Sepanjang perhelatan kompetisi esports pada SEA Games 2021 Free Fire adalah salah satu cabang yang paling sukses bagi tim Indonesia. Mereka berhasil menyumbangkan satu medali emas dan satu medali perak, sekaligus menyapu bersih perolehan medali yang terdapat pada game garapan Garena tersebut.
Apresiasi sebesar-besarnya harus kita berikan kepada para atlet yang telah berjuang untuk mengharumkan nama bangsa pada ajang dua tahunan tersebut. Namun kita tidak boleh melupakan sosok pelatih, sebagai sosok di belakang layar bagi para atlet tersebut.
Pelatih tidak hanya bertugas untuk menyusun strategi bagi para pemain ketika bertanding, tetapi juga bertugas untuk membina serta memberikan motivasi agar para pemain dapat tampil dengan maksimal di lapangan.
Muslih Wahyudi Rachman atau yang biasa disapa dengan panggilan Bang Fayad, merupakan sosok yang sangat berjasa dalam membawa Indonesia meraih medali emas SEA Games.
Banyak kisah-kisah menarik yang ia sampaikan ketika menjadi narasumber dalam podcast Esports Breakdown bersama dengan KINCIR. Tayangan lengkap dari podcast tersebut, dapat kamu lihat di bawah ini:
Proses pemilihan pelatih timnas Free Fire Indonesia untuk SEA Games
Sejak awal pembentukan tim nasional untuk SEA Games, nama Bang Fayad memang sudah menjadi favorit untuk menangani timnas Indonesia pada ajang SEA Games 2021. Hal itu karena kandidat-kandidat lain seperti Manay, Riza, dan Chrisjo harus mundur akibat memilih untuk fokus dengan klubnya masing-masing.
Keputusan mereka untuk mundur terbilang sangat beralasan, mengingat ajang SEA Games ini bertepatan dengan berlangsungnya turnamen FFWS 2022 yang merupakan kompetisi tertinggi Free Fire dengan skala global.
Namun satu hal yang ia rasa membuat dirinya terpilih sebagai pelatih ketika proses interview adalah jawabannya ketika ditanya soal kesiapannya untuk meraih medali emas, walaupun tidak bisa memilih pemain dari tier 1.
“Waktu itu gue jawab tidak sampai hitungan detik, saya siap dan saya bersedia (melatih timnas Indonesia walau tidak bisa menggunakan pemain tier 1. Itu pertanyaan pamungkas, diantara semua proses interview itu pertanyaan yang paling penting,” ujar bang Fayad kepada KINCIR.
Tantangan selama melatih timnas Indonesia pada SEA Games
Menangani timnas Indonesia dalam ajang sebesar SEA Games, tentunya terdapat beberapa tantangan yang harus Bang Fayad hadapi. Ia menjelaskan semuanya dalam obrolannya bersama dengan KINCIR. Salah satunya adalah ketika ia terkena COVID-19 saat proses pelatnas tahap pertama.
“Pertama ketika pelatnas tahap satu, gue sakit. Gue kena COVID. Itu kan penilaian tahap pertama, dan itu krusial banget sedangkan gue enggak di tempat. Jadi dari 10 hari pelatnas, gue 8 hari memantau dari apartemen,” ungkap Bang Fayad.
Menurutnya, durasi. pelatihan yang sangat singkat juga jadi tantangan utama. Ada masa libur dua minggu pada tahap pertama menuju tahap kedua.
“Apalagi ketika saya dapat bocoran kalau negara lain sudah intens latihan, di situ ada sedikit kekhawatiran,” lanjut bang Fayad ketika ia menjawab tantangan yang ia hadapi ketika melatih timnas.
Tim Free Free hampir di-cut menjadi satu tim
Tidak banyak yang tahu berbagai cerita menarik yang harus Bang Fayad hadapi ketika ia melatih timnas Indonesia. Salah satunya adalah bagaimana ia harus berjuang, demi memberangkatkan dua tim Indonesia ke ajang yang berlangsung di Vietnam tersebut.
“Bahkan tim Free Fire hampir di-cut lho satu tim. Gw gak papa ngomong gini, gw sudah izin. Akibat adanya pengurangan jatah pemberangkatan, Free Fire hampir berangkat satu tim doang. Gw fight dan mempertaruhkan segalanya (agar dua tim bisa berangkat). Hal yang membuat saya optimis adalah ketika mengajukan nama anak-anak ini ke badan timnas, ketika saya memejamkan mata saya bisa membayangkan kita bisa juara,” Ujar Bang Fayad.
Momen paling berkesan ketika SEA Games
Berkontribusi dalam menyumbang medali emas bagi Indonesia tentunya meninggalkan momen tersendiri dalam diri Bang Fayad. Ia menceritakan semuanya dalam obrolannya bersama KINCIR.
“Momen paling berkesan adalah dari match 1 sampai 14, semua strategi tidak ada sanggahan. Semua requirements, semua instruksi, semua opsi, didengar dan dieksekusi oleh semua tim. itu momen yang sangat mahal buat gue,” ujar Bang Fayad kepada KINCIR.
Kemudian ia juga menceritakan pengalamannya ketika melihat bendera merah putih berkibar di Vietnam, setelah para pemain mampu menjadi juara kompetisi Free Fire tersebut.
“Gue tuh waktu Indonesia Raya naik, gue enggak nangis. Gue tuh nangis sebelum ke stage. Tutup mata gue sudah bisa merasakan bendera Indonesia berkibar, di situ gue merasa kalau gue sudah menjadi juara,” pungkas Bang Fayad ketika menjawab pertanyaan tentang kemenangan Indonesia.
***
Itulah beberapa penggalan kisah dari Bang Fayad, soal pengalamanannya menangani timnas Indonesia. Masih banyak sekali kisah menarik yang Bang Fayad ungkapkan, dan semuanya bisa kamu lihat pada podcast Esports Breakdown dari KINCIR di atas.
Jangan lupa untuk terus kunjungi KINCIR untuk mendapatkan berita terbaru soal esports, video game, dan juga film!