Dalam ajang Debat Terakhir Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden pada tadi malam (13/4), salah satu kandidat nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) menyinggung masalah esports. Pada segmen keempat, Jokowi mendapatkan kesempatan untuk menanyakan kepada lawannya, pasangan dengan nomor urut 02, mengenai rencana pengembangan industri esports.
Menanggapi pertanyaan tersebut cawapres Sandiaga Uno langsung menjawab bahwa banyak milenial merayakan hal ini. Menurut Sandiaga, Indonesia punya kesempatan mengembangkan industri kreatif seperti esports. Sebenarnya, peran pemerintah sudah sering masuk ke sektor esports Indonesia. Salah satu contoh konkret adalah terlibatnya jajaran kementerian dan BEKRAF yang ikut mengadakan Piala Presiden Esports beberapa waktu lalu.
Jokowi lantas menimpali bahwa profesi atlet esports seperti Mobile Legends sangat digemari. "Nilai ekonomi di bidang ini tumbuh sangat cepat!" tanggapnya. Peran pemerintah sangat diperlukan untuk menyediakan ekosistem yang baik untuk menunjang aktivitas semacam ini. Jokowi juga memaparkan bahwa perputaran ekonomi di bidang esports pada 2017 mencapai angka 12 triliun rupiah dan tumbuh sampai 30%.
Sementara itu, menanggapi pernyataan Jokowi, Prabowo Subianto, capres nomor urut o2, menuturkan bahwa kebijakan pemerintahannya nanti lebih berfokus pada kebutuhan dasar. Peningkatan produksi pertanian, kualitas buruh, dan penurunan harga pangan merupakan sasaran utama mereka. Pasangannya, Sandiaga juga menyetuji statement Prabowo dan mengatakan bahwa industri pangan Indonesia masih membutuhkan perhatian.
Terlepas dari perdebatan di antara keduanya, pertanyaan Jokowi ini menunjukkan pentingnya keterlibatan pemerintah dalam esports. Esports mulai dianggap sebagai industri yang berpotensi tinggi untuk mengembangkan ekonomi negara. Apalagi, banyak anak muda yang terjun di dalamnya.
Hadirnya prestasi esports Indonesia seperti pengalaman RRQ bersama divisi PUBG M mereka di Thailand yang berhasil memenangkan kejuaran dunia merupakan contoh bahwa esports Indonesia berkembang. Ditambah lagi, esports membutuhkan banyak talenta selain pemain, seperti caster, manajemen tim, pelatih, dan analis. Bukan tidak mungkin apabila industri ini dikembangkan, peluang lapangan pekerjaan pun menjadi bertambah.
Disebutkannya esports dalam Debat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden membuktikan bahwa perlahan ekosistem esports mulai tumbuh dan diperhatikan. Semoga saja, siapa pun yang bakal memegang pemerintahan nanti bisa menciptakan ekosistem yang lebih baik untuk esports Indonesia.
Nah, bagaimana menurut kalian? Apakah esports sudah selayaknya menjadi salah satu perhatian pemerintah? Kasih tahu jawaban kalian di kolom komentar dan ikuti perkembangan esports Indonesia hanya di KINCIR, ya!