Enggak terasa udah lebih dari 23 tahun Resident Evil meneror kita. Game survival-horror paling favorit ini melakoni debut lewat seri perdananya yang dilepas pada 1996. Hingga sekarang, waralaba ini terus berkembang biak dengan menetaskan serbaneka game sekuel, prekuel, hingga beberapa judul spin-off yang lumayan populer.
Dalam perjalanan waralaba yang telah berumur lebih dari dua dekade ini, enggak bisa selamanya Capcom becus memproduksi game Resident Evil bermutu tinggi. Didasari oleh beberapa faktor (yang umumnya mengerucut pada pudarnya idealisme akibat tuntutan pasar dan kendurnya kreativitas), ada kalanya penggemar malah disuguhkan sajian Resident Evil yang kurang “menggigit”. Hanya beberapa titel yang memang layak diacungi jempol.
Ngomong-ngomong, Resident Evil akhir-akhir ini kembali menghangat lantaran penerbitnya, Capcom, dikabarkan segera meluncurkan versi remake dari Resident Evil 2 dalam waktu dekat, tepatnya 25 Januari 2019. Nah, dalam rangka menyambut “hari suci” bagi penggemar berat waralaba game ini, ada baiknya kita tengok lagi beberapa judul Resident Evil yang sejauh ini berhasil mengamankan titel sebagai yang terbaik!
7. Resident Evil 6
Hadir dengan empat opsi skenario campaign yang saling berkaitan dan dihiasi oleh nama-nama paling heroik di serinya, game ini digadang jadi judul Resident Evil yang paling komplet. Sialnya, ekspektasi ini enggak sejalan dengan kenyataan di depan mata. Resident Evil 6 hingga sekarang masih dikenang sebagai salah satu game Resident Evil dengan dosis survival-horror yang paling hambar dan sangat mudah buat dilupakan.
Menghadapi kepungan zombie dengan senjata berat terlengkap dan ilmu bela diri paling piawai? Enggak ada pemain yang menginginkan pendekatan aksi yang dia tawarkan. Pekatnya elemen aksi malah mereduksi nuansa horornya yang justru merupakan fondasi utama game-game Resident Evil ke tingkat yang paling rendah dalam sejarah. Sampai-sampai, muncul rumor sableng bahwa tim kreatif Call of Duty menyusup ke studio Capcom saat game ini sedang dikembangkan.
Akan tetapi, Resident Evil 6 enggak bisa sepenuhnya disebut game yang gagal. Sebagai bukti, hingga detik ini game yang disutradarai oleh Eiichiro Sasaki ini masih jadi game paling laris nomor dua dalam rangkaian waralabanya dengan hampir membukukan 10 juta kopi penjualan. Terima kasih kepada fitur online co-op/multiplayer dan sederet DLC variatif di dalamnya.
6. Resident Evil 3: Nemesis
Penasaran bagaimana rasanya jadi John Connor yang diuber-uber robot kalem namun sadis, T-1000, hingga ke ujung negeri kayak di Terminator 2? Lewat game ini, lo bisa menikmati pengalaman menegangkan serupa dengan dikejar oleh makhluk bio–weapon bernama Nemesis. Sama halnya seperti T-1000, Nemesis enggak akan berhenti mengejar lo dari satu area ke area lainnya. Enggak peduli sekencang apa lo berlari.
Resident Evil 3 membawa peningkatan fitur dari pendahulunya. Beberapa yang paling diingat adalah mekanisme balik badan kilat, teknik menghalau serangan zombie, gameplay yang lebih cair, dan alat penghasil amunisi berbasis bubuk mesiu. Nemesis (yang bikin bulu kuduk lo merinding tiap kali dengar musik pengiringnya) juga merupakan versi lebih “gigih” dari Mr X yang nongol di Resident Evil 2.
Berperan sebagai Jill Valentine, di sini lo bisa mengeksplor lebih jauh kota mati Racoon City beserta segala keindahannya yang telah resmi jadi puing-puing, menyelesaikan macam-macam puzzle menarik, dan menghadapi para mayat hidup pembawa maut yang seolah enggak habis-habis diserbu rentetan peluru. Mengingat tingginya nilai nostalgia yang dikandungnya, semoga aja judul ini jadi target remake Capcom yang berikutnya, ya.
5. Resident Evil 5
Fitur terbaik yang diperkenalkan oleh game ini adalah fitur local co-op. Artinya, lo bisa saling bantu sama sohib lo buat bareng-bareng nyelesein game ini dalam satu layar yang sama (split screen horizontal). Mau pilih Sheva Alomar atau Chris Redfield, terserah kalian aja, dua karakter ini punya daya pikatnya masing-masing, kok.
Berbicara soal sisi negatifnya, game ini dihujat karena terlalu berani mengambil langkah frontal dengan menghadirkan arena petualangan terbuka yang terang benderang. Sontak saja kesan mencekamnya hilang. Udah khitahnya Resident Evil buat gelap-gelapan, eh, malah serampangan pengen tampil ‘beda’.
Ditambah lagi, engine MT Framework yang menopang game ini dirasa gagal mempertontonkan kengerian fisik para zombie, dalam hal ini Majini. Bahkan, sebelum benar-benar resmi dirilis, Resident Evil 5 sudah lebih dulu harus dipusingkan oleh tuduhan rasial yang konon direpresentasikan oleh Chris (orang kulit putih) yang membombardir masyarakat lokal kulit hitam di wilayah terpencil di Benua Afrika.
Apa pun kekurangan dan kontroversi yang menyertainya, Resident Evil 5 tetap saja merupakan game yang wajib dijajal dan diselesaikan oleh para penggemarnya. Sebagai informasi, game yang telah “dialihsistemkan” ke berbagai macam konsol ini masih jadi game Resident Evil paling laku di pasaran dengan raihan belasan juta kopi. Bravo!
4. Resident Evil 7: Biohazard
Kapok dihajar macam-macam cercaan dan kritik pedas dari para penggemarnya soal Resident Evil 6, Capcom memutuskan bertobat dan membungkus permintaan maaf paling tulus mereka dalam sebuah karya survival–horror yang fenomenal, Resident Evil 7. Sebuah bukti sahih bahwa Capcom telah kembali ke jalan yang diridai (oleh para penggemar).
Setelah puas ber-Over-the-Shoulder ria sejak di RE 4 hingga berlanjut ke RE 5 dan RE 6, Capcom kali ini banting kemudi dengan mengimplementasikan perspektif first-person. Keputusan yang gila? Memang. Keputusan yang bodoh? Mungkin. Namun, seperti kata seorang anonim di jagat maya, jika keputusan itu jitu, berarti itu bukan keputusan yang bodoh.
Benar saja, lewat kacamata orang pertama, kini pemain dapat semakin “intim berinteraksi” dengan zombie. Sebuah inovasi mutakhir yang tidak serta-merta menghilangkan identitas orisinalnya sebagai game pembawa mimpi buruk pengantar tidur.
Lo akan bermain sebagai Ethan Winters, seorang pria lemah enggak berdaya yang ternyata punya akar historis misterius dalam silsilah rumit perjalanan panjang Umbrella Corporation. Dia dihadapkan pada misi hidup mati untuk menyelamatkan kekasihnya, Mia Winters, yang sebelumnya dinyatakan telah tewas tiga tahun silam.
Secara kasatmata, Resident Evil 7 (atau RE VII) adalah game zombie yang menggabungkan genre slasher ala Texas Chainsaw dengan formula P.T (demo game Silent Hill yang diaborsi oleh Konami). Lo bisa menikmati pengalaman horor mencekam ini dalam resolusi full HD atau 4K dengan detail monster dan environment yang sangat patut buat dipuji. Untuk sensasi paling mantap, lo bisa coba game ini menggunakan headset VR.
3. Resident Evil 2 (1998)
Game yang dirilis pada 1998 ini adalah usaha progresif Capcom untuk memperluas cakupan dan cakrawala game orisinalnya. Usai berkubang di sebuah mansion angker yang sempit, kini kita diajak untuk menelusuri area yang lebih bebas dan terbuka, Racoon City. Sebuah kota mati paling ikonis yang oleh netizen kerap disejajarkan dengan kota senyap, Silent Hill.
Leon S. Kennedy adalah polisi pemula (mungkin setara bintara) yang terseret ke dalam sebuah kasus yang jauh di luar wewenangnya. Di tengah jalan, dia berpapasan dengan Claire Redfield yang sedang mencari kakaknya, Chris Redfield, untuk kemudian dipisahkan kembali akibat sebuah kecelakaan dan masing-masing harus menjalani petualangan berbeda dalam Skenario A dan Skenario B.
Resident Evil 2 menghadirkan sejumlah perubahan signifikan ketimbang pendahulunya, khususnya terkait soal mekanik, variasi bos, dan atmosfer yang semakin bikin ngeri. Game ini juga jadi panggung debut bagi tiga karakter RE yang kelak akan digilai oleh fandom-nya masing-masing, Leon S. Kennedy, Claire Redfield, dan Ada Wong.
Maka, maklum saja ketika cuplikan remake next-gen game ini diluncurkan, para penggemarnya di seluruh dunia tak kuasa membendung tangis gembira. Mereka tahu betul bahwa versi remake-nya nanti, dalam format gambar paling realistis dan kekinian, bakal memberi mereka pengalaman manis tak terlupakan yang jauh lebih berlipat-lipat dibanding versi aslinya.
2. Resident Evil (REmake)
Tolok ukur kesuksesan sebuah game terkadang bukan hanya soal salinannya yang terjual berjuta-juta keping atau player aktif hariannya yang tembus ribuan orang. Predikat sukses bisa langsung disematkan kepada sebuah game yang mendapat versi remaster hingga dua kali!
Resident Evil diluncurkan perdana pada 1996 untuk PS1. Dia lalu mendapat versi yang lebih baik untuk GameCube pada 2002 dan jauh lebih baik lagi dengan format High Definition yang diperuntukkan bagi PS3, PS4, Xbox 360, Xbox One, hingga Windows PC.
Fondasi ceritanya masih tetap setia kepada versi orisinal. Sementara itu, perubahan dan improvisasi penting diterapkan pada aspek mekanik, teka-teki, area-area baru, sampai skrip yang dirancang lebih matang dan enggak terkesan seperti dialog kacangan khas film-film kelas-B. Didukung oleh grafis mendetail dan latar pre-rendered beraksen 3-D yang ciamik, player baru dan paling veteran sekalipun bakal dibuat takjub oleh game yang berjuluk “REmake” ini. Sungguh, sebuah sajian horor klasik yang begitu adiktif.
1. Resident Evil 4
Apa yang bikin Resident Evil 4 jadi sangat brilian? Rata-rata gamer akan bertumpu pada pakem jawaban soal sistem zooming saat membidik musuh yang memuaskan, kombat jarak dekat yang tak terduga, zombie berakal, penyesuaian tingkat kesulitan game secara otomatis, dan tentu saja mekanik Over the Shoulder (OTS) yang terkenal itu. Singkatnya, game ini mendapat apresiasi mengapung tinggi karena berhasil membawa pembaruan yang tak cuma berdampak pada game waralaba ini sendiri, namun juga game lain, khususnya genre aksi secara keseluruhan.
Jika dikupas sedemikian sederhana, lo mungkin sepakat bahwa Resident Evil 4 telah sukses memberi pengalaman teramat menakjubkan yang belum tentu bisa lo rasakan dari game-game yang juga meluncur pada masanya. Cukup duduk manis di atas sofa atau lesehan lalu selesaikan beberapa chapter yang ada dan pada saat itu juga. Lo bakal langsung sadar bahwa lo sedang memainkan salah satu game revolusioner terbaik yang pernah ada.
Berawal dari menghadapi amukan warga setempat, menumpas paus raksasa di danau berkabut, menjungkalkan bos raksasa, hingga berpikir taktis untuk menghabisi Regenerator, semua hal magis yang ada pada Resident Evil 4 rasanya bakal sulit terulang dalam satu paket yang lengkap. Game ini mendapat versi peningkatan grafis HD demi merangkul keinginan para fans untuk menikmati game klasik favorit mereka dalam tampilan yang lebih memukau.
***
Itulah tujuh game Resident Evil terbaik sejauh ini. Selain soal kepastian untuk merilis Resident Evil 2 Remake, Capcom belum memberi kabar lebih lanjut terkait rencana soal pengembangan direct sequel dari game Resident Evil VII yang mungkin akan diberi titel Resident Evil VIII atau Resident Evil 8. Semoga saja pada game tersebut nantinya Capcom membawa inovasi dan perubahan yang tak kalah mencengangkan dibanding game-game pendahulunya.