Fruit Ninja Game Mobile

Game Mobile yang Dulu Populer di Indonesia Tapi Sekarang “Mati”

Perkembangan game mobile selama satu dekade terakhir memang terbilang sangat pesat, terutama di Indonesia. Popularitas game mobile bahkan bisa dibilang melebihi platform bermain game konvensional seperti konsol dan PC.

Bisa dimainkan di mana saja menjadi salah satu kelebihan utama game mobile yang tidak dimiliki oleh PC maupun konsol. Alhasil banyak orang yang terpaku bermain game di layar ponsel masing-masing di waktu senggangnya.

Ketika pertama kali merebak di Indonesia, game mobile menjadi salah satu cara buat menghabiskan waktu luang. Kini seiring dengan perkembangan teknologi, bermain game mobile berubah menjadi aktivitas utama dan bahkan menjadi profesi menjanjikan dengan adanya industri esports di ponsel.

Beberapa game yang dahulu populer di Indonesia ketika game mobile pertama kali menjamur, kini dianggap “mati” karena tidak bisa mengikuti perkembangan zaman. Penasaran game apa saja? Yuk, simak artikel berikut ini!

Game mobile yang dulu populer, tetapi kini tidak terdengar kabarnya

Temple Run

Ketika bermain game di ponsel baru merebak di Indonesia, mayoritas orang di Indonesia pasti pernah menjajal Temple Run. Mengusung konsep endless runner yang sederhana, pemain hanya perlu berlari sejauh mungkin sembari mengumpulkan koin supaya tidak dikejar oleh monyet yang mengejarnya.

Game besutan Imangi Studios ini sayangnya mulai ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia, yang beralih ke game mobile lain. Kegagalan Temple Run mengikuti perkembangan zaman ketika social gaming alias game “mabar” merebak, membuat perlahan tapi pasti game ini bisa dibilang “mati” di Indonesia.

Fruit Ninja

Fruit Ninja Game Mobile
via Istimewa.

Selain Temple Run, game lain yang juga menjadi mainan “wajib” di ponselmu ketika budaya main game mobile berkembang di Indonesia adalah Fruit Ninja. Memiliki gameplay yang simpel karena kamu hanya perlu menebas buah buat mendapat skor tertinggi, membuat Fruit Ninja sempat digandrungi banyak orang.

Sayangnya sama seperti Temple Run, umur Fruit Ninja di kasta game populer di tanah air tidak berlangsung lama. Ketika game mobile kompetitif dengan gameplay kompleks mulai beredar, game besutan Halfbrick Studios ini juga perlahan ditinggalkan pemainnya.

Angry Birds

Berawal dari sebuah game mobile, Angry Birds kini menjelma menjadi sebuah waralaba dengan berbagai produk. Tidak hanya game, waralaba ini juga terbilang cukup sukses dengan diadaptasi menembus layar televisi hingga layar lebar.

Sayangnya popularitas Angry Birds sebagai game di Indonesia tidak bertahan lama. Meskipun sukses sebagai tayangan kartun maupun film, tetapi jumlah pemain game ini di Indonesia tidak sebanyak game mobile kompetitif yang memiliki ekosistem esports yang hidup. Dulunya dimainkan oleh semua kalangan, sekarang biasanya game ini dimainkan oleh anak-anak yang diberikan iPad oleh orang tuanya, dan mengenal waralaba ini dari tayangan kartun atau film.

Subway Surfers

Game Mobile Subway Surfer

Kepopuleran Temple Run membuat banyak developer mengembangkan game serupa pada awal 2010-an. Salah satu judul yang mencuri perhatian banyak orang Indonesia adalah Subway Surfer yang rilis pada 2012. Game ini juga mengusung konsep endless runner, dan pemain berusaha lari sejauh mungkin buat dapat nilai tertinggi.

Sayangnya seperti Temple Run, Subway Surfers juga kesulitan bersaing melawan game lain yang bisa dibilang mengusung gameplay yang kompleks. Tingkah laku pengguna ponsel dalam bermain game membuat game single player seperti Subway Surfers kini menjadi genre yang sangat niche, padahal dulunya merajai chart AppStore maupun Google Play Store.

Flappy Birds

Flappy Birds Game Mobile
via Istimewa.

Salah satu game yang sempat menjadi sebuah fenomena unik adalah Flappy Birds. Game yang dibuat oleh Dong Nguyen ini memikat hati banyak orang di Indonesia, berkat gameplay-nya yang simpel namun bikin penasaran buat mencoba lagi demi mendapat nilai lebih baik.

Berbeda dengan game sebelumnya, Flappy Birds “mati” di Indonesia dan seluruh dunia karena keputusan kreatornya. Dong Nguyen memutuskan buat menarik game ini dari peredaran pada 2014, karena tidak menyangka karyanya bisa sesukses ini dan membuat orang jadi kecanduan bermain. Makanya beberapa ponsel yang di dalamnya ter-install game ini, sempat dijual dengan harga tinggi di internet.

Apakah kamu pernah mencoba game mobile di atas? Jangan lupa buat terus mengunjungi KINCIR untuk mendapatkan informasi terbaru seputar rekomendasi game dan esports ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.