Musim lalu skena kompetitif Indonesia kedatangan banyak pemain asal Filipina. Kairi, Markyyyyy, Janaaqt, dan Baloyskie datang ke Indonesia musim lalu dan kini menjadi andalan di timnya masing-masing buat MPL Season 11.
Masuknya mereka ke Indonesia seolah menjadi pertanda hegemoni Filipina dalam skena kompetitif Mobile Legends. Tim-tim asal Indonesia memang terkenal kesulitan kala menghadapi tim-tim asal Filipina.
Misalnya saja sejak turnamen M2 hingga M4 World Championship, tim-tim asal Filipina selalu keluar sebagai juara. Kemudian pada turnamen MSC 2022 yang lalu, tim asal Filipina juga berhasil menjadi juara.
Bahkan dalam ajang olahraga multicabang seperti SEA Games, Indonesia harus dua kali mengakui keperkasaan Filipina. Contohnya adalah ketika SEA Games 2019 dan 2021, Indonesia harus puas meraih medali perak sedangkan Filipina berhasil mendapatkan medali emas.
Uniknya pelatih ONIC Esports yang berasal dari Filipina, Paul “Yeb” Miranda berpendapat jika mekanik permainan pemain-pemain ONIC Esports sudah berada di atas pemain-pemain Filipina.
Yeb menambahkan, satu hal yang membedakan pemain Filipina dan Indonesia adalah soal kepercayaan diri. Menurutnya pemain-pemain Filipina jauh lebih percaya diri ketimbang Indonesia, dan itulah yang membuat Indonesia selalu tersungkur di hadapan Filipina.
“Mekanik mereka (pemain ONIC Esports) itu sudah lebih baik baik dari PH (pemain Filipina). Bedanya pemain-pemain Filipina lebih memiliki confidence. Misalnya saja gameplay pemain-pemain Filipina itu ibaratnya enggak takut mati,” ujar Yeb saat konferensi pers.
Gimana, apakah kamu setuju dengan pendapat coach Yeb? Jangan lupa buat terus mengunjungi KINCIR, untuk mendapatkan informasi terbaru seputar games dan esports!