Pekan ini industri games ramai dengan sebuah game yang berjudul Hogwarts Legacy. Banyak pemain dan juga kritikus game yang memberikan pujian selangit buat game garapan Avalanche Software ini. Nah, KINCIR sendiri penasaran dengan game tersebut, dan memutuskan untuk turut memberikan review game Hogwarts Legacy dalam artikel ini.
Seperti yang telah KINCIR beritakan sebelumnya, Hogwarts Legacy memang jadi salah satu game yang mencuri perhatian dalam satu pekan ini. Hal tersebut terbukti dengan game ini yang berhasil memecahkan rekor sebagai game single player dengan penonton terbanyak dalam situs Twitch.
Apakah Hogwarts Legacy memang menjadi sebuah game yang seramai dan sebagus itu? Tenang saja, semuanya akan KINCIR ulas dalam review game berikut ini!
Review Game Hogwarts Legacy
Meng-capture semesta Harry Potter dengan sempurna
Sejak pertama kali diperkenalkan ke publik, Avalanche Software maupun Warner Bros. Game benar-benar mengedepankan pengalaman bermain dalam semesta Harry Potter yang otentik. Meskipun enggak ada satupun karakter utama dari film ataupun buku Harry Potter dalam game ini, namun kamu tetap bisa merasakan nuansa Hogwarts yang sangat kental di sini.
Mulai dari indahnya kastil Hogwarts, kengerian The Forbidden Forest yang mencekam, hingga desa-desa kecil di sekitar Hogwarts yang terasa hidup, semuanya tergambar dengan sempurna. Bahkan detail-detail kecil yang sebenarnya bisa saja luput, dapat Avalanche Software hadirkan dalam game ini.
Misalnya saja lukisan-lukisan yang terpajang di Hogwarts, hampir semuanya bisa bergerak dan memiliki dialog yang unik. Kemudian ruangan-ruangan ikonis yang terdapat dalam film, juga bisa kamu temukan dalam game ini.
Setiap house mulai dari Gryffindor, Slytherin, Hufflepuff, dan Ravenclaw memiliki ruang tengah yang unik dan berbeda-beda satu sama lain (padahal jika sang developer malas, sebenarnya bisa saja dibuat sama). Hal inilah yang hingga saat ini membuat saya kagum dengan game ini, bahwasanya Avalanche Software benar-benar serius buat memberikan pengalaman menjadi murid Hogwarts yang seutuhnya.
Spot-spot ikonis lain di dalam kastil Hogwarts seperti ruangan kelas, grand staircase, perpustakaan dengan restricted section, hingga setiap jengkal lorong di dalam kastil Hogwarts, benar-benar membawa kamu nostalgia dengan film Harry Potter. Pokoknya, semua environment dalam Hogwarts dan sekitarnya, berhasil game ini hadirkan dengan sempurna.
Enggak hanya tampilan secara visual yang sangat otentik, tetapi background music dalam game ini juga sangat identik dengan yang terdapat di dalam film. Momen ketika kamu mengeksplor kastil Hogwarts dengan alunan musik khas Harry Potter yang sayup-sayup terdengar di background, merupakan sebuah pengalaman yang tiada duanya bagi seorang Potterhead.
Game ini yang memiliki sistem open world, akan bikin kamu betah buat menghabiskan waktu berjam-jam buat sekadar jalan-jalan atau mengeksplorasi puluhan points of interest yang terdapat dalam semesta Harry Potter yang mungkin selama ini hanya bisa kamu imajinasikan lewat buku atau lihat dalam film.
Tanpa karakter dari film dan buku Harry Potter? Sama sekali bukan masalah!
Seperti yang telah KINCIR sempat singgung, game ini memang enggak memiliki satupun karakter utama dari film dan buku Harry Potter yang mungkin pernah kamu baca atau tonton. Hal tersebut bukanlah menjadi sebuah kekurangan, lantaran Avalanche Software bisa membuat alur cerita dengan cukup bebas dan enggak terikat dengan buku maupun filmnya.
Kamu akan menggunakan karakter buatanmu sendiri, yang akan berperan sebagai anak pindahan tahun kelima yang akan mulai sekolah di Hogwarts pada semester ini. Ia bukanlah anak baru biasa, namun ia memiliki keistimewaan lantaran bisa mengendalikan ilmu sihir kuno yang legendaris. Maka dari itu banyak sekali orang-orang jahat yang ingin mengambil kemampuan tersebut dari diri kamu.
Tampilan karakter ini sendiri bisa kamu kreasikan sendiri sesuai dengan keinginanmu sendiri. Opsi kustomisasinya terbilang cukup luas, dengan puluhan opsi mulai dari struktur wajah, gaya rambut, hingga intonasi suara.
Bahkan game ini juga cukup inklusif, dengan enggak memandang jenis kelamin sama sekali. Misalnya kamu ingin membuat karakter dengan tampilan laki-laki tapi memiliki suara perempuan ataupun sebaliknya, kamu bisa membuatnya dalam game ini.
Nah, lantaran masih berada dalam semesta yang sama dengan buku dan film Harry Potter, masih terdapat beberapa lineage yang berhubungan dengan beberapa karakter dalam buku dan filmnya.
Misalnya saja kepala sekolah dalam game ini adalah Phineas Nigellus Black, yang masih satu garis keturunan dengan Sirius Black yang ada di film dan buku. Selain itu Matilda Weasley yang menjabat sebagai wakil kepala sekolah, juga merupakan leluhur dari keluarga Weasley yang terdapat di film dan buku.
Jadinya walaupun enggak ada karakter penting yang terdapat di buku atau film, game ini tetap meng-acknowledge beberapa keluarga legendaris yang terdapat dalam semesta Harry Potter. Alhasil game ini seolah menjadi tambahan gambaran seberapa legendarisnya dua keluarga tersebut.
Gameplay yang bisa membuat kamu tenggelam menjadi seorang penyihir
Jika dua bagian sebelumnya membahas soal bagaimana hebatnya Avalanche Software mengambil latar belakang cerita dan tempat seperti layaknya film dan buku Harry Potter, hal yang sama juga akan kamu rasakan saat kamu memainkan game ini.
Apabila kamu sudah pernah menonton atau membaca buku Harry Potter, kamu benar-benar akan merasakan bagaimana rasanya berpetualang menjadi seorang penyihir yang seutuhnya. Sama seperti kisah dalam buku dan film, di sini kamu enggak hanya akan menjadi seorang murid, tetapi juga harus melawan orang-orang yang mencelakai kamu.
Buat melawan Ranrok dan pasukannya yang merupakan karakter antagonis dalam game ini, kamu tentunya harus bisa mempertahankan diri. Nah di sinilah unsur keseruan dalam game ini, yang tetap menyenangkan dan bisa dinikmati oleh banyak orang, bahkan jika kamu merupakan Potterhead yang hanya tertarik dengan game ini lantaran memiliki unsur semesta Harry Potter.
Gameplay dari Hogwarts Legacy enggak terlalu ribet dan bisa dimainkan oleh siapapun. Hal tersebut lantaran button mapping dalam game ini yang sangat mirip dengan game bertipe action adventure lain yang mungkin sudah sangat familier.
Misalnya saja tombol segitiga (KINCIR memainkan game ini menggunakan Playstation, sehingga referensi tombol dalam artikel ini menggunakan controller konsol tersebut), yang akan menjadi tombol untuk meng-counter serangan musuh. Bahkan kamu juga langsung mengubah defense menjadi attack dengan sekejap jika menahan menekan tombol segitiga.
Kemudian mekanik serangan dalam game ini juga sangat ramah buat pemula, lantaran menggunakan sistem auto aim. Alhasil kamu enggak perlu ribet-ribet mengeker musuh menggunakan controller, karena serangan kamu hampir pasti akan terkena musuh. Kamu hanya perlu mengunci target menggunakan tombol R3, dan melakukan serangan dengan tombol R2.
Nah, mantra-mantra unik yang menjadi ciri khas dari Harry Potter juga terdapat dalam game ini. Kamu bisa meng-equip mantra-mantra tersebut, ke empat tombol utama yaitu segitga, kotak, bulat, dan silang. Lantran mantra dalam game ini jumlahnya mencapai belasan dan hanya ada empat tombol yang tersedia, kamu bisa mengubahnya dengan cepat sesuai dengan keinginan.
Mantra-mantra tersebut nantinya berguna dalam sistem kombat yang terdapat dalam game ini. Misalnya saja Accio yang bisa mendekatkan musuh ke arah kita, Leviosa yang bisa membuat musuh terangkat ke udara sambil terkena stun, Incendio yang dapat membakar musuh, hingga Expelliarmus yang berguna untuk meng-disarm senjata yang musuh miliki.
Namun kamu enggak bisa nge-spam mantra-mantra tersebut secara terus menerus. Terdapat sistem cooldown yang membuat kamu harus menunggu beberapa saat, sebelum bisa menggunakan mantra tersebut lagi. Tenang saja, semakin tinggi level karaktermu, maka semakin sebentar pula cooldown yang harus kamu tunggu.
Mantra-mantra tersebut hanya sebatas pendukung, yang bisa memudahkan kamu memenangkan pertarungan. Mereka berperan untuk memberikan kamu kesempatan untuk melakukan combo, lantaran semakin besar combo yang kamu miliki maka akan semakin besar pula damage yang bisa kamu berikan ke musuh.
Nah, mantra-mantra tersebut bisa kamu dapatkan secara progresif dengan mengerjakan misi main story maupun side quest. Bahkan mantra-mantra tersebut kadang menjadi salah satu syarat utama yang harus kamu kuasai, untuk bisa melanjutkan misi utama dalam game ini.
Satu mekanik lagi yang membuat saya kagum akan game ini adalah kamu bisa mengendarai sapu terbang seperti layaknya di dalam film dan buku. Game ini memiliki map yang sangat luas, dan tentunya membutuhkan waktu yang sangat lama buat berjalan menuju points of interest yang misalnya jauh. Maka dari itu kehadiran sapu terbang menjadi sebuah travel system yang menyenangkan.
Terlebih buat orang yang doyan “ngebolang” saat bermain game open world seperti saya, kehadiran sapu terbang tentunya membuat saya bisa menjangkau tempat-tempat yang bikin mager didatangi jika harus berjalan kaki.
Selain itu momen-momen ketika mengendarai sapu terbang untuk pertama kalinya dalam game ini, masih menjadi salah satu momen terbaik yang saya dapatkan kala bermain Hogwarts Legacy hingga saat ini.
Sistem looting gear dan talent tree yang bikin betah buat levelling ngerjain side quest dan exploring
Selain bertipe open world serta action adventure, game ini juga memiliki unsur RPG yang tergambar dalam sistem looting gear-nya. Setiap kostum yang bisa kamu dapatkan dalam game ini, akan berpengaruh ke dalam statistik defense ataupun offense dari karaktermu.
Kostum-kostum tersebut bisa kamu dapatkan dengan membuka ratusan chest yang tersebar di seluruh map, atau dengan mengerjakan ratusan side quest yang game ini coba untuk tawarkan.
Sementara itu chest yang letaknya tersembunyi di balik berbagai macam riddle, tentunya akan memberikan kostum-kostum dengan tingkat kelangkaan yang lebih tinggi. Semakin tinggi tingkat kelangkaannya, maka kostum tersebut bisa memiliki tingkatan upgrade traits yang lebih banyak.
Nah, statistik dari kostum-kostum yang kamu dapatkan juga bersifat progresif. Artinya setiap statistik dari setiap kostum yang kamu dapatkan, akan menyesuaikan dengan level dari karaktermu.
Misalnya ketika kamu mendapatkan kostum dari side quest menyelesaikan Merlin Riddle di awal-awal game, maka rewards yang kamu dapatkan tentunya masih dengan statistik yang rendah lantaran masih di awal-awal permainan.
Namun ketika kamu memutuskan buat mengerjakan side quest yang sama di tengah atau akhir permainan, maka rewards yang kamu dapatkan akan menyesuaikan dengan level karaktermu pada saat itu. Hal tersebut membuat membuat side quest dalam game ini bersifat timeless, dan enggak harus kamu selesaikan dalam jangka waktu tertentu.
Unsur RPG lain yang juga terdapat dalam game ini adalah talent tree, yang bisa membuat karaktermu menjadi semakin kuat. Semakin tinggi level yang kamu capai, maka semakin banyak juga skill maupun traits yang bisa kamu dapatkan
Misalnya saja kamu bisa memiliki traits untuk membuat area of effect dari mantra Incendio menjadi jauh lebih luas. Contoh lainnya adalah kamu bisa mendapatkan speed boost yang sangat cepat, yang bisa membuat kamu men-dodge serangan dari musuh jadi jauh lebih mudah.
Berbagai skills maupun traits tersebut yang membuat levelling dengan mengerjakan side quest menjadi jauh lebih menyenangkan. Bahkan terkadang saya sampai lupa buat mengerjakan main mission, lantaran terlalu asyik exploring atau mengerjakan side quest.
Secara keseluruhan Hogwarts Legacy berhasil memenuhi bahkan melebih ekspektasi penggemar Harry Potter yang sudah cukup lama menanti game ini. Avalanche Software berhasil menciptakan sebuah game dengan berbagai unsur Harry Potter yang sangat otentik.
Sebagai orang yang tumbuh besar dengan menonton Harry Potter, game ini seolah menjadi mesin waktu buat saya kembali ke masa anak-anak. Seluruh hal yang dulu menjadi angan-angan saya untuk bisa hidup dalam semesta Harry Potter, semuanya berhasil terealisasikan secara virtual lewat game ini.
Jujur saja, saya bahkan menghabiskan hari pertama bermain game ini dengan mengeksplorasi seluruh bagian kastil Hogwarts. Setiap kali kaki karakter saya melangkah di kastil Hogwarts, maka rasa kagum buat game ini semakin bertambah. Game ini berhasil menciptakan suasana kastil Hogwarts dengan sempurna, yang membuat saya seolah-olah menjadi anak baru di Hogwarts.
Memang ada beberapa aspek yang “hilang” dalam game ini. Misalnya saja enggak ada pertandingan Quidditch walaupun sudah memiliki mekanik untuk naik sapu terbang, ataupun aspek “belajar di kelas” dalam game ini yang enggak sebagus game Bully buatan Rockstar Games. Namun itu hanyalah hal-hal minor yang menjadi ekspektasi berlebihan dari diri saya saja, dan sama sekali enggak mengurangi pengalaman bermain saya dalam game ini.
Jadi, game ini wajib kamu coba jika kamu merupakan penggemar buku dan film Harry Potter. Kamu akan merasakan kekaguman yang luar biasa, kala karaktermu menjejakkan kaki di Hogwarts.
Jangan lupa buat terus mengunjungi KINCIR, untuk mendapatkan informasi terbaru seputar games dan esports!