Sebagai salah satu game MOBA paling populer di dunia, skena kompetitif DOTA 2 menjadi salah satu yang paling aktif di industri esports. Game besutan Valve tersebut baru saja menyelenggarakan The International 2023, yang merupakan turnamen DOTA 2 terbesar di tahun ini.
Penasaran dengan fakta seputar turnamen DOTA 2 The International 2023 yang baru saja rampung pada Minggu (29/10)? Yuk, simak artikel KINCIR berikut ini!
Fakta tentang The International 2023, turnamen DOTA 2 terbesar tahun ini
Kalahkan Gaimin Gladiators di grand finals, Team Spirit raih trofi kedua
Team Spirit berhasil menasbihkan diri sebagai tim DOTA 2 terbaik di dunia buat tahun ini. Yatoro dan kawan-kawan berhasil menumpas Gaimin Gladiators dengan skor telak 3-0 di babak final, buat merebut trofi The International kedua mereka sepanjang sejarah.
Kemenangan ini membuat mereka berhasil mendapatkan trofi The International kedua mereka. Team Spirit menyusul OG sebagai tim esports kedua yang memiliki dua trofi The International di markas mereka. Sebelumnya Team Spirit sudah pernah memenangi turnamen ini, tepatnya pada The International 2021.
Juara dengan pemain yang kurang lebih sama, hanya TORONTOTOKYO yang hengkang dari Team Spirit
Sebelum menjadi juara pada tahun ini, Team Spirit sudah pernah menjuarai The International 2021. Uniknya lagi dari tim yang juara pada tahun 2021, TORONTOTOKYO menjadi satu-satunya pemain yang hengkang dari tim tersebut. Pemain asal Rusia tersebut memutuskan buat hengkang dari Team Spirit ke BetBoom pada akhir tahun 2022.
Sementara itu empat pemain lainnya, yaitu Yatoro, Collapse, Mira, dan Miposhka masih bertahan di Team Secret hingga saat ini. Posisi TORONTOTOKYO di Team Spirit digantikan oleh Larl, yang langsung mengembalikan Aegis of Champions ke tangan Team Spirit.
Ditonton oleh jutaan pasang mata
Sebagai turnamen DOTA 2 terbesar di tahun ini, turnamen ini menjadi pusat perhatian para penggemar dalam beberapa hari terakhir. Apalagi sejak memasuki babak delapan besar, persaingan dari semua tim yang berlaga menjadi semakin memanas.
Melansir situs Escharts, peak viewers dari turnamen ini mencapai 1,4 juta orang. Jumlah tersebut terjadi saat pertandingan antara Team Secret melawan Gaimin Gladiators di babak grand finals. Turnamen ini sendiri ditayangkan di beberapa media sosial ternama, seperti YouTube, Kick, dan Twitch.
Ada Indonesia, coy!
Meskipun tidak ada tim esports asal Indonesia yang lolos ke The International 2023, tetapi masih ada perwakilan asal Indonesia di turnamen ini. Mikoto dan Whitemon menjadi dua pemain asal Indonesia di turnamen ini saat membela tim masing-masing.
Sayangnya perjalanan keduanya bisa dibilang tidak terlalu jauh. Mikoto bersama dengan Talon Esports harus terhenti di lower bracket round 2. Sementara itu Whitemon dan TSM bahkan harus tersingkir terlebih dahulu, yaitu di lower bracket round 1.
Prize pool menurun, Eva Elfie turun tangan?
Selama ini turnamen The International dikenal sebagai salah satu turnamen dengan prize pool terbesar. Sayangnya jumlah hadiah di turnamen ini terbilang cukup rendah jika dibandingkan dengan delapan tahun terakhir.
Turnamen tahun ini hanya memiliki prize pool sebesar USD 1,4 juta, dan jumlah tersebut jelas menurun jauh ketimbang tahun lalu yang mencapai USD 18 juta. Padahal pada turnamen The International 2021 yang lalu, hadiahnya bisa mencapai USD 40 juta.
Hal tersebut membuat salah satu bintang film dewasa, Eva Elfie memberikan pendapatnya. Bahkan ia mengatakan akan menyumbang pendapatannya ke dalam prize pool turnamen. Meskipun begitu, pernyataan Eva Elfie tersebut hanya sebatas candaan semata. Belum ada respons apapun dari Valve terkait dengan inisiatif dari Eva Elfie.
Jangan lupa buat terus mengunjungi KINCIR untuk mendapatkan informasi terbaru seputar games dan esports!