Mungkin kamu bakal berpikir bentuknya kayak capung. Nyatanya, drone capung ini layaknya drone kebanyakan yang memiliki empat buah baling-baling atau lebih. Bedanya, perangkat ini dipasang pada capung sungguhan.
DilansirHuffington Post, saat ini, startup bernama Draper Labs tengah ngembangin konsep drone yang bakal dipasang pada badan capung sungguhan sebagai media utamanya. Menariknya, drone ini diklaim sebagai drone terkecil di dunia.
Drone yang diberi nama DragonFly ini merupakan proyek micro–drone yang bertujuan ngambil video dari perspektif benda kecil, salah satunya serangga. Kalau proyek ini sukses, Draper Labs bakal ngembangin DragonFly sebagai perangkat khusus buat mempelajari saraf dalam kepentingan medis di masa depan.
Nantinya, selain drone, capung ini bakal dilengkapin rangkaian navigasi genetika, biologi sintetis, dan sistem neuroteknologi di atas punggungnya. Serangga mungil ini juga dilengkapi dengan sel surya built–in sebagai penambah daya. Perintah dikirim ke neuron yang ada di dalam kabel saraf capung buat mandu jalan terbangnya. Menariknya lagi, perangkat tersebut bakal ditempelin ke capung yang nantinya dikontrol oleh Draper Labs. Wow!
Kira-kira capungnya bakal kesetrum, enggak, ya? Tenang aja, drone ini enggak akan membahayakan capung, kok. Perangkat ini cuma berfungsi sebagai pengendali capung buat terbang ke arah yang ditentuin. Ini kayak drone pada umumnya, masih diatur oleh pengendali.
Teknologi ini udah dikenalin awal 2017. Namun, saat itu, masih tahap uji coba awal dan pengembang juga enggak ngasih tahu kelanjutannya. Nah, baru-baru ini, Draper Labs mamerin kemajuannya dengan konsep DragonFly. Teknologi ini ngasih kita gambaran kalau teknologi bisa juga dikolaborasiin dengan makhluk hidup.
Pihak Draper Labs saat ini masih terus menguji coba sejauh mana jarak terbang capung dan ketahanannya. Sebenarnya, teknologi ini dibuat buat ngendaliin hewan dari jarak jauh. Mereka juga bakal ngembangin komponen dan kabel saraf perangkat yang lebih ringkas. Harapannya, enggak hanya pakai capung, tapi juga serangga lain yang berukuran lebih kecil.
Jangan-jangan, teknologi ini terinspirasi dengan alat kontrol semutnya Ant Man! Bagaimana menurut lo?
Buat kamu yang penasaran, nih, lihat cuplikan videonya di bawah ini.