-Karena adegan yang terlalu bermasalah, game-game kontroversial berikut ini mendapatkan sensor berat.
-Beberapa bahkan sempat dilarang secara penuh dan pengembangnya berurusan dengan hukum.
Ada kalanya adegan di dalam game sangat berkesan bagi pemain. Tapi, ada juga hal yang mungkin mengganggu, entah itu karena mengandung sentimen rasisme atau justru menampilkan adegan dewasa yang terlalu sensual. Yap, game-game ini sempat mencuatkan kontroversi berat hingga akhirnya harus disensor.
Tidak hanya mendapatkan sensor saja, ada juga game yang akhirnya harus ditarik dari pasaran. Saking beratnya, beberapa bahkan hampir berhadapan dengan hukum, loh.
Penasaran rilisan game kontroversial apa saja yang sempat mendapat sensor? Yuk, simak penuturan KINCIR berikut ini.
1. Leisure Suit Larry, Game Paling Hot!
Game bertajuk Leisure Suit Larry adalah salah satu game dewasa yang sangat populer tahun 90-an. Dirilis oleh Sierra (pengembang yang sama untuk Counter-Strike), game ini membawa banyak elemen dewasa seperti pelacur, klub malam, narkoba, hingga adegan seks.
Game ini tentu mendapat sensor besar-besaran apalagi untuk pasar Inggris dan Australia hingga menghapus konten adegan seks dan juga narkoba di dalam gamenya. Sementara itu, tampilan cewek seksi masih dipertahankan.
2. Meme Presiden Tiongkok di Game Devotion
Pengembang asal Taiwan, Red Candle Games harus berurusan dengan banyak tuntutan pencemaran nama baik dari Pemerintah Tiongkok. Pasalnya, di game horor Devotion yang sempat mereka hendak rilis di 2018 silam, tersirat meme yang mengejek Presiden Republik China, Xi Jin Ping.
Ada sebuah foto bergambar Winnie the Pooh yang sering disandingkan dengan sosok Presiden Tiongkok tersebut. Anehnya, ada banyak sekali gambar ini di dalam game yang membuatnya seakan-akan memang ingin mengejek Xi Jin Ping. Alhasil, menuju perilisannya, game ini mendapat sensor habis-habisan untuk menutup aset di dalam gamenya.
3. Mortal Kombat 11 Dilarang Karena Logo Komunis
Pada 2019 lalu, sekuel anyar dari waralaba game Mortal Kombat 11 mengalami kendala di perilisannya. Terlebih para penggemar di Indonesia yang bahkan telah melakukan preorder game ini harus kecewa tidak bisa memainkan gamenya hanya karena alasan sepele.
Terkait masalah logo palu arit yang menyimbolkan komunisme di kostum karakternya, game ini dilarang di beberapa negara. Selain Indonesia, Ukraina, Jepang, dan Timur Tengah langsung mencabut game ini di peredaran mereka. Padahal, kostum Cold War yang jadi bonus preorder ini tidak terlalu kentara.
4. Bangunan WTC Dihapus dari Microsoft Flight Simulator
Kejadian penyerangan World Trade Center pada tahun 2001 menggegerkan dunia. Tragedi 9/11 ini membuat banyak orang trauma dengan penerbangan. Tapi, enggak sedikit pihak yang akhirnya membuat jokes dari kejadian ini.
Pemain dilaporkan sengaja menabrakkan pesawat mereka ke bangunan WTC di seri game simulasi pesawat. Sampai-sampai, akhirnya Microsoft Flight Simulator menghapus bangunan tersebut di dalam setiap game barunya.
5. Resident Evil 5 Rilis Trailer Berbau Rasisme
Game Resident Evil 5 dirilis sebagai sekuel pertama Resident Evil di konsol PS3 dan Xbox 360. Sayangnya, game ini sempat dikecam memelopori rasisme kepada orang kulit hitam karena gamenya membawa latar di Afrika.
Selain menembak para zombie, tak jarang ada kata-kata sensitif yang terlontar seperti komentar “zombie yang jadi lebih menyeramkan” seakan-akan mengejek orang Afrika. Game ini pun sempat dicekal di perilisan oleh banyak penggemar game di benua tersebut.
6. Game RapeLay Membawa Pemerkosaan Sebagai Objektif
Game buatan Jepang, RapeLay dinilai sangat kontroversial karena membawa gameplay untuk memerkosa cewek. Yap, game ini pun sempat keluar tanpa sensor di Jepang dan dirilis bebas di pasar game digital.
Meski begitu, beberapa minggu setelah perilisannya, game ini dikecam oleh badan sensor di beberapa negara hingga dilarang rilis. Sang pengembang pun menarik game ini dari peredaran, meski versi bajakannya masih bisa didapatkan pemain.
7. The Witcher 3 Tampilkan Adegan Seks dan Kekerasan Berat
Game RPG dari CD Projekt Red, The Witcher 3: Wild Hunt digadang-gadang sebagai salah satu petualangan RPG terbaik. Tapi, Jepang dan Timur Tengah memutuskan untuk memberi sensor adegan seks di game ini karena dinilai terlalu sensual. Pasalnya, alat kelamin dari karakternya tampil secara gamblang.
Adegan lain seperti kekerasan yang terlalu berdarah-darah juga sempat dipotong dari gamenya. Meski mendapatkan sensor, pemain yang bermain di PC bisa mengakses konten tersebut dengan menggunakan mods untuk membuka aksesnya.
***
Nah, itu tadi tujuh game yang sempat bermasalah hingga harus mendapat sensor. Mana yang sempat kalian mainkan? Jangan sungkan untuk bagikan kesan di kolom komentar bawah, ya! Terus ikutin juga berita game dan tulisan menarik lainnya hanya di KINCIR.