5 Kelemahan Leomord di Mobile Legends, Kesatria Overrated?

Enggak ada hero yang sempurna di game MOBA (multiplayer online battle arena) seperti Mobile Legends. Begitupun dengan Leomord yang baru aja rilis pada Rabu (3/10) di local server. Hero kesatria berkuda dari neraka ini memang punya kemampuan yang khas dan spesial. Salah satunya adalah kemampuan berkudanya yang bikin dia jadi lebih kuat dan sangat berbahaya dalam pertarungan.

Namun, tak ada gading yang tak retak. Leomord pun memiliki sejumlah kelemahan yang dapat dieksploitasi oleh musuh. Berikut adalah kelemahan sang kesatria berkuda yang bisa lo jadiin pertimbangan sebelum membeli, sekaligus sebagai patokan membuat strategi untuk mengalahkannya. 

 

1. Terlalu Bergantung pada Skill Ulti

Seperti yang udah dibahas pada artikel sebelumnya, kartu as Leomord ada pada skill Ulti-nya. Saat berada di mode berkuda, kekuatan Leomord akan meningkat pesat berkat tambahan movement speed, armor, dan Magic RES yang cukup besar. Area serangannya juga meluas sehingga bisa mengenai banyak musuh sekali serang.

Sayangnya, Leomord enggak bisa terus-terusan menunggangi kudanya, Barbiel. Skill Ulti yang digunakan untuk memanggil Barbiel hanya berdurasi sekitar 15 detik. Waktu yang cukup lama, tapi harus dimanfaatkan dengan baik. Sebab, jika durasi sudah habis, dia bakal kembali lemah seperti sedia kala.

Tanpa kudanya, Leomord bisa diibaratkan seperti macan tanpa taringnya. Dia sangat bergantung pada skill Ulti-nya. Tanpa Ulti, kesatria yang tadinya terlihat gahar pun jadi tampak seperti hero biasa. 

 

2. Minim Skill Disable

Kelemahan yang tampak jelas dari Leomord adalah minimnya kemampuan disable. Memang hampir semua skill aktifnya memiliki efek kontrol berupa slow yang membuatnya jago dalam urusan mengejar musuh.

Namun, semuanya jadi terasa kurang gereget karena dia enggak punya kemampuan disable yang benar-benar mampu melumpuhkan musuh. Jika musuh punya skill kabur atau Flicker, udah pasti Leomord gagal mengejarnya. 

Dia juga cenderung menjadi hero serba nanggung tanpa skill disable. Musuh yang udah mengerti mekanismenya pasti akan menghadangnya dengan hero Fighter spesialis kontrol dan burst damage seperti Freya, Alpha, atau bahkan Ruby dengan kemampuan lifesteal-nya. Menghadapi hero-hero tersebut dalam situasi satu lawan satu, Leomord dijamin koit dan membuat strategi split push timnya jadi buyar.

 

3. Sekali Terciduk, Leomord Tunduk

Mungkin efek kontrol adalah kelemahan hampir semua hero di Mobile Legends dalam situasi terdesak. Namun, enggak sedikit juga hero yang bisa lolos dari efek kontrol berkat skill kabur atau skill negasi kontrol seperti skill 2 Kagura (Rashoo Umbrella Flee) atau Ulti Diggie (Time Journey).

Sayangnya, Leomord masuk ke dalam kategori hero lemah efek kontrol. Dia sama sekali enggak punya kemampuan untuk meloloskan diri dari efek stun, slow, knock up, dan sebagainya. Sekali terkena, sang kesatria berkuda pun dijamin bakal bertekuk lutut.

Kelemahan ini paling terasa ngeselinnya saat dia berada di mode normal. Lo hanya bisa mengandalkan skill 2 (Decimation Assault) untuk kabur. Itupun dengan konsekuensi cooldown yang terbilang sangat lama (14 detik di level 1) untuk ukuran skill charging.

Skill Ulti Leomord bisa dibilang punya mekanisme yang sangat rentan terkena efek kontrol. Untuk masuk ke mode berkuda, dia harus benar-benar menyentuh Barbiel saat sedang melaju ke arahnya. Jika Leomord bergerak dan keluar dari jalur, dia pun enggak jadi naik kuda dan membuang skill Ulti.

Situasi inilah yang bisa dimanfaatkan musuh untuk menghabisi Leomord. Saat dia mengaktifkan Ulti, lo bisa menggesernya dengan skill knock back punya Tigreal atau knock up seperti punya Saber. Seperti yang udah dibahas di atas, Leomord adalah hero yang lemah tanpa kudanya. So, lo harus manfaatin banget kesempatan ini.

 

4. Efek Casting Skill 1 Ribet

Bukan hanya mekanisme skill Ulti yang bisa menjadi bumerang. Mekanisme skill 1 mode normal pun juga terbilang enggak praktis. Sebab, Leomord harus melakukan kuda-kuda sebelum benar-benar menyerang musuh.

Hal inilah yang membuat musuh enggak begitu khawatir saat dia berada di mode normal. Waktu casting skill yang cukup lama membuat musuh dapat menghindarinya dengan mudah. Sekali kena, damage yang ditimbulkan juga enggak begitu sakit.

Mekanisme inilah yang membuat Leomord kurang efektif dalam situasi team fight. Saat berada di mode normal, dia hanya bisa mengandalkan skill ini untuk menyerang. Sekali menggunakan Ulti, lo juga harus memastikan dia bisa menghabisi musuh sebelum durasinya habis.

 

5. Dilema Build Item

Sebagai hero Fighter, tentunya Leomord harus dibekali dengan build item yang seimbang. Namun, lo harus sangat perhitungan untuk memilih item yang tepat karena hero ini serba dilematis.

Jika lo memilih build item yang berimbang antara attack dan defensedamage yang dihasilkan bakal kurang terasa, khususnya di awal game, meski bisa dibilang build ini bakal membantu hingga akhir game.

Build full damage bukan menjadi solusi yang tepat. Sebab, sama saja jadinya Leomord bertarung tanpa baju zirahnya. Damage yang dihasilkan memang sangat terasa nyakitin. Namun, dia juga jadi terlalu berisiko untuk war karena jadi gampang mati.

Sebaliknya, jika lo memprioritaskan sisi pertahanan, Leomord jadi enggak ada gunanya karena dia memang diplot sebagai hero ofensif. Dia juga enggak punya skill disable yang membuatnya tak cocok di-build jadi semi-tank.

Untuk itu, build yang paling direkomendasikan adalah cooldown reduction (CDR). Hal ini bertujuan agar Leomord dapat terus menggunakan skill Ulti secara terus menerus. Untuk build-nya, tungguin pembahasan khususnya dari Kincir dalam waktu dekat, ya!

***

Sebagai hero Fighter, dia memiliki beberapa kelemahan yang membuatnya cukup overrated. Beberapa kelemahan ini harus lo pertimbangkan matang-matang sebelum lo memutuskan untuk membelinya. Soalnya, daripada nyesal gara-gara lo enggak cocok, mending lo tahan dan simpan uang lo buat hero selanjutnya, kan?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.