(REVIEW) Fall Guys: Ultimate Knockout

Fall Guys: Ultimate Knockout
Genre
  • Battle Royale
  • multiplayer
Publisher
  • Devolver Digital
Developer
  • Devolver Digital
Release Date
  • 04 August 2020
Rating
4 / 5

Enggak banyak game yang mampu membuat pemainnya geregetan. Apalagi jika kita bicara game multiplayer di mana pemain bisa menjahili pemain lainnya. Yap, Fall Guys: Ultimate Knockout adalah salah satu rilisan yang kini sedang naik daun.

Sejak dirilis awal Agustus 2020, Fall Guys jadi salah satu yang laris manis dimainkan ratusan ribu pemain di Steam hingga ditonton jutaan penggemar game di kanal Twitch. Lalu, apa yang sebenarnya membuat Fall Guys begitu memikat? Padahal game ini hanya rilisan indie yang mungkin sebelumnya tidak terdengar sama sekali.

Penasaran bagaimana Fall Guys akan membuat kalian merasakan rasa gemas yang bertubi-tubi? Simak ulasan KINCIR berikut ini, yuk!

Battle Royale ala Benteng Takeshi

Via Tangkapan Layar

Di dalam game, satu kali permainan dari Fall Guys terdiri dari beberapa minigame. Mirip seperti game show Benteng Takeshi atau Ninja Warrior, kita harus menghindari rintangan satu per satu. Bedanya, di setiap permainan kita akan bertemu dengan 60 pemain lainnya dan saling memperebutkan gelar terbaik untuk mendapatkan mahkota.

Kesan battle royale pun kita dapatkan di permainan. Bedanya, berbeda dengan PUBG atau game shooter, di sini kita tidak membunuh satu sama lain dengan senjata. Malah hanya harus menguasai setiap mata perlombaan dengan baik untuk menguasai permainan.

Dalam sekali bermain, durasi kita menyelesaikan satu Show hanya berangsur sekitar 20 menit maksimal. Biasanya ada empat sampai lima game rata-rata permainan di dalamnya. Namun, jangan salah kaprah berpikir bahwa game ini mudah dituntaskan. Ada banyak rintangan yang cukup menyulitkan.

Meski singkat dan terkesan sederhana, kita dijamin tidak bisa berhenti sebelum mendapatkan mahkota dan rasanya game ini jadi sangat adiktif. Rintangan yang ada membuat kalian harus ngotot mengalahkan pemain lain. Nah, rasa adiktif tersebut bisa dibilang lahir dari rasa "gregetan" tersebut, khususnya jika kalian selalu kalah. Pasti rasanya kayak ingin main terus dan baru bisa berhenti setelah menang!

Nuansa Imut dan Warna-warni Bikin Betah

Via Tangkapan Layar

Kalian mungkin mengira jika Fall Guys akan memberikan kesan yang manis. Pasalnya, karakter dengan tubuh mirip telur dan kaki kecil yang bersuara imut ini seakan mengantar kita ke dunia penuh warna.

Di sinilah kalian bakal dibuat dilema. Pasalnya, kesan lucu yang kita dapatkan dari karakter justru bakal dibuat berbeda ketika kita merasakan arena kompetisinya yang sangat ketat. Meski begitu, secara keseluruhan visual imut dan warna-warninya bikin betah dan setidaknya bisa membuat kalian enggak stres pas lagi kalah atau gagal lolos ke level selanjutnya.

Selain visual, suara dari para karakter Fall Guys juga sangat lucu dan terkesan minimalis. Di dalam game, suara setiap game dan arena kompetisi juga sangat lucu untuk disimak. Dengan grafis maupun scoring yang sangat childish, game ini sangat cocok dimainkan oleh semua kalangan. Kalian bisa meminjamkan permainan kepada sanak saudara untuk merasakan sensasi bermain bersama.

Fitur Permainan yang Kurang Variatif

Via Istimewa

Ada belasan permainan yang bisa pemain jajal di Fall Guys pada musim pertamanya di perilisan ini. Ke depannya, pengembang juga telah berjanji akan mengerjakan lebih banyak minigames yang seru buat dimainkan. Meski jumlahnya bisa dibilang sedikit, di awal permainannya, kita bakal dibuat sangat tertarik dengan permainannya. Namun, sayang setelah puluhan jam bermain, kita akan dibuat menemukan kebosanan tersendiri.

Kurangnya variasi permainan di babak akhir membuat permainan jadi kurang kompetitif. Pasalnya, kita memang tidak bisa memenangkan pertandingan hanya dengan bertumpu kepada skill. Di sini tampaknya keberuntungan juga menjadi daya tarik yang bikin permainannya sangat menggemaskan.

Apa yang membuat Fall Guys problematis adalah babak akhir yang hanya punya empat permainan saja. Salah satunya seperti mode Hexagon hanya mengharuskan permain bertahan untuk tidak jatuh sementara yang lainnya bertumpu kepada kemampuan kita menghindari rintangan saja.

Ke depannya, masalah ini harus bisa "diobati" oleh sang pengembang. Misalnya, selain harus mengikuti satu Show, kita bisa saja memilih mode permainan tersendiri sehingga bisa memilih game yang mau kita mainkan.

Kontrol yang Kelewat Sederhana

Via Tangkapan Layar

Di semua permainannya, Fall Guys hanya menggunakan satu mode kontrol yang tidak berubah. Pemain hanya perlu berlari, melompat, atau menangkap musuh saja. Jika banyak minigames baru yang dihadirkan, tampaknya menyediakan variasi kontrol bisa jadi sajian yang makin membuat permainan tambah seru.

Paty Games lain rasanya memberikan mode kontrol berbeda dari setiap minigamesnya. Dengan begini, pemain bisa menguasai salah satu mode dengan lebih persisten. Meski kontrolnya terasa sangat simpel, permainan dengan 60 orang tetap membuat kesan yang kita dapatkan di Fall Guys terasa sangat otentik dan beda dari game lain.

Via Istimewa

***

Rasanya memainkan Fall Guys di masa pandemi seperti katalis tersendiri. Mode permainannya yang sederhana membuat siapapun bisa merasakan gembira dengan menjelajah halang-rintang atau bermain berkelompok dalam minigames yang simpel. Meski permainan dan kontrolnya repetitif, Devolver masih punya banyak waktu untuk menyempurnakan rilisannya ini.

Nah, apakah kalian sudah memainkan Fall Guys: Ultimate Knockout juga? Sudah berapa kali kalian mendapatkan Crown, nih? Jangan sungkan untuk bagikan kesan kalian dan ulasan versi kalian sendiri di kolom atas, ya! Terus ikutin juga ulasan game lainnya hanya di kanal KINCIR.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.