Pada awal November ini, Capcom mengakui bahwa server mereka terkena pembobolan. Hampir tiga minggu, ternyata perusahaan game besar asal Jepang ini kembali terkena kasus hacking yang lebih besar. Munculnya ransomware ini menyebabkan informasi internal di Capcom bocor. Bahkan, banyak sekali informasi sensitif yang kini beredar.
Dilaporkan oleh rilis resmi dari Capcom, mereka meminta maaf karena 350 ribu data penting dari para pengguna dipastikan bocor dan kini dimiliki oleh para hacker. Informasi penting seperti username serta platform yang dipakai bocor dan bisa digunakan oleh para hacker untuk keperluan yang tidak diinginkan.
Here’s all the important stuff to come out from the Capcom leak. pic.twitter.com/3j70HhlqSu
— Claire @ Yakuza 7! ????????️???? (@stardustsummons) November 16, 2020
Dilansir dari Eurogamer, dilaporkan juga bahwa beberapa informasi proyek yang kini tengah berjalan di Capcom ikut bocor. Salah satunya adalah kehadiran Resident Evil 4 VR serta kehadiran game baru bertema multiplayer shooter bertajuk SHIELD. Sementara itu, game Monster Hunter Rise juga dikabarkan tetap hadir di PC.
Selain bocornya proyek penggarapan game baru, data finansial dari Capcom juga dipastikan bocor. Dari data yang dikumpulkan, tersiar kabar bahwa Google dan Stadia membayar puluhan juta dolar Amerika untuk mendapat akses game mereka di layanan streaming. Ini bisa berarti bahwa game-game Resident Evil juga akan datang di Stadia.
Damn. I'm hyped. Are you hyped? Cause I'm hyped. Resident Evil 7 and Resident Evil 8 milestones courtesy of the Capcom leak. pic.twitter.com/ZiHAJfL7ry
— Dominic ✨ (@dom_whatarerice) November 16, 2020
Dari kejadian ini, para penggemar Capcom tampaknya harus berhati-hati jika data mereka disalahgunakan. Sang pengembang pun merasa bersalah dan mengaku bakal belajar di masa depan untuk menghindari hal semacam ini untuk tidak terjadi lagi. Mereka tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk menangkap dalang hacking tersebut dan mengamankan data para pelanggannya.
Tampaknya, industri game tengah dilanda oleh serangkaian penyerangan yang tidak bertanggungjawab. Masih di bulan November, Ubisoft juga sempat terkena hack serupa dan menyebabkan data inti dari game anyar mereka, Watch Dogs: Legion bocor ke internet.