Medan perang Horizon Valley kembali kedatangan hero 'penghisap' darah. Setelah Arum si pawang singa gaib yang dirilis beberapa bulan lalu, Arena of Valor (AOV) merilis hero Mage/Tank bernama Marja pada akhir pekan lalu. Yap, kedua hero ini memiliki spesialisasi yang sama, yakni lifesteal alias menghisap darah musuhnya.
Kemampuan lifesteal yang dikuasai Marja memang membuatnya jadi susah mati saat bertarung. Namun, bukan berarti dia benar-benar tak bisa dikalahkan. Justru dia memiliki sejumlah kelemahan yang membuatnya seakan jadi vampir ompong yang tak punya taji untuk mendominasi pertempuran. Yuk simak ulasan kelemahan-kelemahan Marja di bawah ini!
1. Mage Minim Damage
Sebelumnya udah dijelasin bahwa Marja adalah hero Mage yang sangat unik. Sebagai Mage, dia menggunakan mekanisme manaless yang artinya enggak menggunakan mana. Kemampuan regenerasinya yang istimewa juga membuatnya jadi satu dari sedikit hero Mage yang punya durability tinggi.
Sayangnya, kemampuan unik tersebut datang dengan bayaran yang mahal, yakni damage. Untuk ukuran hero Mage, damage Marja terbilang kecil. Semua skill yang dikuasainya bukan bertipe burst damage. Makanya, dia bukanlah tipe Mage yang bisa menghabisi musuh dengan cepat.
Lebih parahnya lagi, damage geli-geli Marja pun enggak bisa ditutupi dengan item khusus burst damage sekalipun. Hal ini disebabkan scaling Magic Power (damage yang didapat dari item) untuk tiap skill-nya yang terbilang rendah. Skill 1 hanya memiliki tingkat scaling sebesar 0,5 AP, skill 2 hanya 0,55 AP, sedangkan skill Ulti hanya 0,65 AP.
2. Ketergantungan Skill Ulti
Marja memiliki skill Ulti yang terbilang istimewa. Saat mengaktifkannya, dia akan imun terhadap damage dan efek kontrol selama 2 detik. Lebih istimewanya lagi, dia juga bisa menyerang atau menggunakan skill saat efek skill Ulti aktif.
Meski bisa membalikkan situasi pertarungan, lo enggak bisa terus-menerus mengandalkan skill ini untuk memenangkan pertarungan. Efek imunnya yang cuma berlangsung selama 2 detik bisa dibilang terlalu singkat. Musuh yang udah paham dengan mekanismenya pun bakal menunggu sampai durasi efek habis untuk menghabisi Marja.
Selain itu, skill Ulti juga menjadi satu-satunya skill kabur buat Marja. Hal ini pun membuatnya sangat rentan terhadap efek kontrol atau burst damage musuh di saat skill Ulti sedang cooldown.
3. Minim Kemampuan Kontrol
Salah satu kelemahan yang cukup terlihat dari Marja adalah minimnya kemampuan kontrol, khususnya disable. Dari skill set-nya, dia hanya memiliki efek kontrol berupa slow dari skill 1 dan pasif. Hal ini tentu membuatnya kurang bisa diandalkan sebagai hero Mage yang notabene enggak punya damage besar.
Marja memang cukup terbantu dengan efek slow selama 2 detik dari skill 1 untuk mengejar musuh. Namun, situasi tersebut tentu hanya efektif saat dia mengejar hero lamban. Sebaliknya, jika mengejar hero gesit, tentu dia akan kesulitan untuk menghabisinya. Terlebih Marja enggak punya burst damage yang besar.
4. Serangan Mudah Ketebak
Beda dengan Arum, melawan Marja di situasi satu lawan satu adalah perkara yang cukup mudah. Hal ini disebabkan mekanisme serangannya yang mudah ditebak. Apalagi jika dia telah menggunakan skill Ulti.
Skill aktif lainnya bisa dibilang sangat monoton. Lo enggak bisa mengotak-atik skill-nya agar bisa dikombinasikan satu sama lain. Musuh pun bakal dapat menebak arah serangan lo dengan mudah.
5. Role Abu-abu
Yap, poin ini adalah kelemahan utama dari Marja. Tadi sudah disebutkan bahwa dia adalah hero Mage yang nanggung karena damage yang kurang terasa. Dia memang punya role sekunder sebagai Tank. Namun, menjadikannya sebagai tanker juga bukan langkah yang tepat.
Sebagai Tank, dia kurang bisa diandalkan karena pertahanannya enggak sekuat tanker lain. Untuk bertahan lama di pertarungan, Marja hanya dapat mengandalkan skill Ulti yang ironisnya enggak bertahan lama. Build item khusus Tank pun juga enggak efektif karena dia enggak memiliki kemampuan kontrol yang digunakan untuk menginisiasi pertarungan.
***
Kemampuan Marja yang serba nanggung membuatnya punya kelemahan yang cukup terekspos. Dia memang serba nanggung di segala aspek. Sebagai hero lifestealer, kemampuan regenerasinya enggak sekencang Arum sebagai sesama hero Mage/Tank. Damage-nya yang kecil juga membuatnya kurang bisa diandalkan sebagai hitter. Alhasil, menggunakannya berarti harus siap dengan segala risiko yang ada. Jika terus begini, ada kemungkinan sang ratu vampir akan senasib dengan Omega dan Toro yang saat ini sedang tenggelam.