Anantarupa Studio adalah pengembang game, AR, dan VR Indonesia yang berbasis di Jakarta dan sudah beroperasi sejak 2011. Selama tujuh tahun berdiri, Anantarupa telah memproduksi berbagai game custom dan aplikasi untuk klien korporasi, seperti Mayora, Indofood, BCA, Samsung, Suzuki, Asian Games 2018, Kementerian Pariwisata, Telkomsel, dan lain-lain.
Dengan pengalaman selama tujuh tahun, Anantarupa telah menjadi pionir dalam pengembangan game berbasis teknologi AR dan VR di Indonesia. Beberapa game yang telah mereka kembangkan adalah game AR yang mempromosikan produk Choki-Choki dengan kampanye digital Boboiboy di 2016 dan Petualangan Nabati Doraemon di 2018.
Bahkan, salah satu game AR buatan mereka, yaitu Oriinokards, sempat menjadi “Top 10 Toys” di UK Toys Fair 2016. VR museum yang mereka kembangkan di 2014 juga Sempat diliput oleh National Geographic Indonesia. VR tourism platform yang mereka sajikan di event World Expo Milano 2015, menjadikan Pavilion Indonesia sebagai “Top 10 Pavilion” di Milan. Anantarupa juga terpilih sebagai partner resmi dalam mengembangkan Official Game Asian Games 2018.
Tahun ini, Anantarupa berambisi untuk memeriahkan dunia esports tanah air dengan mengembangkan game esports bergenre MOBA. Seperti yang kita ketahui, esports sedang berkembang pesat saat ini, enggak terkecuali di Indonesia. Namun, game esports di Indonesia didominasi oleh game besutan pengembang Amerika Serikat, Tiongkok, dan Korea Selatan.
Anantarupa mengembangkan game MOBA dengan tujuan untuk menjadi pengembang game Asia Tenggara pertama yang mampu mengembangkan game esports. Game yang sedang mereka kembangkan ini tentunya mempunyai tema yang kental dengan kebudayaan Indonesia.
Diana Paskarina, Co-Founder dan COO Anantarupa, berkata, “Alasan kami mengembangkan game bergenre MOBA adalah karena kami ingin Indonesia enggak hanya menjadi target pasarnya game buatan luar negeri. Namun, Indonesia juga bisa mengembangkan game yang mampu menembus pasar internasional. Selain itu, lewat game ini kami bisa mengenalkan budaya Indonesia.”
Anantarupa optimis mampu membawa nama Indonesia ke tingkat Internasional. Soalnya, proyek game MOBA ini dibimbing oleh pengembang Korea yang sudah mempunyai pengalaman lebih dari 20 tahun. Diana juga mengharapkan dukungan dari pemerintah dan berbagai pihak lainnya. Soalnya, industri game berpotensi besar mendatangkan devisa negara.
Yuk, kita dukung game-game buatan para pengembang lokal. Semoga semakin banyak lagi game buatan Indonesia yang sukses di pasar internasional.