Di ajang Game Prime 2019, BEKRAF mengajak puluhan developer lokal. Dalam konferensi tahunan ini, pembukaan hari pertama Game Prime 2019 (13/7) dipenuhi antusiasme pengunjung. Hal ini terlihat dari penuhnya venue Game Prime 2019 yang digelar di Balai Kartini, Kuningan, Jakarta Selatan.
Pada kata sambutan yang diberikan oleh perwakilan BEKRAF, Hari Sungkari, tersirat harapan kalau ekosistem industri game Indonesia bakal berkembang untuk waktu ke depan. Puluhan developer lokal yang diundang melalui proses seleksi yang panjang.
Bersama dengan Ricky Setiawan dari GGWP.ID dan Narendra Wicaksono, ketua Asosiasi Game Indonesia selaku organizer dari Game Prime 2019, Hari meresmikan pembukaan hari pertama Game Prime 2019 dengan membunyikan gong.
"Industri game lokal kita hanya meraup kurang dari 10%. Kini saatnya kita mencari 90% yang hilang itu," ujar Hari dalam kata sambutan dan pembukaan Game Prime 2019.
Acara Game Prime 2019 menghadirkan lebih dari 50 booth developer dan publisher game lokal. Jumlah ini dihitung dari 50 booth ekshibitor yang lolos kurasi dengan tambahan perusahaan game yang diundang langsung.
Beberapa dari mereka bukanlah pemain awam. Nama besar seperti Agate (Valthirian Arc) atau Digital Happiness (Dreadout) sudah membuktikan kalau game lokal bisa diterima oleh pasar internasional.
Puluhan pengembang indie yang datang juga enggak mau kalah pamer. Beberapa dari mereka menampilkan showcase terbaik dari game yang telah mereka rilis. Dari platform mobile hingga consumer market di konsol dan PC, para developer "kecil" tersebut berperan mengembangkan industri game Indonesia.
Para pengunjung terlihat memenuhi setiap booth yang hadir di Game Prime 2019. Penyelenggara menyiapkan campaign khusus di mana pengunjung bisa mendapatkan stempel jika bermain dan mengunjungi booth milik para developer. Cara ini efektif mencairkan suasana di antara pengunjung dan para ekshibitor.
Enggak hanya video game, para pengunjung juga bisa menjelajahi booth dari permainan papan yang pembuatnya juga berasal dari dalam negeri. Jika kalian cukup jenuh menjelajahi game di layar, sarana permainan sederhana ini bisa membantu mengistirahatkan mood.
Enggak hanya board game saja, untuk memaksimalkan inner geek kalian, Game Prime juga mengundang para komunitas pencinta mainan seperti Gunpla, Lego, hingga Good Guys Never Win yang punya koleksi mainan bertema lokal seperti karakter hantu hingga pekerja negeri sipil.
Game Prime 2019 bukan cuma soal industri game. Sesaat setelah pembukaan, panggung utama BEKRAF memulai acara esports turnamen Mobile Legends yang diikuti delapan tim besar Tanah Air. Mereka memperebutkan total hadiah sebesar Rp50 juta.
Buat kalian yang enggak mau ketinggalan serunya Game Prime 2019, kalian masih bisa menikmati hari terakhir pada hari kedua (14/7) yang bakal ditutup sama awarding dan final kompetisi esports Mobile Legends.
Sampai berjumpa di penutupan Game Prime 2019 nanti, ya. Ikuti juga berita terbaru seputar video game dan esports cuma di KINCIR!