Saat ini, penggunaan istilah bahasa anak Jaksel sepertinya sudah jadi hal lumrah di pergaulan dan kehidupan sehari-hari. Which is, hampir semua anak muda pakai bahasa itu enggak terkecuali pemain Mobile Legends.
Ternyata, ada banyak lho, istilah bahasa Jaksel yang bisa kita pakai di dalam game besutan Moonton ini. Kamu bisa pakai ketika main bareng circle kamu buat seru-seruan agar enggak overwhelming ketika main.
Istilah Jaksel yang bisa kamu pakai ketika main Mobile Legends
1. Ghosting – AFK (Away from Keyboard)
Memang sakit sih, lagi suka-sukanya eh, ditinggal gitu saja. Sama halnya kayak lagi main Mobile Legends. Lagi sengit-sengitnya, kamu ditinggal AFK sama rekan tim. Selain membuat komposisi tim berkurang, pemain yang AFK ini pasti bikin kamu galau karena kemungkinan kalah jadi makin besar.
Somehow, AFK ini ternyata punya dampak besar juga ke minat main Mobile Legends. Maka dari itu, Moonton sangat intoleran kepada para pemain yang AFK. Hukumannya enggak main-main, kamu bisa kena banned untuk waktu yang lama atau kena cancel culture. Memang sudah sepantasnya sih, orang-orang yang hobi ghosting ini wajib diberi hukuman!
2. Red flag – Orang-orang toxic/troll
Istilah red flag biasanya dipakai untuk pengkategorian sifat negatif seseorang. Misalnya, kamu anti sama orang yang hobi gaslighting atau benci banget ketika ada orang yang punya negative vibes.
Kalau KINCIR akan kasih red flag ke pemain Mobile Legends yang suka nge-troll atau toksik. Pemain seperti ini bikin situasi pertandingan jadi enggak asyik, soalnya bikin kita main pakai emosi. Apalagi kalau sudah troll, toksik pula. Wah, no doubt kalau dia absolute red flag.
3. Toxic Relationship – Satu tim tapi saling nyalahin
Dalam satu tim, yang namanya chemistry itu penting. Koneksi gameplay antarpemain akan jadi penentu kemenangan kamu di pertandingan. Tapi, beda cerita kalau kamu punya hubungan tim yang toksik.
Awalnya sih manis, kamu didukung di lane atau kamu di-backup ketika kesusahan. Tapi, ujung-ujungnya karena satu atau dua hal kamu langsung jadi villain di tim dan disalah-salahkan sampai kena mental breakdown. No offense ya, kalau sudah kayak gini sih enggak usah berharap menang.
4. Clingy – Buat user Marksman yang minta ditemenin terus
Di meta sekarang kenapa ya, para user Marksman itu pada clingy. Dikit-dikit minta ditemenin, dijagain, sampe dikawal biar dia enggak mati. Padahal, ada banyak tugas yang bisa dilakuin roam selain nurutin clingy-nya si marksman. Kalau sesekali sih, masih bisa diwajari soalnya mereka berperan penting di dalam tim.
Kenapa mereka enggak punya mindset untuk bisa survive sendiri? User Tank juga pengin me time kali! Enggak melulu ngedampingin Marksman di gold lane.
5. Word of Affirmation – “Mainnya Hebat!”
Kalau ada rekan tim kamu yang jago banget, kamu wajib kasih word of affirmation ke mereka. Sesederhana kasih autochat “Mainnya Hebat” kamu sudah jadi support system yang baik buat rekan tim tersebut. Self confidence dia pasti makin naik dan makin GG!
6. Burnout – Dapat title MVP tapi kalah
Ada kalanya memang kamu sudah berjuang keras tapi hasil enggak sesuai harapan. Banyak pemain Mobile Legends yang merasakan hal ini. Sudah susah-susah gendong tim, tapi justru tukang bikin onarnya malah rekan tim kamu sendiri. Alhasil, kamu kalah tapi tetap dapet title MVP. Ini definisi sebenarnya dari sakit tapi enggak berdarah.
7. Sandwich Generation – Gold Laner atau Jungler
Berat memang tugas menjadi seorang gold laner atau jungler. Mereka jadi sandwich generation karena harus jadi tumpuan tim untuk mendulang kemenangan. Makanya, mereka diharuskan unggul dari lawan bagaimanapun caranya! Biasanya, mereka enggka mau tahu seberapa keras usaha kamu untuk ningkatin gold dan level biar bisa “ngegendong” tim.
Kalau sudah menang setelah kerja keras, KINCIR saranin kamu harus kasih self-reward ke diri sendiri. Bisa dengan belanja skin yang bagus atau flexing win streak di media sosial.
8. Panic Attack – Salah Flicker atau tekan WON Waktu lawan Mage
Kondisi ini sering banget kejadian ketika teamfight atau kena gank. Karena panik, kamu pasti pernah salah tekan tombol atau miss click yang akhirnya jadi bahan ledekan rekan satu tim. Contoh nyatanya adalah panik pencet WON ketika melawan mage atau salah flicker ke arah musuh.
9. Money Oriented – Farming nomor satu, menang belakangan
Farming memang jadi salah satu elemen penting di Mobile Legends untuk meningkatkan kekuatan Hero kamu. Namun ada kalanya kalau overfarming malah jadi merugikan tim. Pemain yang sangat money oriented di Mobile Legends kadang lupa tugas ketika teamfight. Mereka hanya fokus farming dengan alasan biar item-nya jadi.
Ya, memang item kamu bisa full, tapi lihat tuh, tim kamu dibikin anxious sama musuh. Kalau sudah seperti ini, item kamu meaningless. Musuh bisa tetap unggul dan menang dengan mudah.
10. Circle – Skuad
Langkah paling tepat kalau mau mudah menang adalah main bareng sama satu circle kamu. Dengan begitu, kamu sudah tidak perlu lagi membangun chemistry karena sudah tahu satu sama lain. Bahkan, para penjoki itu kalau main ya, sama circle mereka. Alasannya sama, supaya enggak ketemu pemain yang toxic atau tukang troll agar bisa menang dengan mudah.
***
Ketika main Mobile Legends nanti, kamu bisa terapkan istilah Jaksel yang telah dibahas tadi. By the way, jangan lupa untuk terus pantau KINCIR agar kamu enggak ketinggalan informasi seru seputar game lainnya, ya!