Harus diakui bermain game masih erat dengan stigma negatif. Entah itu dianggap sebagai kegiatan yang membuang waktu, hingga dianggap merusak mental anak-anak. Hasilnya, masih banyak orangtua yang melarang anaknya bermain game. Namun, kisah Muhammad Naufa, pemain dari DRANIX ESPORTS, finalis regional Surabaya Piala Presiden Esports 2019, bisa membuka pandangan positif terhadap game, termasuk esports.
Naufa merupakan salah satu pemain utama di DRANIX ESPORTS, runner-up kualifikasi regional Surabaya Piala Presiden Esports 2019. Pemain dengan nickname Cleonkid ini merupakan siswa berprestasi yang pernah mengikuti olimpiade sains di daerah kelahirannya, Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Pelajar kelas 2 SMAN 1 Palangkaraya ini dulunya mengikuti olimpiade sains di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Menurutnya, bermain game sebenarnya tidak akan membuat prestasi pelajar turun selama bisa membagi prioritas antara belajar dan bermain. Selain itu, bisa membagi waktu dengan baik adalah kunci utama untuk mengimbangi akademis dan hobi.
“Saya dari dulu bermain game hanya pas malam setelah selesai mengerkajan tugas-tugas sekolah dan belajar. Intinya harus tahu prioritas kapan harus belajar kapan harus bermain,” ujar Cleonkid.
Prestasi akademis yang dia dapatkan pun membuatnya mendapat kepercayaan dari orangtua. Menurutnya, dia mendapat restu dari ayah dan ibunya untuk bertanding di Piala Presiden Esports 2019. Tak hanya dari orangtua, dukungan dari guru dan teman-temannya di sekolah pun menjadi semangat bagi Cleonkid untuk mengikuti Piala Presiden Esports 2019.
“Asal saya bisa membagi waktu antara sekolah dan game, orangtua pasti mendukung. Guru dan teman-teman sekolah saya juga ikut mendukung,” ungkap pemain yang gemar menggunakan hero Assassin ini.
Melihat antusiasme penggiat esports di Indonesia saat ini, Cleonkid punya harapan agar esports di Indonesia semakin maju. Menurutnya, majunya esports bisa mengurangi stigma negatif yang selama ini melekat. Dia pun berpesan bagi para pelajar di luar sana agar tidak tinggalkan akademis hanya demi esports.
View this post on Instagram
A post shared by DRANIX ESPORTS (@dranixesports) on
“Pendidikan itu penting banget biar esports dilihat sebagai hal yang positif. Saya yakin esports maju jika pemainnya tidak melupakan akademis,” pesan Cleonkid.