Turnamen Mobile Legends khusus perempuan, WSL Season 5 telah resmi berakhir. Setelah berjuang selama lebih dari satu bulan, Bigetron Era akhirnya berhasil meraih gelar juara.
Sepanjang berlangsungnya turnamen ini, terdapat beberapa momen menarik yang bisa kamu saksikan. Mulai dari keahlian para pemain yang berlaga, hingga pencapaian dari beberapa tim yang berlaga dalam turnamen ini.
Penasaran dengan beberapa fakta menarik dari berlangsungnya turnamen WSL Season 5? Kamu bisa menemukan faktanya dengan menyimak artikel KINCIR berikut ini ya!
Fakta menarik turnamen WSL Season 5
1. Bigetron Era raih hattrick juara
Status sebagai tim Mobile Legends perempuan terbaik tanah air, nampaknya harus kita berikan kepada Bigetron Era. Sejak pertama kali terbentuk pada tahun 2020 yang lalu, tim ini memang sudah kerap kali menorehkan berbagai prestasi.
Namun keberhasilan mereka dalam menjuarai turnamen ini menjadi catatan tersendiri. Vival dan kawan-kawan berhasil meraih hattrick juara, alias juara tiga kali berturut-turut.
Tim berjuluk robot merah ini sudah berhasil menjuarai turnamen WSL sejak Season 3, 4, dan kini Season 5. Hal ini menjadi sebuah keberhasilan yang tim lain belum mampu lakukan, bahkan untuk tim yang berlaga dalam kompetisi Mobile Legends laki-laki bertajuk MPL Indonesia.
2. Pemain Bigetron Era borong gelar MVP
Keberhasilan Bigetron Era dalam turnamen ini tak hanya tercermin dari gelar secara tim, tetapi juga terlihat dari gelar individu yang pemain mereka raih. Sepanjang turnamen ini berlangsung, terdapat dua gelar individu yaitu Regular Season MVP dan Finals MVP.
Kedua gelar tersebut berhasil dibawa pulang oleh dua punggawa Bigetron Era. Vival memenangkan gelar Regular Season MVP, sedangkan Cinny membawa pulang gelar Finals MVP.
3. RRQ Mika gagal manfaatkan keunggulan
Menyandang status sebagai jawara regular season, RRQ Mika mendapat keunggulan yang sangat berharga. Mereka langsung masuk ke babak final upper bracket, tanpa harus bertanding melalui babak sebelumnya.
Namun mereka justru kalah dari Bigetron Era pada babak tersebut, dan terjerumus ke lower bracket. Meskipun berhasil lolos ke babak grand finals melalui lower bracket, namun mereka kembali kalah dari Bigetron Era pada grand finals dan harus puas keluar sebagai runner-up.
4. MBR Delphyne jadi tim kuda hitam
Sebelum babak playoffs berlangsung, tidak banyak yang menjagokan MBR Delphyne. Pasalnya mereka menduduki posisi terakhir, dari tim yang lolos ke babak playoffs. Hal tersebut membuat mereka harus melalui babak lower bracket dari turnamen ini.
Namun hal tersebut tidak menggoyahkan semangat mereka. Berbagai tim berhasil mereka kalahkan. Mulai dari Alter Ego Nyx, EVOS Lynx, hingga GPX Basreng. Langkah mereka akhirnya harus terhenti pada babak final lower bracket, karena kalah dari RRQ Mika. Perjalanan MBR Delphyne tentunya menjadi momen tersendiri, yang dapat dikenang oleh para penggemarnya.
5. Akan jadi edisi turnamen terakhir
Sesuai dengan tema turnamen ini yang bertajuk The Last Dance, WSL Season 5 akan menjadi akhir dari turnamen dengan menggunakan nama WSL. Hal tersebut diutarakan oleh Kresna Aurora selaku ketua event melalui konferensi pers yang diadakan di Highground Indonesia pada Jumat (5/8).
“The Last Dance akan menjadi perjalanan terakhir dari WSL Season 5. Dengan berakhirnya turnamen WSL Season 5 ini, maka akan ada kejutan dan sesuatu yang baru untuk kedepannya” ucap Kresna.
Itulah beberapa fakta menarik yang terjadi sepanjang turnamen WSL Season 5 berlangsung. Jangan lupa untuk terus kunjungi KINCIR untuk mendapatkan informasi terbaru seputar Mobile Legends ya!