Setelah tampil superior selama tiga hari pelaksanaan Mobile Legends Southeast Asia Cup 2018 (MSC 2018), tim asal Filipina Aether Main berhasil menjadi juara pertama. Mereka keluar sebagai juara setelah mengalahkan sesama tim Filipina, Digital Devils Professional Gaming (DDPG), di babak final dengan skor telak 3-0. Sementara itu, tim asal Indonesia harus puas di peringkat ketiga dan keempat setelah Rex Regum Qeon (RRQ) dan Aerowolf Roxy kalah dari kedua tim Filipina tersebut di babak semifinal.
Perjalanan Aether Main menuju babak final begitu mulus. Mereka sama sekali tak terkalahkan di babak grup yang berisikan dua tim kuat asal Indonesia, RRQ dan EVOS Esports. Satu-satunya kekalahan mereka derita di babak semifinal saat melawan Aerowolf. Itu pun berakhir dengan kemenangan sang juara dengan skor 2-1.
Di partai final, Aether Main sama sekali enggak menunjukkan tanda kehabisan gas. Di game pertama, mereka benar-benar tak memberi ampun DDPG dengan menyelesaikan pertandingan selama hanya 10 menit. Skor kill-nya pun juga terlihat tak berimbang, 10-3.
Hasil yang sama juga diperlihatkan Aether Main di game kedua. DDPG benar-benar tak diberi kesempatan untuk berkembang sejak awal hingga game berakhir. Alih-alih bisa mengimbangi permainan, DDPG justru kembali jatuh dengan skor telak 14-2 meski durasi permainan sedikit lebih lama, yakni 11 menit.
Perlawanan yang cukup alot sempat diperlihatkan DDPG di game ketiga. Di early game, mereka membuat kejutan dengan mendapatkan "First Blood" dan "Double Kill" oleh Akai. Namun, Aether Main menunjukkan kualitasnya dengan bisa mengimbangi hingga menyusul permainan alot DDPG di fase mid hingga late game.
Game yang pada awalnya terlihat berimbang justru makin terasa nostalgia game pertama dan kedua. Aether Main yang udah solid berhasil mendapatkan Lord sebanyak dua kali. Serangan Lord pertama memang gagal. Namun, serangan kedua berhasil menembus pertahanan DDPG yang sempat kerad. DDPG pun pada akhirnya takluk di menit ke-14 dengan skor 7-13.
Kemenangan Aether Main di MSC 2018 memang sudah diprediksi banyak kalangan sejak hari pertama gelaran. Mereka benar-benar tampil superior tanpa cacat. Tak hanya itu, mereka juga sangat agresif dan berusaha menyelesaikan permainan dengan cepat. Strategi pick mereka juga jauh lebih matang dibanding tim lain, khususnya jika dibandingkan tim asal Indonesia.
Salah satu bukti keapikan strategi Aether Main adalah saat mereka secara tak terduga memilih Pharsa di babak semifinal game 3 melawan Aerowolf. Menurut Yuji, ujung tombak Aether Main, alasannya memilih Pharsa adalah respons mereka terhadap pick Aerowolf yang tak memilih Assassin spesialis dive. Hasilnya, Yuji pun menggila dengan Pharsa dan sama sekali tak bisa dijawab oleh Aerowolf dengan perolehan KDA 11/1/9.
"Saat Aerowolf memilih Alpha sebagai last pick, kami memutuskan memilih Pharsa. Kami pede mereka tak akan bisa mengalahkannya. Hasilnya pun terbukti jelas," jelas Yuji saat sesi media hari ketiga (29/7) MSC 2018 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta.
Saat ditanya soal siapa tim terbaik dari Indonesia, Aether Main terbagi antara Aerowolf dan RRQ. Namun, Yuji yang mendapatkan titel MVP dan Best KDA MSC 2018 menjawab Aerowolf adalah yang terbaik meski mereka kalah dari RRQ di partai perebutan peringkat ketiga. Pilihan Yuji tentu beralasan karena Aerowolf lah satu-satunya tim di MSC 2018 yang berhasil mengalahkannya.
"Menurut gua, Aerowolf adalah tim terbaik. Mereka kurang beruntung saat melawan RRQ. Namun, secara skill mereka sebenarnya lebih unggul," lanjut Yuji.
Mereka pun merasa sangat bahagia setelah berhasil memenangkan MSC 2018. Kebetulan, titel MSC 2018 menjadi titel kedelapan mereka setelah tim terbentuk. Alasan mereka merasa bahagia adalah sambutan penggemar Mobile Legends di Indonesia yang begitu besar. Mereka membandingkan animo Mobile Legends di Indonesia dengan di negaranya sendiri yang mereka akui tiga kali lebih kecil.
"Kami merasa senang karena tak pernah merasakan sambutan seperti ini. Di Filipina tak ada yang mau meliput kami karena semua orang lebih tertuju pada Dota 2 dan game lain," aku Yuji.
Selamat buat Aether Main! Buat tim Indonesia tentu jangan berkecil hati dulu, karena kalian semua telah menunjukkan semangat dan kemampuan terbaik!