Lupakan sejenak soal balapan mobil super cepat F1, karena salah satu olahraga balapan terpopuler ini kelihatannya akan menemukan pesaingnya, yaitu drone racing alias balapan drone.
Perkembangan teknologi yang pesat membuat pesawat robot tanpa awak ini jadi salah satu benda yang paling fenomenal di masa kini. Banyak yang menggunakan drone untuk keperluan jurnalistik, seperti pengambilan gambar atau video di tempat yang tidak terjangkau. Bahkan ada juga yang cuma menjadikan drone sebagai hobi semata. Nah, kayaknya hal inilah yang mendorong para penggiat drone di seluruh dunia berinovasi untuk menemukan sebuah kompetisi baru berupa balapan antar drone.
Sebenarnya, balapan drone ini bukan sebuah fenomena yang baru aja muncul. Sebelum fenomena drone muncul ke permukaan, orang-orang udah mencoba berkompetisi lewat pesawat remote control. Tapi, dengan teknologi yang semakin hari semakin canggih, inovasi-inovasi baru terus bermunculan hingga memunculkan ide kompetisi balapan drone.
Salah satu teknologinya adalah penggunaan kamera beresolusi tinggi pada drone, yang memungkinkan penggunanya bisa merasakan layaknya seperti “mengendarai” drone dengan kecepatan tinggi, layaknya mengendarai jet darat alias mobil F1, atau seperti bermain video game. Tentunya sang “pengendara” drone harus dilengkapi dengan peralatan seperti headset VR.
FYI, drone khusus untuk balapan ini bisa mencapai kecepatan tertinggi hingga 120 kilometer/jam, dan mengeluarkan suara yang mirip mobil F1 loh! Enggak cuma kecepatan sama suaranya aja, drone ini juga harus melakukan pitstop untuk mengisi batere.
Enggak ada yang tahu secara pasti kapan dan dimana fenomena drone racing ini pertama kali muncul. Tapi The Economist menyebutkan kalo fenomena ini pertama kali muncul di Australia pada tahun 2014, dimana para penggiat drone disana berkompetisi agar drone miliknya menjadi yang tercepat. Dokumentasi yang disebarkan lewat media sosial juga jadi salah satu faktor olahraga model baru ini menjadi viral.
Drone racing semakin viral setelah fenomena ini menjalar hingga Amerika Serikat, yang menjadi negara yang pertama kali menyelenggarakan kompetisi balapan drone resmi pada tahun 2015 di California State Fair, negara bagian California. Kompetisi ini diikuti oleh 100 peserta dengan hadiah sebesar $25 ribu. Pada tahun 2016, balapan drone menjadi sebuah kejuaraan dunia yang diadakan di Dubai. Kedepannya, bakal ada kejuaraan MultiGP US Championships yang akan diselenggarakan pada tahun ini.
Jangan heran kalo drone racing ini bakal jadi salah satu olahraga paling populer. Buktinya bisa lo liat dengan langkah yang diambil oleh stasiun TV asal Inggris, Sky, yang mengeluarkan sekitar $1 juta untuk mengamankan hak siar balapan Drone racing League (DRL) yang akan diselenggarakan di AS. Selain Sky, ESPN juga mendapat hak siar 10 episode DRL, yang akan memulai kompetisi pada 23 Oktober 2016.
DRL sendiri akan diselenggarakan hingga 20 November 2016, dan akan mengambil venue di Dolphin Stadium, Miami, sebuah mall yang terbengkalai di Los Angeles, laboratorium di New York, sebuah bengkel di Detroit, dan pabrik kertas di Ohio. Sistem yang dilombakan juga enggak jauh berbeda dengan balapan drone yang udah ada sebelumnya.
Meskipun drone racing ini udah jadi fenomena dunia, sebenarnya masih banyak yang memperdebatkan apakah balapan drone itu sebuah olahraga atau bukan. Tapi, Viki bisa bilang drone racing ini udah bisa dibilang sebagai olahraga modern, dimana ada kompetisi, kecepatan, uang yang berputar, dan siaran TV, yang udah jadi aspek-aspek umum sebuah olahraga.