Battle royale adalah genre yang pada dasarnya meleburkan elemen penyintasan, eksplorasi, dan berburu. Genre yang tergolong baru ini rupanya terinspirasi dari sebuah novel dan film Jepang dengan judul yang sama. Dalam game bergenre battle royal, para pemain dalam sekian jumlah tertentu akan diangkut ke sebuah lokasi atau pulau terpencil dengan berbagai perlengkapan awal yang seadanya. Kemudian, mereka dipaksa mencari peralatan dan persenjataan lebih mumpuni serta berpacu dengan waktu untuk menghabisi para pemain lain dan menjadi satu-satunya pemain yang bertahan hidup.
Genre ini popularitasnya setali tiga uang dengan Player Unknown’s Battle Ground (PUBG) yang kian hari kian tak terbendung. Pada kuartal ketiga tahun lalu, game ini bahkan resmi mencatatkan sejumlah rekor prestius di Buku Rekor Dunia Guinness. Beberapa rekor fenomenal yang tercatat atas judul game tersebut di antaranya adalah game Early Access di Steam yang mencapai angka 1 juta penjualan, game pertama yang dimainkan hingga 2 juta pengguna secara serentak, hingga game Early Access di Steam yang yang paling cepat mendapat laba 100 juta dolar Amerika.
Kendati demikian, PUBG bukanlah game satu-satunya atau yang pertama yang mengusung format battle royale. Lima game berikut ini punya konsep dan keunikan yang sedikit berbeda tapi enggak kalah seru sama game garapan Bluehole tersebut. Yuk, simak!
1. H1Z1
Awalnya Daybreak Game Company memecah pengembangan game ini ke dalam dua proyek terpisah bernama H1Z1: Survive dan H1Z1: King of the Kill. Hingga pada Oktober tahun lalu mereka memutuskan untuk meletakkan fokus perusahaan pada proyek kedua dan menanggalkan embel-embel King of the Kill di belakangnya. Sampai saat ini, status H1Z1 masih dalam tahapan Early Access dan belum ada informasi resmi kapan versi final game ini akan dilepas ke publik.
Mengusung premis sama persis dengan PUBG, lo beserta 149 pemain lainnya akan diterjunkan ke suatu lokasi tertentu. Sesegera mungkin, lo kudu cari senjata dan aneka perlengkapan yang bakal berguna buat bertempur sama pemain lain. Katanya, sih, Brendan Greene selaku dalang utama dari PUBG dulunya pernah jadi konsultan gameplay yang membantu pengembangan game ini. Jadi, H1Z1 yang niru PUBG, atau justru sebaliknya, nih?
2. Ark: Survival of the Fittest
Kalau lo bosen terus-terusan saling tembak atau saling bacok sesama pemain lain, mungkin sekarang udah waktunya lo jajal game yang dikembangin dan diterbitin sama Studio Wildcard ini. Game yang mengklaim genre baru bernama M.O.S.A. atau multiplayer online survival arena ini sebetulnya adalah spin-off atau pecahan dari game dengan konsep sama sebelumnya berjudul ARK: Survival Evolved. Mungkin, karena tergiur dengan kesuksesan PUBG dan merasa punya konsep yang lebih unik, alhasil terbitlah ARK: Survival of the Fittest yang dirancang lebih sempurna untuk genre battle royale.
Sebenernya game ini sama kayak game battle royale yang lain. Lo tetep bakal saling bacok dan saling bunuh dengan pemain lain yang jumlah totalnya mencapai 72 orang buat jadi The Last Man Standing. Hal yang bikin game ini unik adalah adanya dinosaurus yang berkeliaran di seluruh penjuru pulau.
Reptil-reptil raksasa ini bisa jadi musuh atau kawan baik lo. Sayangnya, walau menawarkan sesuatu yang berbeda, populasi pemain game ini dikabarkan terus merosot. Server yang sering bermasalah serta “kaburnya” para pemain ke PUBG disinyalir jadi penyebab utamanya.
3. Rust: Battle Royale
“Satu-satunya tujuan game ini adalah bertahan hidup.” Begitulah jargon yang diemban oleh game hasil kembangan Facepunch Studios ini. Di awal permainannya, para pemain akan terdampar di seluruh penjuru bagian terluar pulau dalam keadaan tanpa sehelai benang pun. Beruntung, developer masih berbaik hati melengkapi karakter lo dengan sebuah obor, perban, dan peta pulau.
Lo juga bakal main perdana dalam keadaan perut lapar dan haus. Kemunculan hewan-hewan buas juga bikin lo was-was bahkan untuk ngambil satu jengkal langkah sekalipun. Selesaikan dulu persoalan awal kayak gini, lalu cari atau bangun markas sebagai tempat lo berlindung. Selanjutnya, seperti yang bisa lo tebak, lo bakal saling bunuh dan saling rampok pemain lain serta berpacu jadi manusia atau tim terakhir di pulau ini.
Rust: Battle Royale punya sentuhan grafis yang cantik serta gameplay yang asyik. Meski masih ada kekurangan elementer kayak pergerakan pemain yang kurang halus atau jumlah server yang belum mampu mengakomodir gamer yang makin hari makin tertarik cobain game ini. Akan tetapi, masalah ini masih bisa dimaklumin. Soalnya, game ini memang masih dalam tahapan Early Access.
4. Rules of Survival
Hype yang liar atas dampak kepopuleran PUBG enggak hanya berlaku di PC atau konsol aja, tapi juga enggak terbendung hingga menjalar ke ranah mobile. Game mobile dengan genre sejenis udah banyak banget bertebaran di market aplikasi, mau itu App Store atau Play Store. Dari sekian banyak game battle royale yang ada, Rules of Survival yang dikembangkan oleh NetEase adalah salah satu game yang wajib lo mainkan.
Sama genre, sama juga gameplay dan premisnya. Lo adalah satu dari 120 pemain yang diterjunkan di sebuah pulau. Lo wajib ngumpulin senjata, perlengkapan medis, pakaian, serta pelindung kepala demi bertahan hidup. Semua elemen dasar ini pastinya bukan hal baru buat lo yang udah khatam mainin game battle royale. Lo juga bisa main solo atau barengan ama pemain lain. Kendati “cuma” game mobile, peta yang bisa dijelajahin ternyata luas banget, loh. Game ini gratis dan ada konten berbayar yang bisa lo beli di dalamnya.
5. Fortnite: Battle Royale
Ini, nih, game yang disebut-sebut paling menandingi PUBG pada hampir segala aspek. Epic Game sebagai penerbit game ini bahkan mendahului Bluehole (penerbit PUBG) untuk merilis game ini di PlayStation 4 dan Xbox One. Uniknya, pondasi engine bernama Unreal Engine 4 yang digunakan oleh PUBG ternyata adalah ciptaan Epic Games.
Enggak perlu banyak dibahas kayak bagaimana alur cerita atau gameplay Fortnite. Beberapa perbedaan yang paling kentara mungkin adalah proses pendaratan, sistem pertahanan, hingga mekanisme nembak. Selebihnya sama, tapi tetap terasa ada sedikit perbedaan. Aspek paling unik dari Fortnite adalah bangunannya. Lo bisa mengonstruksi bangunan sekeren dan semegah yang lo mau, dengan catatan lo enggak lupa kalau tujuan lo bikin bangunan atau benteng itu adalah buat memperkuat pertahanan lo dari serangan para musuh.
Game berstatus Early Access ini diperkirakan bakal benar-benar rampung pada tahun ini. Saat ini Fortnite dibanderol sekitar 50 dolar. Akan tetapi, begitu versi finalnya rilis, Epic Games bakal menjadikan game ini bisa dimainkan secara gratis.
***
Itulah lima game battle royale yang enggak kalah seru dari PUBG. Kalau belum mainin semuanya, lo jangan dulu nyinyir dan angkuh mengklaim bahwa PUBG adalah yang terbaik. Coba aja dulu satu-satu! Kali aja lo suka dan ketagihan. Oh, ya, simak lima game battle royale lainnya di daftar kedua, ya!