Tak terasa gelaran musim utama MPL Season 2 Indonesia segera dimulai. Rasanya seperti baru kemarin tim Mobile Legends Aerowolf Roxy (dulunya di bawah naungan nxl>) menjuarai MPL Season 1 Indonesia. Kemenangan yang diraih Afrindo “G” Valentino dan kawan-kawan begitu istimewa karena tak disangka sebelumnya tim yang tak begitu kedengaran namanya bisa berjaya dan bahkan mengalahkan nama-nama besar seperti EVOS Esports dan RRQ.
Kali ini semua berbeda bagi Aerowolf Roxy. Mereka yang dulunya tim kuda hitam, kini menjadi tim unggulan sebagai juara bertahan. Kekompakan mereka pun diuji setelah minggatnya salah satu pemain andalannya, Supriadi “Watt” Dwi Putra. Status tak terkalahkan yang sempat mereka emban pun perlahan luntur dengan kekalahan yang mereka dapatkan di beberapa turnamen belakangan ini.
Apakah beberapa masalah tersebut akan menjadi kendala buat Aerowolf Roxy ke depannya hingga mereka harus benar-benar berbenah? Atau justru mereka tetap mempertahankan gaya bermain “main santai, yang penting happy” yang selama ini ditunjukkannya? Biar enggak penasaran, di gelaran Konferensi Indonesia MLBB tim Kincir berkesempatan untuk mewawancarai sang kapten, G, yang kebetulan juga mengganti nick-nya menjadi Lucky. Yuk disimak!
Halo, G, apa kabar?
Lucky: Halo, Kincir! Sebelum lanjut, gua mau jelasin kalau gua udah ganti nick dari G menjadi Lucky.
Loh, kenapa lo mengganti nama yang sebenarnya udah sangat melekat di kalangan penggemar Mobile Legends?
Lucky: Sebenarnya, nickname “G” bukan kemauan gua. Nama itu sebenarnya udah ditentuin sama tim lama gua (nxl>). Dari awal gua memang mau punya nickname berdasarkan keinginan gua sendiri. Namun, banyak yang enggak setuju kalau gua ganti nama. Makanya, gua pikir MPL Season 2 menjadi momen tepat untuk mengganti nama jadi Lucky.
BTW, adakah arti khusus di balik nickname “Lucky”?
Lucky: Selama ini banyak yang beranggapan bahwa kami (Aerowolf) menang karena faktor keberuntungan. Gua pribadi pun setuju akan hal itu. Memang tetap ada yang bilang kemenangan Aerowolf murni kemampuan kami sendiri. Oleh karena itulah, gua ganti nama jadi Lucky biar keberuntungan gua selama ini terus kebawa.
Bagaimana persiapan lo dan kawan-kawan dari Aerowolf Roxy menghadapi regular season MPL Season 2 yang akan bergulir dalam hitungan hari?
Lucky: Enggak ada persiapan khusus. Persiapan kami sebenarnya enggak ada bedanya dari MPL Season 1 atau turnamen-turnamen lain. Semuanya akan kami hadapi dan persiapkan seperti biasa. Kami akan tetap bermain santai tapi serius untuk menang.
BTW, kalian ditinggalkan oleh Watt beberapa waktu lalu. Tentu chemistry tim akan menjadi pertanyaan terbesar kalian menjelang MPL Season 2. Apakah chemistry menjadi kendala buat lo sebagai kapten tim? Terlebih kalian menambah anggota tim baru (Muhammad “Ichsan” Ichsan dan Irwan “Lian” Yulianto)?
Lucky: Sejujurnya, kami merasa enggak ada yang berbeda setelah Watt cabut dari tim. Justru, gua merasa chemistry kami lebih baik setelah Ichsan dan Lian bergabung. Sebagai pengganti Watt, Ichsan adalah pemain berbakat yang sama-sama masih muda. Gua senang karena dia terbuka banget dan mau belajar banyak hal. Kami merasa Ichsan dan Lian bikin kami jadi lebih kuat. Kami udah buktikan kekuatan Aerowolf yang baru dengan menjadi pemenang di turnamen Agroman beberapa waktu lalu. Makanya, tim lain harus siap-siap dengan new look Aerowolf!
View this post on Instagram
A post shared by Aerowolf Pro Team (@aerowolfproteam) on
Sebenarnya, apa yang melatarbelakangi Watt mengundurkan diri dari Aerowolf? Apalagi kasus keluarnya Watt terkesan seperti bukan perpisahan yang baik?
Lucky: Watt memang ingin keluar berdasarkan kemauannya sendiri. Namun, sebagai kapten tim gua sendiri enggak tahu secara pasti apa alasannya. Kami sempat mencegahnya dan membicarakannya baik-baik kepada Watt. Namun, keputusannya sudah bulat. Soal pisah enggak baik-baik atau sebaliknya, kami enggak tahu secara pasti karena banyak kabar yang beredar. Versi yang kami dengarkan sendiri juga beragam. Watt sendiri bilang alasan terkuatnya adalah kekalahan Aerowolf di MSC. Namun, gua dengar banyak hal yang berbeda dari orang lain. Intinya gua memang belum tahu secara pasti.
Setelah berpisah, apakah lo dan teman-teman Aerowolf lain masih berkomunikasi dengan Watt?
Lucky: Sebenarnya masih, tapi gua pribadi merasa Watt yang menjauh dari kita. Contohnya seperti saat turnamen Agroman. Justru kita yang menyapa Watt duluan.
Balik lagi ke MPL Season 2. Kalian adalah kejutan terbesar di MPL Season 1 dan bahkan dunia eSports Indonesia. Nah, apakah Aerowolf Roxy udah siap dengan tim kejutan yang bakal hadir di MPL Season 2?
Lucky: Kami udah mengantisipasi hal ini. Pasti ada tim lain yang ingin mengalahkan kami. Begitu juga dengan tim baru yang ingin menjadi seperti kami. Semua tim baru sangat menjanjikan. Tentu kami berharap bakal ada kejutan di MPL Season 2.
View this post on Instagram
A post shared by Aerowolf Pro Team (@aerowolfproteam) on
Jika bisa sebut nama, siapa tim yang akan menjadi lawan terberat Aerowolf Roxy di MPL Season 2?
Lucky: Menurut gua, semua tim sama sulitnya. Namun, kami tetap menganggap RRQ sebagai pesaing terberat untuk gelaran ini. Apalagi mereka sudah beberapa kali mengalahkan kami dalam beberapa turnamen terakhir.
Mobile Legends akhirnya siap mendunia lewat rencana kejuaraan MLBB World Tournament yang akan diselenggarakan tahun depan. Bagaimana pendapat lo sebagai seorang pro player dan tim langganan juara?
Lucky: Gua merasa bahagia dan antusias kerena kemauan gua selama ini bisa terwujud. Kami berempat (Aerowolf) memang udah merasakan atmosfer MSC 2018. Namun, tetap saja tingkat dunia pasti lebih keren. Makanya, menurut gua masa depan Mobile Legends akan terus cerah.
Di ranah esports Indonesia, kejuaraan Mobile Legends tingkat nasional bukan cuma MPL, tapi ada juga Indonesia Esports Premiere League: Tokopedia Battle of Friday (IESPL TBOF) yang sedang berlangsung. Di TBOF season 1 kalian memang enggak ikut. Ada enggak, sih, keinginan dari Aerowolf atau lo sendiri untuk mengikuti TBOF season berikutnya?
Lucky: Enggak bisa bohong kalau gua kepengen banget ikut. Apalagi di TBOF ada EVOS dan RRQ yang notabene jadi dua tim Mobile Legends terbaik. Namun, kami menyerahkan semuanya ke tim. Kalau tim siap, kami juga siap main.
Oke, terima kasih banyak atas waktunya, Lucky. Sukses terus untuk Aerowolf Roxy!
Lucky: Terima kasih banyak, Kincir!
***
Mengikuti kiprah tim Mobile Legends Aerowolf Roxy di kancah esports Indonesia memang sangat menarik. Melihat prosesnya menjadi juara di beberapa turnamen besar, terlihat jelas kalau Lucky, LJ, Billy, Rave, Ichsan, dan Lian adalah pemain yang berbakat dengan kekompakan luar biasa. Setelah ditinggalkan pemain andalannya pun, mereka tetap bisa dan berusaha membuktikan bahwa mereka adalah yang terbaik saat ini.
Bagi Lucky sendiri, pembuktian terbesarnya adalah nama yang akan diembannya. Yang namanya kompetisi pasti enggak lepas dari unsur keberuntungan. Menggunakan nama Lucky, di satu sisi dia ingin mendapatkan keberuntungan agar bisa menjadi pemenang. Namun, di sisi lain dia juga ingin membuktikan ke khalayak banyak kalau Aerowolf Roxy enggak sekadar hoki, tapi juga punya kemampuan yang membuat mereka jadi juara.