Mungkin lo heran Ubisoft rajin banget rilis seri Assassin’s Creed (AC) hampir setahun sekali. Wajar kalau lo merasa begitu, karena semua orang juga merasakan yang sama. Namun, di seri terbaru AC yang baru aja dirilis Ubisoft kemarin (11/6) di gelaran E3 2018, lo bukan cuma bakal ngerasa heran, tapi juga takjub. Perkenalkan, Assassin’s Creed Odyssey!
Lo bakal benar-benar ngerasa takjub setelah melihat video cuplikan serta informasi detail mengenai gameplay dan semua yang ada di game ini. Hampir semuanya berubah jika dibandingkan dengan seri sebelumnya, Assassin’s Creed Origins. Perubahan tersebut bisa lo lihat dari tema, latar, gameplay, karakter, sistem pertarungan, hingga sistem dialog.
Berlatar di era Yunani Kuno, tepatnya pada masa Perang Peloponesia (431 SM), Assassin’s Creed Origins akan menjadi seri AC paling baheula. Origins sendiri berlatar empat abad setelahnya, tepatnya pada abad pertama sebelum masehi. Temanya sendiri akan berfokus pada kisah sebelum berdirinya Assassin's Brotherhood.
Buat lo yang suka sejarah Yunani Kuno, game ini dijamin bakal menarik minat lo. Ubisoft bilang akan tetap melekat dalam sejarah Yunani Kuno yang asli. Di cerita gamenya, lo akan bertemu dengan Socrates, filsuf ternama Yunani Kuno, serta Hippocrates si 'ayah obat-obatan'. Keduanya pun enggak cuma jadi figuran saja karena mereka akan punya peran penting dalam cerita.
Odyssey akan menjadi seri AC pertama setelah Liberation yang memungkinkan pemain untuk memilih karakter Assassin cewek. Meski begitu, opsi memilih karakter ini akan menjadi yang pertama dalam sejarah AC. Saat memulai game, lo akan dihadapkan dalam dua pilihan karakter. Assassin cowok bernama Alexios, sedangkan cewek bernama Kassandra. Pemilihan karakter ini murni untuk kosmetik tanpa adanya perbedaan gameplay maupun cerita. Opsi kustomisasi karakternya juga akan lebih beragam.
Dari segi gameplay, Jonathan Dumont, Direktur Kreatif Assassin’s Creed Odyssey ngeklaim bahwa game terbarunya ini akan lebih "RPG" dibanding seri AC sebelumnya. Elemen RPG ini enggak cuma dilihat dari pengembangan skill karakternya saja. Kali ini, Odyssey akan membawa sistem dialog yang lebih kompleks, misi yang bercabang, ending yang beragam, serta kemungkinan romansa antar karakter.
Ubisoft juga membawa perubahan dari segi mekanisme pertarungan. Lo enggak akan mudah melawan musuh di Odyssey. Sebab, mekanisme pertarungannya sekarang jadi mirip seperti God of War. Origins memang udah membawa sistem pertarungan yang cukup ribet dan sulit.
Odyssey ternyata akan jadi lebih sulit. Enggak ada lagi yang namanya spam attack. Lo benar-benar harus perhitungan saat menyerang maupun bertahan. Meski sulit, tentu semuanya akan terasa menyenangkan jika sistemnya benar-benar sama seperti God of War.
Ada fitur baru, ada juga fitur lama AC yang kembali bisa lo nikmati di Odyssey. Contohnya seperti sistem Eagle Eye dan pertarungan kapal laut. Sayangnya, ada juga beberapa fitur lama favorit yang lagi-lagi enggak kembali untuk Odyssey. Salah satunya adalah sistem panjat dinding yang juga enggak ada di Origins.
Di luar semua itu, Odyssey juga akan memiliki dunia terbuka yang benar-benar luas. Dumont ngeklaim Odyssey akan menjadi seri AC terluas. Environment-nya pun juga akan beragam, mulai dari padang berpasir, padang rumput yang luas, pegunungan, pantai, hutan, hingga lautan luas.
Kabar baiknya, Ubisoft enggak mau bikin lo berlama-lama menunggu. Assassin’s Creed Odyssey direncanakan akan rilis pada 5 Oktober 2018 untuk PC, PS4, dan Xbox One. So, bagaimana pendapat lo tentang game ini? Apakah jerih payah Ubisoft akan kembali terbayarkan di game ini?