5 Waralaba Game Fighting Terbaik selain Tekken dan Street Fighter (Bagian 1)

Game fighting bisa dibilang salah satu ciptaan paling menarik yang pernah dibuat manusia. Soalnya, di game inilah lo bisa berantem dengan cara yang beradab lalu merasa puas setelah melakukannya. Yap, bagi gamers, khususnya cowok dewasa, enggak ada yang lebih memuaskan ketimbang mainin game tarung. Kapan lagi bisa pukul-pukulan atau ngezalimin orang tanpa perlu ngerasa sakit atau khawatir selain di game fighting?

Bicara soal game fighting, nama Tekken atau Street Fighter udah pasti menjadi judul game yang pertama kali muncul di kepala lo. Faktanya, keduanya memang mendominasi jagat video game. Sebenarnya, sih, masih ada game tarung lain yang enggak kalah seru dan bakal mengejutkan lo dengan konten menarik.

Buat lo yang udah ngerasa bosan sama Tekken dan Street Fighter, lima waralaba game fighting yang akan dibahas di bawah ini bisa jadi rekomendasi terbaik. Simak baik-baik!

 

1. Fatal Fury/The King of Fighter

Via Istimewa

Sebenarnya, Fatal Fury dan The King of Fighters (KoF) adalah dua game yang berbeda, namun berasal dari indukan yang sama. KoF saat ini memang menjadi satu-satunya yang eksis. Namun, KOF enggak bakal kayak sekarang tanpa keberadaan Fatal Fury.

Fatal Fury: King of Fighters awalnya dirilis pada 1991 untuk mesin arcade NeoGeo. Game garapan SNK ini punya pengaruh yang sangat besar di dunia industri game. Game inilah yang pertama kali memperkenalkan sistem multi-lane dalam pertarungan. Sistem ini memungkinkan pemain untuk bergerak ke atas dan ke bawah, yang mana sebelumnya hanya bisa bergerak maju mundur.

SNK memutuskan untuk menjadikan KoF menjadi waralaba game tarung yang berdiri sendiri yang berbasis Fatal Fury. Semua hal, termasuk sistem, gameplay, dan karakter, diadaptasi ke KoF. Hal ini pun terbukti menjadi sebuah keputusan yang tepat. KoF terbukti disukai oleh gamers di seluruh dunia yang menyukai kedinamisan sistem pertarungannya.

Mungkin pada awalnya lo berpikir bahwa KoF dan Street Fighter adalah game yang sama. Nyatanya, pendapat lo terbukti salah karena dua game ini benar-benar beda. Perbedaan pertama bisa lo lihat dari masing-masing pengembangnya (SNK untuk KoF, Capcom untuk Street Fighter). Namun, kalau lo berpikir game ini berasal dari satu “indukan”, kali ini lo benar. Soalnya, KoF (saat masih menjadi Fatal Fury: King of Fighters) didesain oleh Takashi Nishiyama, sang kreator Street Fighter orisinal (1987).

 

2. Marvel Vs. Capcom

Via Istimewa

Inilah mimpi basahnya para penggemar Marvel dan Capcom. Sejak dirilis pertama kali pada 1996, game ini telah menyicipi kesuksesan gemilang di negara asal Capcom, Jepang, atau pun belahan dunia lainnya. Uniknya, game ini pada awalnya mencoba peruntungan di mesin arcade. Namun, karena permintaan dari gamers di seluruh dunia, Capcom pun membuat seri game fighting terambisiusnya ini hijrah ke platform konsol, handheld, dan PC. Terhitung Desember 2017, seri Marvel vs. Capcom udah terjual hingga 8,6 juta kopi. Jumlah yang terbilang mengesankan untuk ukuran game fighting.

Marvel Vs. Capcom adalah game fighting crossover yang dirilis dan dikembangkan oleh Capcom. Sesuai judulnya, karakter yang bisa dimainkan di game ini gabungan dari karakter yang ada di semesta Marvel dan Capcom. Gameplay-nya sendiri pada awalnya meminjam dari game Capcom berlisensi Marvel seperti X-Men: Children of the Atom dan Marvel Super Heroes. Seri game ini juga dikenal sebagai pelopor sistem tag team.

Di mata gamers dan kritikus, Marvel Vs. Capcom mendapat sambutan yang sangat positif. Game ini dipuji berkat tempo permainan yang cepat, kualitas animasi, dan ragam karakter yang bisa dimainkan. Di sisi lain, seri game ini juga mendapat kritik pedas karena minimnya konten, khususnya di beberapa seri terbarunya.

Intipin juga Game-game Marvel Terbaik yang Harus Lo Mainin.

 

3. Soulcalibur

Via Istimewa

Seri game garapan Bandai Namco ini bisa dibilang jadi waralaba game fighting paling unik dan menarik. Secara kasatmata, game ini terlihat enggak jauh beda dengan sesama game buatan Bandai Namco yang lebih populer, Tekken. Namun, kalau lo udah coba memainkannya, baru terasa perbedaan yang cukup jelas antara dua game ini.

Jika Tekken mengandalkan pertarungan tangan kosong sebagai daya tarik utama, Soulcalibur membebaskan karakternya untuk memakai senjata andalannya. Tiap karakter dan senjata yang dimilikinya juga punya karakteristik tersendiri. Sistem pertarungannya juga beda dari Tekken. Di game ini, ada sistem menangkis bernama Guard Impact yang bisa lo lakukan dengan memencet salah satu tombol. Soulcalibur juga jadi unik berkat sistem Ring Outs, peraturan yang membuat pemain akan dianggap kalah jika keluar dari arena pertarungan.

Daya tarik Soulcalibur bukan cuma karena keunikannya. Tiap kali merilis seri terbaru Soulcalibur, Bandai Namco pasti menawarkan sesuatu yang enggak ada di game sebelumnya. Game ini memang terbilang rajin untuk mengubah atau menghilangkan sistem lama dan menggantinya dengan yang baru. Begitu juga sebaliknya. Jika sistem baru udah dianggap enggak menarik, sistem lama pun akan gantian masuk menggantikan.

Di antara itu semua, ragam karakterlah yang menjadi alasan kenapa game ini begitu digemari. Sepertinya, hukumnya wajib bagi Soulcalibur untuk memasukkan karakter yang berasal dari waralaba game atau film lain. Karakter dari waralaba Tekken seperti Jin, Heihachi, atau Yoshimitsu menjadi yang paling sering masuk ke game ini. Lebih kerennya lagi, game ini juga pernah memasukkan karakter dari game lain seperti Link (The Legend of Zelda), Yoda dan Darth Vader (Star Wars), Kratos (God of War), Ezio (Assassin's Creed) hingga Geralt of Rivia (The Witcher).

 

4. Virtua Fighter

Via Istimewa

Salah satu waralaba game fighting terbaik yang agak terlupakan. Game garapan Sega-AM2 ini memang tenggelam oleh nama besar Tekken, Street Fighter, atau Mortal Kombat. Namun, bukan berarti game ini jelek atau enggak menarik. Justru kebalikannya, Virtua Fighter menjadi salah satu game fighting yang dikultuskan. Penggemar game fighting pun berharap banget game ini dirilis kembali ke platform masa kini agar bisa bersaing dengan waralaba lain.

Virtua Fighter sering kali dianggap sebagai “bapaknya” game fighting 3-D. Setiap kali merilis seri terbaru, game ini pasti berinovasi atau memperbaiki kualitas grafis dan teknisnya. Banyak game fighting lain, seperti Dead or Alive, yang terinspirasi dari Virtua Fighter. Bahkan, game ini pun mendapat penghargaan khusus di bidang seni dan hiburan oleh Smithsonian Instituion saking besarnya kontribusinya terhadap perkembangan dunia game. Mesin arcade game ini juga menjadi satu-satunya koleksi permanen Museum Sejarah Nasional Amerika Smithsonian.

Secara gameplay, Virtua Fighter punya mekanisme yang hampir sama dengan game fighting lainnya. Pemain harus memenangkan dua hingga tiga ronde dengan durasi 30 detik lebih per rondenya. Pemain dinyatakan kalah jika karakter yang digunakannya keluar dari arena pertarungan. Uniknya, ada sistem ronde keempat jika terjadi double KO.

Simak juga 5 Waralaba Video Game yang Penggemarnya Paling Banyak.

 

5. Mortal Kombat

Via Istimewa

Haram hukumnya kalau ngebahas game fighting terbaik selain Tekken dan Street Fighter tanpa Mortal Kombat. Seri game yang awalnya digarap oleh Midway Games ini sempat menghadapi ketidakjelasan karena bangkrutnya sang developer pada 1992. Untungnya, Warner Bros. mengakuisisi waralaba ini dan benar-benar membangkitkannya kembali menjadi “penguasa” dunia game fighting, bahkan dunia hiburan.

Seperti yang udah lo ketahui sebagai gamer, Mortal Kombat dikenal dengan reputasi sarat kekerasan. Bahkan, kekerasan yang ditampilkan udah mencapai level kesadisan yang enggak bisa diterima, khususnya bagi para orangtua yang punya anak. Darah bercipratan dan bagian tubuh yang terpotong menjadi hal yang sangat lumrah di game ini. Bahkan, adegan kekerasan didesain dan digambarkan dengan sangat mendetail. Jadi, wajar kalau lo ngerasa agak mual saat bermain. Fitur "Fatalities" yang menjadi “sumber” kekerasanlah yang mendorong game ini menciptakan sistem rating ESRB.

Meski sadis, game ini tetap aja digemari oleh penggemar game tarung di seluruh dunia. Mekanisme pertarungannya memang enggak sekompleks Tekken. Apa yang bikin game ini sangat adiktif enggak lain berkat sistem Fatalities sebagai satu-satunya cara terbaik untuk menghabisi lawan. Tiap karakter pun punya Fatalities yang khas dan tentunya sadis.

***

Begitulah game fighting, genre game yang sering dijadikan pelampiasan oleh gamers di seluruh dunia. Genre game ini memang punya risiko besar membosankan karena yang bisa lo lakukan hanyalah berantem. Untungnya, developer zaman sekarang udah tahu keinginan gamers hingga menambahkan ragam konten menarik atau membuat kompetisi resmi agar enggak membosankan.

Eits, waralaba game fighting keren enggak selesai cuma di lima game tadi, ya. Masih ada lagi beberapa waralaba game fighting lain yang enggak kalah seru. Sisanya bakal dibahas di pembahasan selanjutnya. Jadi, pantengin terus Kincir.com!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.