Rekomendasi Game eFootball 2022

Tidak Laku hingga Bangkrut, Inilah 5 Rekomendasi Game yang Semestinya Tidak Dibuat Sekuelnya!

Sama seperti mayoritas sektor industri lainnya, salah satu tingkat kesuksesan dalam industri game tentunya berupa pendapatan serta respons bagus dari penggemar maupun kritikus. Hal itulah yang membuat pengembang dan penerbit game bekerja keras buat terus memberikan kita rekomendasi game seru, dengan harapan bisa mencapai keuntungan semaksimal mungkin.

Salah satu cara yang paling sering dilakukan pelaku industri game buat mendapatkan keuntungan adalah membuat sekuel dari game garapan mereka yang sudah sukses. Namun sayangnya tidak sedikit rekomendasi game sekuel yang justru tidak berjalan sesuai rencana dan kadang berujung petaka.

Rekomendasi game yang semestinya tidak dibuat sekuelnya

Suicide Squad: Kill The Justice League

Merasa Gagal, Developer Suicide Squad: Kill the Justice League Berikan Diskon Hingga 40%!

Banyak yang berpendapat kalau trilogi Batman: Arkham merupakan salah satu franchise terbaik dalam sejarah game bertemakan game superhero DC. Kesuksesan trilogi tersebut membuat Warner Bros. Games tertarik buat mengembangkan sekuelnya dengan mengangkat cerita dan tokoh yang baru.

Suicide Squad: Kill The Justice League lahir dan berada di satu universe yang sama dengan trilogi tersebut. Sayangnya karakter Batman yang ada di game sebelumnya justru dijadikan sebagai tokoh antagonis.

Selain itu konsep game ini yang dijadikan sebagai live service ditentang oleh penggemarnya sendiri, sehingga mendapatkan respons yang buruk baik dari segi kritik maupun penjualannya. Melansir situs Bloomberg, Warner Bros. Games merugi hingga US$ 200 juta karena penjualannya sangat jauh dari target.

SimCity (2013)

Rekomendasi Game SimCity
via Istimewa.

Bagi sebagian orang, waralaba SimCity tentunya memiliki memori tersendiri. Soalnya game besutan Maxis ini bisa dibilang sebagai pioner game simulasi tata kota saat SimCity pertama kali rilis hingga sukses besar yang diraih oleh SimCity 4 pada awal dekade 2000-an.

Sayangnya ketika Electronic Arts meluncurkan SimCity pada 2013 sebagai versi reboot dari waralaba ini, hal tersebut justru berujung petaka. Berbagai permasalahan teknis mulai dari kewajiban terkoneksi ke internet hingga save file yang kerap hilang membuat peluncuran SimCity (2013) bisa dibilang gagal total. Alhasil Electronic Arts memutuskan buat menutup Maxis yang menggarap waralaba ini sekaligus menjadi akhir dari waralaba SimCity.

Watch Dogs: Legion

Watch Dogs Legion
via Istimewa.

Ubisoft terkenal sebagai salah satu penerbit yang memiliki berbagai waralaba unggulan, termasuk trilogi Watch Dogs. Kesuksesan peluncuran Watch Dogs pada 2014 membuat perusahaan asal Prancis ini meluncurkan dua game sekuelnya yang edisi terakhirnya adalah Watch Dogs: Legion pada 2020.

Fitur utama Watch Dogs: Legion yang memungkinkan pemain menjadikan seluruh NPC sebagai karakter utama memang sempat mencuri perhatian, namun sayangnya hal tersebut tidak cukup buat mengangkat performa game ini secara komersial maupun kritik. Alhasil saat ini banyak rumor bertebaran jika Ubisoft tidak akan melanjutkan waralaba Watch Dogs di masa depan, yang artikel selengkapnya bisa kamu baca di sini.

Saints Row

Rekomendasi Game Saints Row
via Istimewa.

Game action-adventure dalam sebuah dunia open world bisa dibilang menjadi formula yang kerap digunakan oleh berbagai judul game terkemuka. Waralaba Saints Row terbitan THQ yang mengusung formula tersebut juga menuai kesuksesannya yang terbukti dari peluncuran empat edisi game sejak 2007 hingga 2013.

Sejak edisi keempatnya, waralaba ini beralih tangan dari THQ ke Deep Silver. Makanya Deep Silver mencoba buat me-reboot waralaba ini dengan meluncurkan Saints Row pada 2022. Sayangnya respons yang didapat game tersebut tidak sesuai ekspektasi dari segi penjualan, hingga pada akhirnya Deep Silver membubarkan Volition yang ditugaskan menggarap game ini.

eFootball 2022

Rekomendasi Game eFootball 2022
via Istimewa.

Persaingan di industri game sepak bola tentunya tidak berkutat jauh dari EA Sports dan KONAMI. Salah satu game sepak bola yang sempat mencuri hati banyak orang lewat fitur Master League dan Become a Legend adalah Pro Evolution Soccer alias eFootball garapan KONAMI.

Keputusan KONAMI buat mengubah waralaba ini menjadi live service secara penuh serta berbagai persoalan teknis pada edisi eFootball 2022 menjadi awal kemunduran waralaba ini. Soalnya kedua fitur di atas yang menjadi favorit banyak orang sudah ditanggalkan dan hingga saat ini belum ditambah kembali. Alhasil eFootball 2022 sempat menjadi game dengan review terburuk di Steam maupun Metacritic.

Jangan lupa buat terus mengunjungi KINCIR untuk mendapatkan informasi terbaru seputar rekomendasi game dan esports ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.