Penantian para pencinta Shonen Jump di seluruh dunia akhirnya usai! Pada 15 Februari 2019, game besutan Bandai Namco, Jump Force, resmi dirilis untuk PS 4, PC, dan Xbox One. Sejak pertama kali diumumkan pada gelaran E3 2018 lalu, Bandai Namco memperkenalkan Jump Force sebagai salah satu lini game fighting andalan mereka. Penggemar pun semakin dibuat penasaran, seperti apa, sih, sebenarnya game ini?
Jika melihat trailer yang sudah dirilis oleh Bandai Namco sebelumnya, kita selalu disuguhkan dengan kualitas grafis yang begitu memukau. Efek 3-D yang begitu mendetail bikin tangan para gamers yang sudah menunggu game yang satu ini semakin gatal. Terlebih lagi pilihan karakter yang begitu variatif bikin game ini semakin ditunggu-tunggu oleh penggemarnya.
Apakah penantian lebih dari setengah tahun ini dapat terbayarkan lunas dengan semua aspek yang ditawarkan oleh Jump Force? Untuk memastikan hal tersebut, yuk, simak ulasan dari KINCIR di bawah ini!
Detail Grafis Enggak Sesuai Ekspektasi
Sepertinya untuk poin yang satu ini akan sangat banyak yang bisa dibahas. Dari grafis secara keseluruhan memang game ini menampilkan kualitas 3-D yang begitu memukau. Berkat Unreal Engine, kualitas gambar Jump Force tampak lebih nyata jika dibandingan dengan game sejenis seperti Tekken ataupun seri Naruto Shippuden: Ultimate Ninja.
Game ini juga menampilkan detail setiap map dengan sangat baik. Selain membawa tempat-tempat terkenal di dunia seperti New York dan Matterhorn (Alaska) sebagai stage pertarungan. Satu lagi hal unik yang dapat kalian temukan adalah lokasi-lokasi ikonis yang dimasukkan di setiap map. Misalnya, di San Fransisco kalian akan melihat Patung Madara Uchiha (Naruto) yang berada di Final Valley.
Ironisnya, semua detail animasi yang begitu memukau ini mempunyai nilai minus pada bagian mimik wajah dan gestur karakter ketika berada di mode Campaign. Beberapa karakter seperti Luffy dan Trunks memiliki mimik paling mengganggu sepanjang alur cerita. Kekurangan ini menjadi fatal mengingat bahwa Spike Chunsoft menggunakan Unreal Engine untuk membuat Jump Force senyata mungkin.
Alur Cerita yang Monoton
Sama seperti pada game umumnya, Jump Force juga memiliki alur cerita. Akan tetapi, cerita pada mode Campaign sangatlah membosankan. Kalian hanya diharuskan melakukan pertarungan secara terus menerus mengikuti alur yang ada. Apalagi ditambah dengan terlalu banyaknya dialog yang terjadi semakin menimbulkan kejenuhan ketika menjalani mode ini. Mungkin faktor lain yang membuat mode ini membosankan adalah tidak ada scoring musik sehingga semua terasa 'sepi'.
Hal seru yang bisa didapatkan di mode Campaign adalah kalian akan digabungkan dengan beberapa karakter ternama sesuai dengan alur cerita. Hal ini menjadi nilai tambah karena kalian bisa melakukan kombo yang berbeda-beda di setiap pertarungannya. Namun, secara garis besar, alur cerita yang terdapat di mode ini dirasa masih bisa dibuat lebih baik lagi.
Adu Pukul yang Asyik dan Menarik
Jika sebelumnya kalian sudah melihat trailer dari Jump Force, kalian akan merasakan sensasi yang sama persis ketika menjalani pertarungan. Efek dari skill tiap karakter ditampilkan sama seperti yang terjadi di anime. Tentu saja, buat para pencinta Shonen Jump, yang paling ditunggu adalah jurus andalan tiap karakter. Kalian bisa bernapas lega dalam hal ini, karena Spike Chunsoft menghadirkannya dengan begitu apik dan memukau.
Hal menarik lain dari segi gameplay adalah mode Awakening. Ketika mengaktifkan mode ini karakter yang kalian gunakan bisa berubah bentuk seperti yang ada di anime. Naruto akan berubah menjadi Bijuu Mode lalu Goku berubah menjadi Super Saiyan Blue dan masih banyak lagi. Ada juga yang karakter yang tidak bisa melakukan transformasi. Jika karakter tersebut memasuki mode Awakening akan muncul aura yang mengelilingi tubuh.
Untuk penjelasan penggunaan tombol pada konsol, semua itu akan dimuat pada mode tutorial. Bagaimana cara melakukan normal attack, heacy attack, special combo, atau pun membangkitkan mode Awakening.
Ragam Mode Menarik
Setiap karakter yang ada di Jump Force memiliki level yang bisa ditingkatkan. Salah satu caranya dengan menyelesaikan beberapa misi tambahan di luar dari alur cerita. Misi ini bisa kalian dapatkan dengan melakukan interaksi dengan NPC yang terdapat pada aula markas Jump Force. Selain EXP, kalian juga bisa mendapatkan hadiah-hadiah yang bisa digunakan pada avatar kalian, seperti outfit dan material untuk melakukan upgrade skill.
Setiap misi yang disediakan memiliki beberapa tingkat kesulitan. Untuk kalian yang pemula, lebih baik kalian memilih tingkat kesulitan easy setidaknya sampai Avatar kalian mencapai level 20-25. Pasalnya, tingkat kesulitan antara easy dan normal sangatlah jauh. Meskipun hadiah yang didapatkan tidak terlalu banyak, menyelesaikan mode easy sangat membantu kalian di awal-awal game.
Bisa Bikin Karakter Sendiri
Fitur ini menjadi daya tarik tersendiri ketika memainkan Jump Force. Di luar dari 40 karakter yang tersedia, kalian bisa menggunakan karakter buatan yang disebut avatar. Nantinya avatar yang kalian buat akan menjadi tokoh utama ketika menjalani mode Campaign bersama dengan beberapa karakter yang tergabung dalam asosiasi Jump Force.
Kalian bisa mendesain avatar ini sesuai dengan keinginan. Selain dari segi fisik, kalian juga bisa menggunakan set outfit agar karakter buatan kalian makin keren. Kalian bisa mendandani Avatar kalian dengan outfit dari karakter-karakter yang ada di dalam Jump Force. Fitur ini sangat cocok untuk kalian yang memiliki fantasi memiliki karakter anime sendiri.
***
Untuk ukuran game modern, Jump Force dirasa masih perlu ditingkatkan dari segi visual, terutama permasalahan mimik muka dan gestur. Meskipun begitu, ada banyak hal lain yang bisa kalian nikmati dari game ini.
Bagaimana pendapat kalian tentang game yang satu ini? Kalau punya pendapat lain tentang Jump Force, silakan share di kolom komentar pada bagian atas artikel ini, ya!