnya telah mengirimkan e-mail keberatannya terhadap NetEase pada 14 Februari 2018. Namun, developer game asal Tiongkok ini tetap pada pendiriannya dan enggak mengakui klaim PUBG. Hal inilah yang membuat PUBG Corp. mengambil tindakan tegas.
Jika pengadilan memutuskan NetEase benar-benar bersalah, PUBG Corp. berhak untuk memberhentikan operasional ROS dan Knives out. Hal ini berarti juga menghapus kedua game tersebut dari Google Play Store. Seakan enggak puas, PUBG Corp. juga mewajibkan NetEase membayar kompensasi sebesar 150.000 dolar (sekitar Rp2,065 miliar).
FYI, PUBG Corp. udah lama terkenal sensi banget sama game-game copycat. Pada September 2017, kreator PUBG Brendan Greene dan Bluehole sebagai developer merasa bete karena kehadiran Fortnite. Mereka berdua menganggap Fortnite tersebut enggak lebih dari plagiat game yang mereka ciptakan. Untungnya, enggak ada langkah tegas dari PUBG. Fortnite pun hingga kini adem ayem dan menjadi pesaing terberat PUBG dalam dunia battle royale.
Hingga kabar ini diturunkan, pihak pengadilan California belum mengetuk palu keputusan. Tentu menarik untuk menunggu siapakah yang bakal menang dalam kasus ini. Menurut lo sendiri, siapa yang akan tertawa terakhir kali? Apakah PUBG atau Rules of Survival?