Asia Tenggara Masih Mendominasi Pertumbuhan Industri Game Mobile

Dengan penyebaran pandemi COVID-19 yang semakin meluas di 2021, banyak perkembangan industri di luar negeri yang tertahan atau berhenti. Orang-orang lebih banyak meluangkan waktu dirumah, sehingga game menjadi salah satu hiburan terbaik.

Di antaranya adalah game seluler menjadi yang menjadi pilihan favorit karena lebih nyaman untuk dimainkan. Hal ini menjadikan bisnis game salah satu peluang yang baik bagi perusahaan-perusahaan.

Asia Tenggara pun ternyata masih menjadi kawasan dengan pertumbuhan tercepat di industri video game. Berdasarkan data yang dikompilasikan oleh SocialPeta untuk kuartal pertama 2021, seluruh wilayah Asia Tenggara memiliki lebih dari 9,5 juta pemain game, dan pendapatan tahunan game melebihi 40 miliar dolar AS.

Pada saat yang sama, industri game mobile mendominasi pasar game di kawasan ini. Pendapatan yang menyumbang sekitar 70% dari total pendapatan industri video game di Asia tenggara menjadikan kawasan ini salah satu pasar game mobile dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

Via Istimewa

Pertumbuhan industri game mobile yang stabil di Asia Tenggara juga mendapat pengaruh dari perkembangan pengiklan. Di pasar Asia Tenggara, daftar teratas pengiklan pada dasarnya dibagi dengan permainan kasino, game simulasi, dan shooter.  

Sementara itu, kawasan Amerika Serikat, pertumbuhan industri game seluler masih berada di bawah Asia Tenggara meski secara pasar seluler dan pengguna menjadi yang paling besar. Dari segi pengiklanan, jumlah rata-rata pengiklan aktif harian di Amerika Serikat sedikit meningkat, jumlah rata-rata sekitar 9,5 ribu.

Pengiklan game kasino menunjukkan keuntungan besar di Amerika Serikat. Di luar itu, peringkat teratas sebagian besar adalah game kasual. Peringkat teratas masih didominasi oleh pengiklan Android, dan sebagian besar pengiklan masih lebih memilih jaringan di bawah nama besar Facebook sebagai saluran periklanan utama.

Pada tahun 2020, didorong oleh pesatnya perkembangan industri game seluler, pengiklan global meningkat secara signifikan. Padahal, jumlah pengiklan pada semester pertama tahun ini masih meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan peningkatan sebesar 1,78%.

Dari data dari SocialPeta, dapat dilihat dengan mudah bahwa jumlah pengiklan di sebagian besar wilayah menunjukkan tren yang menurun. Hanya pengiklan Amerika Utara dan Oseania yang meningkat. Diantaranya, jumlah pengiklan di Amerika Utara meningkat paling banyak, mencapai 19,79%.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.