Gelaran Piala Presiden Esports 2020 telah berakhir. Di turnamen berskala internasional ini, Vietnam berhasil menjadi juara di dua cabang, yaitu PES 2020 dan Free Fire. Dari pertandingan kemarin, para kontingen dari Negeri Naga Biru ini tampil begitu maksimal. Bahkan, di cabang PES 2020, kedua finalis merupakan berasal dari negara Vietnam.
Terkait kekuatan para finalis di cabang PES 2020 kemarin, salah satu caster di Piala Presiden Esports 2020, yaitu Arif Gologolo memberikan analisanya kepada tim KINCIR. Dari pernyataannya, keunggulan pemain Vietnam adalah mental, strategi, dan adaptasi.
Soal mental, Arif mengatakan bahwa bermain di kandang merupakan sebuah beban besar bagi pemain Indonesia. Memang ada yang mengatakan bahwa bermain di negara sendiri akan memperkuat mental si pemain. Namun, berbeda dengan pemain Vietnam yang justru tampil agresif serta ambisius untuk tetap mengalahkan pemain Indonesia.
“Bermain di kandang jadi beban mental untuk pemain Indonesia. Vietnam justru sebaliknya, mental mereka semakin menguat agar mampu mengalahkan tuan rumah”
Kemudian, alasan lain adalah dari segi gameplay. Arif yang menjadi caster sekaligus analisis pertandingan mengatakan bahwa Vietnam memiliki gaya permainan yang mengutamakan penguasaan bola. Jadi, mereka bisa mendominasi jalannya permainan.
Gaya permainan ini sangat bertolak belakang dengan Indonesia, penyebaran pemain dan teknik penyerangan dari sisi luar jadi kelemahan yang fatal menurut Arif. Pasalnya, dengan teknik ini Vietnam akan dengan mudah melakukan serangan balik.
“Vietnam itu gaya permainannya sangat mementingkan penguasaan bola, cenderung sabar, dan berani ambil resiko. Kalau pemain Indonesia memiliki permainan yang sporadis, jadi agak panik kalau kena counter attack”
Alasan terakhir adalah soal adaptasi. Pasalnya, game PES 2020 ini terbilang baru untuk dijadikan cabang turnamen esports dan pemain Indonesia terlihat belum maksimal dalam menguasai judul baru dari game besutan Konami ini.
“Soal kualitas pemain, Indonesia dan Vietnam masih bisa disetarakan. Tapi pemain Vietnam terlihat lebih nyaman dengan PES 2020 ini. Sangat terlihat Do Trung Thanh dan Nguyen Tuanh Anh sudah beradaptasi dalam bermain ketimbang pemain kita, sehingga potensi terbaik tidak ditampilkan”
Dari babak Grand Final PES 2020 kemarin, kita memang harus mengakui kekuatan pemain asal Vietnam ini. Pasalnya, pemain Indoensia, yaitu Rizky Faidan dan I Made Aris Sandra digugurkan oleh Do Trung Anh yang berasal dari Vietnam. Kemudian di laga final, Do Trung Anh bertemu dengan rekan senegaranya, yaitu Nguyen Tuanh Anh. Dominasi Vietnam begitu terlihat di Piala Presiden Esports 2020.
Bagaimana pendapat kalian tentang alasan kemenangan pemain Vietnam di cabang PES 2020? Apakah kalian punya pendapat lain? Sialakan berikan alasan kalian, ya! jangan lupa untuk terus pantau KINCIR agar kalian tahu berita terbaru seputar esports dan game.