Mengenal Aphenphosmphobia, Fobia yang Ada di Death Stranding

Rilisnya video game Death Stranding menjadi kabar menyenangkan bagi para pencinta mahakarya Hideo Kojima. Akhirnya mereka bisa memainkan secara langsung game petualangan penuh misteri nan eksperimental ciptaan sang maestro yang telah dikembangkan sejak tiga tahun lalu tersebut.

Di game terbarunya ini, lagi-lagi Kojima hadir dengan informasi detail yang menarik untuk disimak. Seperti yang dijelaskan di fase awal permainan Death Stranding, Sam Porter Bridges sebagai karakter utama diceritakan memiliki fobia dengan nama yang terdengar funky, yakni Aphenphosmphobia.

Via Via Istimewa

Meski dari namanya terkesan fiksional, ketahuilah bahwa Aphenphosmphobia sejatinya eksis di dunia nyata. Nantinya, fobia ini punya pengaruh yang cukup kuat terhadap pengembangan karakter Sam di Death Stranding.

Untuk itulah, di bawah ini akan dijelaskan apa itu Aphenphosmphobia tanpa harus membeberkan spoiler cerita secara blak-blakan. Selamat menyimak!


Apa itu Aphenphosmphobia?

Seperti yang dikutip dari Healthline, Aphenphosmphobia atau Haphephobia adalah kondisi saat seseorang memiliki rasa takut menghadapi kontak fisik. Bahkan, dalam kondisi tertentu ketakutan ini juga memengaruhi ikatan emosional pengidapnya, bahkan rasa cinta dengan orang lain.

Kondisi ini memang terbilang tidak masuk akal dan sulit dimengerti oleh banyak orang. Namun, fobia ini disebutkan terjadi karena ketakutan seseorang memiliki ikatan emosional yang mendalam dengan orang lain.

Via Via Istimewa

Secara umum, fobia ini dapat timbul karena seseorang mengalami pelecehan atau kekerasan fisik di masa lalunya. Namun, diketahui penyebab lain Aphenphosmphobia adalah rasa takut akan merasa ditinggalkankan oleh orang lain. Hal itu karena penderita fobia ini percaya bahwa pasangannya akan pergi menginggalkannya.

Bagi yang mengalami fobia tersebut, mereka akan mengalami gejala seperti peningkatan detak jantung hingga nyeri fisik ketika merasakan sentuhan fisik dengan orang lain. Gejala itu bisa timbul sebagai respons dari alam bawah sadarnya yang ingin mengatakan ingin melawan atau lari dari keadaan tersebut.

Via Via Istimewa

Kalian akan melihat atau bertemu dengan orang dengan pemilk gejala Aphenphosmphobia tidak akan dengan mudah bersentuhan fisik walaupun sekedar berjabat tangan. Sang penderita merasa tidak nyaman jika bersentuhan fisik dengan orang lain yang dianggap telah menyentuh ruang privasi miliknya.

Kondisi itu mungkin terbilang sangat asing bagi kita akan mengira bahwa kondisi itu fiksi. Ternyata tidak, kondisi yang dialami oleh tokoh Sam juga dialami oleh sebagian orang di dunia nyata. Tokoh yang menderita fobia ini adalah penyanyi asal Inggris, yakni Kelly Osbourne, anak dari penyanyi Ozzy Osbourne.

Aphenphosmphobia dan Death Stranding, Terkait Secara Filosofis?

Hideo Kojima menerapkan gelala tersebut di dalam Death Stranding dengan sosok Sam di dalam game tersebut. Sedikit bocoran, kalian akan menyaksikannya pada cuplikan sinematik dari game tersebut saat Sam bertemu dengan Fragile di sebuah gua.

Awalnya dia tidak merasa terganggu ketika menerima pertolongan dari karakter yang diperankan Lea Seydoux tersebut. Namun, saat diajak berkenalan dan berjabat tangan, Sam menolak tanpa memberikan alasan.

Momen selanjutnya juga terlihat ketika adegan Sam bersama karakter bernama Deadman. Lagi-lagi dia menolak kembali ajakan berjabat tangan. Pada akhirnya, karakter yang diperankan Guillermo del Toro tersebut menjelaskan bahwa Sam mengidap Aphenphosmphobia.

Dua momen penolakan jabat tangan dari Sam sebenarnya memberikan petunjuk bahwa sebenarnya terdapat sesuatu yang tidak normal pada dirinya. Namun, banyak dari kita yang mengabaikannya dan berpikir bahwa hal tersebut dia lakukan karena bertemu dengan orang asing yang dia belum kenal.

Pada awal game, Kojima memang tidak menyebutkan secara langsung penyebab fobia yang dialami oleh Sam. Jika kita perhatikan sejak peristiwa pertemuan Sam dan Fragile di gua, terlihat badan Sam yang dipenuhi ceplakan tangan.

Via Via Istimewa

Memang belum terjelaskan secara gamblang. Namun, bisa ditebak ceplakan tangan tersebut jadi salah satu penyebab sosok Sam mengalami trauma yang mendalam sehingga menyebabkan dirinya terkena fobia. Pasalnya ceplakan tangan tersebut memang sangat menakutkan karena berasal dari makhluk asing di dalam Death Stranding.

Bila diasumsikan, fobia yang diidap Sam serta premis yang dibangun dalam Death Stranding bisa dikatakan punya keterkaitan secara filosofis. Pasalnya, di game ini Sam harus membangun koneksi untuk menghidupkan kembali Amerika Serikat yang diceritakan telah hancur.

Tanpa interaksi serta ikatan emosional (atau sosial), tentu cita-cita tersebut takkan terwujud. Oleh karena itulah, pengembangan karakter Sam sebagai sosok yang antisosial sangat patut untuk disimak di Death Stranding. Selain itu, sepertinya game ini juga ingin mengajarkan kepada kita bahwa seseorang yang memiliki fobia tersebut juga bisa memiliki hubungan yang baik dengan caranya di dalam game.


Fobia dalam Semesta Video Game

Meski dimunculkan cukup jelas di Death Stranding, Fobia sejatinya termasuk hal yang asing di video game. Berbeda dengan semesta sinema yang punya beberapa karakter dengan fobia tertentu. Contohnya adalah sosok Ron Weasley di semesta Harry Potter yang memiliki fobia terhadap laba-laba.

Jika melihat Death Stranding, game ini dapat dikatakan menjadi yang pertama yang menyorot fobia secara langsung. Meskipun gejala tersebut terungkap setelah pertemuan Sam dengan Deadman.

Via Via Istimewa

Meski begitu, ternyata di game The Outer Worlds memasukan sedikit aspek fobia dalam game lewat sistem “Flaws” alias kelemahan yang menggunakan nama-nama fobia. Nama-nama seperti Acrophobia, Cynophobia, Herpetophobia, Paranoid, Raptilphobia, dan Robophobia adalah beberapa contoh Flaws yang terdapat di dalam game The Outer Worlds.

***

Nah, bagaimana tanggapan kalian soal adanya fobia ini dan kaitannya dalam Death Stranding? Silahkan tulis komentar kalian ya di kolom komentar di bawah. Jangan lupa untuk tetap di KINCIR biar kalian enggak ketinggalan kabar menarik tentang esports!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.